queen pov
"mas sebesar apa sih cintanya kamu kepada aku dan anak - anak?" tanyaku iseng ketika kami sedang bersantai di taman belakang.
"sebesar bumi seluas lautan" katanya memperagakan dengan kedua tangannya.
"hahahaha lebay banget... tapi makasih ya sudah mencintai aku sebesar itu"
"sama - sama sayang, kalian berlima hidupnya mas, kalo salah satu dari kalian gak ada bisa dipastikan hatinya mas akan sangat sangat sangat terluka"
"begitu juga aku mas, perkenalan kita diawali perjodohan, pertaruhan, kehamilan tanpa nikah, pernikahan, kehilangan anak dan sekarang puncak kebahagiaan, memiliki mas seutuhnya dan memiliki 2 anak kembar yang pinter2, itu sudah cukup bagi aku"
"kalo mengingat masa lalu, pertaruhan konyol itu kesalahan terbesar dihidup mas, itu merupakan penyesalan, seandainya mas bisa memutar waktu, pasti hal itu gak akan pernah mas lakukan"
"jangan diingat lagi, lupakan masalah itu, ambil saja hikmahnya, gara2 hal itu kita memiliki arga dan riana, ambil positifnya saja"
muachhhh
suamiku mencium bibirku dan pipiku.
"i love u so much honey"
"me too"
"yuk ah masuk, bentar lagi hujan kayaknya" aku membawa stroller si kembar dan memanggil arga dan riana yang sedang asyik memberi makan kelincinya.
"arga, riana ayo masuk bentar lagi hujan nih"
"iya bentar ma nanggung" teriaknya berbarengan.
"sekarang sayang... nanti kalian sakittt"
"yuk ga kita masuk, mama mulai bawel" kata riana ke saudaranya.
"ckckckc anak sekarang dibilangin malah ngatain mamanya bawel" kataku menggerutu.
"hehehehhe denger ya ma?, maaf" katanya acuh.
"suka banget ya ledekin mama, mama marah nih, gak mau ah masakin makan malam buat kalian berdua" kataku pura2 ngambek.
"yaaaa mama, jangan donk... maaf ya ma, gak ulang lagi" kata mereka serempak.
"kamu sih lihat tuh mama ngambek"
"iya iya aku yang salah"
"maaaaa jangan marah donk"
"cium dulu kalo mau mama gak marah"
"muachhh" mereka serempak menciumku.
mana tega mama marah lama2 dan mana tega juga mama gak kasih kalian makan.
"suka banget sih isengin anaknya" balas suamiku
"biarin, biar mereka makin sayang sama aku" balasku.
"queen queen gak menyesal aku punya istri baik seperti kamu"
"aku juga gak nyesal nikah sama kamu, walau kamu mesum banget"
"hahahahaha buat adik lagi yuk?"
"gak gak, udah cukup pabrik sudah ditutup"
"hahahahhaa takut ya bunting lagi, emangnya kenapa gak mau, wong masih muda gini"
"kamu sih enak tinggal nyemburin, nah aku kesakitan brojolin mereka, belum mengasuhnya, pinggang aku mau copot rasanya"
"bahasa kamu lagi yank, nyemburin emangnya aku selang, bisa nyemburin air"
"gak air sih tapi sperma, apalagi kualitas prima seperti kamu, jangan - jangan kalo aku hamil lagi kita dapat anak kembar lagi, gila aja 3 kali hamil yang lahir 6 orang, nanti bisa dikasih rekor muri nih aku, ibu kucing versi manusia setiap hamil lahirkan anak kembar" kataku asal.
"nah bagus donk keluarga besar, banyak anak banyak rezeky"
"gak sayang.... sudah cukup please"
"iya iya apa sih gak buat kamu"
"hehehehe makasih sayang... love you"
"love you too"
end
hahahahhaha galau ni author, maaf ya endingnya pendek. sekian dan terima kasih

KAMU SEDANG MEMBACA
2. Queen Story's
RomanceQueen Sagara : "Mommy dan papi apa2an sih, umurku baru 23 tahun, masa dipaksa nikah sih, dengan cowok gak jelas pula" Ziyan Wijaya : "menikah dengan gadis manja ini???? mama dan papa gak salah kan? cewek manja tapi cantik, aku harus memenangkan taru...