Bab 17

66.4K 3.1K 61
                                    


Ziyan pov

aku sengaja menahannya supaya tidak pulang dengan denny. aku sengaja memberinya kerjaan yang sebenarnya sudah oke, tetapi cuma itu alasan yang bisa menahannya disini.

"queen.... apa hubungan kamu dengan denny?" tanyaku dengan pelan.

"kenapa sih dari tadi kepo banget, mau tau aja urusan orang"

"bukan, aku cuma mau tau saja"

dia hanya diam dan tidak menjawab pertanyaanku.

"queen kenapa diam"

"malas  ngomong sama manusia kepo seperti anda, lagian misalnya saya punya hubungan atau tidak apa urusan dengan anda, temen bukan, keluarga bukan"

"mantan pacar, itu hubungan kita".

"hahahahaha salah bukan mantan pacar, mantan objek taruhan" katanya dengan nada dingin.

aku terdiam dan tidak bisa membalas perkataan yang menyindirku itu.

"sebaiknya kamu pulang, sepertinya proposal pertama tadi lebih bagus"

"ya ampun, bener2 rese  jadi orang, susah payah diperbaiki sekarang malah batalin" katanya menggerutu.

"kamu cantik kalo marah2 queen" kataku setelah memandang kepergiannya.

esok paginya setelah berpamitan dengan riana dan menitipkannya dirumah zaki. aku berangkat menuju puncak untuk melihat proses pembuatan iklan.

setelah menempuh perjalanan jauh dan meletihkan, akhirnya aku sampai juga di villa. karena aku berangkat terpisah dengan rombongan tim a.

aku menunggu kedatangan tim a, sebenarnya sih bukan tim a nya tapi queen nyam

tak lama bus rombongan datang dan memasuki villa, aku berjalan ke tempat parkiran dan pura2 menyapa kepala divisi iklan.

"bagaimana perjalanan pak, lancar kan?" tanyaku sambil melihat sekeliling untuk mencari queen.

"lancar pak, kami akan istirahat 30 menit kemudian akan melanjutkan pembuatan iklan"

"kru2 dan tim datang semua kan?"

"datang pak, cuma pegawai yang bernama queen akan menyusul dengan temannya, karena dia ada keperluan mendadak, jado gak ikut rombongan ini"

"oh gitu ya sudah silahkan istirahat dulu, nanti kita lanjutkan"

"teman siapa yang akan dibawa queen kesini, apa jangan2 denny?" kataku dalam hati

aku pun masuk ke villa dengan pikiran bercabang.

setelah para kru beristirahat, kami mulai melaksanakan syuting iklan aku sengaja duduk disamping sutradara.

tak lama seteleh syuting dimulai, aku melihat sebuah mobil mendekati lokasi syuting. aku melihat queen turun kemudian disusul denny.

"nah kan beneran sama si denny dia kesini, mau apa dia kesini?" kataku dalam hati dengan kesal.

aku melihat queen sibuk mengatur tiap adegan apakah sama dengan proposal yang dibuatnya, sedangkan denny dengan wajah sok lugunya memperhatikan gerak gerik yang dilakukan queen.

aku duduk dengan gelisah, "ngapain sih si queen ajak2 tim lain kesini, ganggu aja" kataku dengan pelan sambil ngedumel.

tak lama aku melihat queen mendekati denny dan dengan senyum manisnya menerima segelas air yang ditawari denny, dan dengan santainya denny menghalau anak rambut yang jatuh di pipi queen.

2. Queen Story'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang