Bab 44

52.8K 2.2K 13
                                    

Queen Pov

Hari ini aku akan bertemu dengan anak kandungku yang hilang, mas ziyan mengatakan kalo ada seorang bapak yang menghubungi dia dan memberitahu keberadaan anak kami. Sebenarnya aku tidak terlalu berharap bahwa anak itu benar anak kami, aku tidak mau sakit hati jika anak itu bukan anak yang aku cari, itu bisa membuat jiwaku kembali sakit, padahal dengan susah payah aku bisa move on dan berbaikan dengan suamiku.

“sayang, nanti bapak itu bawa anak kita sore yah, nanti aku jemput bapak itu ke rumahnya, kamu dirumah saja, jangan kuatir dan jangan gelisah lagi fokus saja dengan kehamilan kamu dan jangan lupa makan, arga akan aku jemput sekalian” katanya panjang lebar.

“iya… mas kok aku deg2an ya nunggu anak itu, aku takut jika dia bukan anak kita, tapi… tapi aku janji gak akan sedih jika memang anak itu bukan anak kita, tapi mas janji ya jika anak itu bukan anak kita ini terakhir mas nyariin dia ya… aku sudah rela dan ikhlas jika dia gak bisa kita ketemuin, aku gak mau sedih dan membuat keluargaku yang lain jadi menderita, karena jika dia memang masih hidup pasti suatu saat dia yang akan mencari kita”

“kamu yakin?, kamu gak akan stress lagikan?”

“iya aku janji, aku lelah dan aku kasian sama mas, makin kurus dan kucel karena gak aku urus beberapa bulan ini, dia juga pasti gak akan suka jika mamanya gak memperhatikan papanya lagi”

“makasih sayang, tapi… tapi aku akan tetap cari dia meskipun kamu melarang, karena aku tau kamu pasti menginginkan dia bersama kita kan? Jadi jangan kuatir, suatu saat dia pasti ada disamping kamu dan itu gak akan lama lagi”

“ya sudah mas pergi kerja aja dulu”

“iya mas pergi dulu”

Ketika dia akan pergi meninggalkan aku, aku memegang tangannya dan memeluknya dengan erat, ahh sayang betapa aku rindu dengan kamu dan seakan enggan untuk berpisah dan hanya memelukmu selamanya.

“ih pagi2 mancing nih, aku gak jadi ah ke kantor di rumah saja nemenin istriku, kangen berat”

“hehehehe maaf ya mas, udah cuekin dan gak memperhatikan kamu, maaf juga sudah gak pernah memenuhi kebutuhan batin kamu”

“mmmm nanti malam aku tagih ya semuanya, jadi jangan pernah nolak lagi”

“hahahahha mau kamu… ya sudah sana pergi keburu siang, muachhhhh”aku cium pipi dan bibirnya.

“bye istriku yang suka ngambekan”

“bye juga suamiku yang mesumnya gak ketulungan”

“tapi suka kan aku mesumin, noh buktinya perutnya ada 2 jagoan”

ya, kemarin aku melakukan USG dan dokter memberitahukan bahwa aku sedang hamil anak kembar berjenis kelamin laki – laki dan itu membuatku sangat senang.

Aku mengantarnya pergi dan berniat untuk memasak makanan untuk tamu yang akan datang,

“sayangnya mama doakan ya mama bisa ketemu nanti sama kakak kalian, jika itu memang kakak kalia n mama janji akan selalu  bahagia dan gak akan nangis2 lagi” aku merasakan tendangan pelan dari kedua jagoanku.

“wah kalian pasti senang kalo ketemu kakak kalian” kataku mengelus perutku yang sudah membesar.

Setelah selesai berbicara dengan anak2ku, aku kembali melanjutkan membuat makanan untuk tamu yang akan datang nanti.

Waktu ternyata berlalu sangat lambat aku gak sabar bertemu dengan anak yang kemungkinan memang anakku. Jam menunjukkan pukul 4 sore, sebentar lagi mereka akan datang aku harus siap2 dan menunggu mereka di ruang tamu.

2. Queen Story'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang