queen pov
"babe kamu nanti jangan kemana2 ya, kalo mau pergi kemana pun hubungi saja mas, nanti kalo gak ada keperluan mas pasti sempatkan waktu untuk antar kamu, jangan kerja berat2 kalo mau makan suruh saja mbak yang nyiapin"
"iya suamiku sayang, jangan kuatir istrimu yang cantik ini akan mengikuti semua perintah"
"ya sudah mas pergi dulu, dedek jaga mamanya ya, jangan nakal dan jangan bandel"
"iya papa"
hari ini entah kenapa hati aku sangat gelisah, pikiran selalu terbayang ibu tadi yang aku dengar tangisannya di rs.
karena merasa lelah aku memutuskan untuk tidur siang setelah mengantar mas ziyan dan anak2 untuk berangkat sekolah.
mas ziyan melarangku untuk bepergian tanpa dirinya, dan karena merasa sangat bosan aku ingin sejenak merebahkan diri di atas kasur.
tak lama mataku tertutup. setelah menutup mata entah kenapa yang terbayang wajah ibu yang itu dan tangisan merasa kehilangan anak.
"aku kenapa sih kok gak bisa tidur ya, dan kenapa pikiranku selalu ke ibu tadi, apa karena aku sedang hamil dan perasaan menjadi sensitif"
"ah jadi malas tidur, ngapain ya enaknya"
"mmmm keluar gak boleh, jalan2 apa lagi, mending aku merajut buat baju dedek"
setelah bahan rajutan tersedia, akupun mulai membuatnya, tapi baru 5 menit memulai aku tertidur.
ziyan pov
aku sengaja menyuruh istriku untuk tidak bepergian, karena aku takut dirinya kelelahan atau capek.
hari ini aku berniat mengambil hasil tes dna yang kemarin aku lakukan dengan riana.
hatiku gak berhenti berdetak kencang karena gugup akan hasil tes dna itu.
aku gugup apa benar riana anak kandungku, dan apabila benar siapa ibunya. setau aku ketika dulu aku masih bajingan, gak pernah sekalipun aku berhubungan tidak menggunakan pengaman. makanya ketika istriku menyatakan kemungkinan riana anak ku, itu yang membuatku ragu.
"pak ziyan hasil tesnya sudah keluar dan bapak sudah boleh mengambilnya"
"terima kasih suster"
aku membuka amplop dan mulai membaca apa hasil tes itu. aku melihat tulisan tebal yang digaris bawahi.
astaga, ternyata riana benar anak kandungku.
"ya allah riana, ternyata kamu benaran anak papa, siapa ibu yang berani meletakkan kamu di teras"
"seandainya dulu papa meletakkan kamu ke panti asuhan, betapa akan menjadi penyesalan besar menyia2kan anak kandungku sendiri"
"queen harus tau hasil ini, dia pasti akan senang"
aku bergegas meninggalkan rs dan berniat untuk pulang dan memberitahu istriku hasil tes itu.
ketika aku akan pergi tiba2 teleponku berdering.
"woyyy bro, apa kabar... gue sedang dijalan mau pulang, ada apa lo nelepon?"
.....
"mmmm kapan?, sekarang? ya sudah gue kesana tapi gak lama ya, bini gue nungguin"
....
"ya sudah"
akupun pergi ke apartemen tio, dia menelepon dan menyuruhku datang katanya dia butuh teman, ya sebagai teman aku harus membantunya.
![](https://img.wattpad.com/cover/17531583-288-k887269.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
2. Queen Story's
RomanceQueen Sagara : "Mommy dan papi apa2an sih, umurku baru 23 tahun, masa dipaksa nikah sih, dengan cowok gak jelas pula" Ziyan Wijaya : "menikah dengan gadis manja ini???? mama dan papa gak salah kan? cewek manja tapi cantik, aku harus memenangkan taru...