Queen Pov
"apa kesalahan terbesar di hidup bapak"
"dare"
"push up 300x" aku menatapnya dengan penuh kebencian dan juga kesedihan.
"kenapa kamu gak mau jujur sih, seandainya tadi kamu bilang kalo kesalahan terbesar di hidup kamu adalah menjadikanku sebagai bahan taruhan, mungkin aku gak akan membencimu lagi dan akan belajar memaafkan demi arga" kataku dalam hati ketika melihatnya melakukan hukuman yang aku beri.
ketika permainan itu berlanjut dan botol itu berhenti ke arah dia, aku mendengar dia bertanya ke diriku dengan pertanyaan yang sama.
"apa kesalahan terbesar di hidup kamu"
"truth"
"apa?"
"mencintai pria yang gak pantas dicintai, dan aku berharap orang itu merasakan apa yang aku rasakan" lalu aku pergi meninggalkan permainan itu dan ku hapus air mata yang turun.
aku pergi meninggalkan permainan itu dan berjalan menuju arah kebun, karena aku gak mau ada yang melihatku sedang menangisi ziyan.
"ya allah kenapa tidak bisa menghapus rasa cinta terhadap dia, kenapa begitu sulit" kataku masih berurai air mata sambil terus berjalan menjauhi villa.
tak terasa saking jauhnya aku berjalan, aku sampai lupa jalan untuk pulang. aku terus berjalan, berjalan dan berjalan, tetapi tidak juga menemukan jalan pulang, aku terduduk di tanah ketakutan karena hari semakin larut.
"arga..... mommy.... papi..... kak davin, devon devan hiksss aku kangen kalian"
"ziyan....., hikssss kenapa jadi seperti ini hidup aku sejak kenal kamu"kataku disela isak tangis.
tak lama kemudian aku mendengar suara2 orang memanggil namaku, tapi karena ketakutan aku tidak bisa mengeluarkan suara, hanya dengan menggoyang2 kan pohon teh yang ada didepanku.
akhirnya mas denny dan ziyan datang, dengan reflek aku memeluk mas denny.
"mas aku takut hikssss" tangisku pun pecah didalam pelukannya.
setelah dia berhasil menenangkanku, aku melihat ziyan berbalik arah meninggalkan aku dan denny.
"kenapa ada aura kesedihan ketika dia melihatku memeluk mas denny ya?" tanyaku dalam hati.
"ayo queen kita kembali ke villa"
aku dan mas denny kembali ke villa, dia dengan masih memeluk pinggangku menuntunku.
"mas bisa dilepas? aku bisa kok jalan sendirian, gak enak dilihat orang lain"
kemudian dia melepas pelukanku dan tiba2 dia menanyakan sesuatu yang aku tutupi selama ini.
"apa ayah arga pak ziyan?"
astaga astaga kenapa dia bisa tau.
"gak"
"jangan bohong queen, aku memang bukan siapa2 kamu, tapi aku lelaki, aku melihat cara dia mencari dan memandangimu tadi sangat berbeda"
aku terkejut mendengar perkataannya.
"ada kekhawatiran dan takut kehilangan didirinya"
"mungkin dia hanya suka saja, bukan berarti dia ayah arga"
"hahahahaha, setau aku jika tidak ada hubungan emosional antara pria dan wanita, kamu tadi pas permainan itu tidak akan menanyakan 3 pertanyaan yang sama dan terhadap orang yang sama, aku tau kamu mengharapkan jawaban jujur dari dia kan?"
"kamu masih mencintai dia kan queen?"
aku hanya bisa menangis tanpa menjawab pertanyaan itu.
"bagaimanapun dia ayah arga queen, sejahat apapun dia juga berhak tau kalo dia mempunyai anak"
"kamu tau gak?"
"ziyan sangat sangat sangat berubah, semenjak kematian kakeknya dan dia diberikan tanggung jawab yang besar dalam menjalankan perusahaan multi nasional"
"dulu sebelum kakeknya meninggal, kamu tau dia sama sekali tidak pernah serius bekerja, dia hanya bermain2 dengan wanita dan wanita2 itu selalu datang ke kantor"
"kamu tau dia pernah mempunyai club 4 tahun yang lalu?, sekarang club itu sudah diberikan kepada pemiliknya semula, tio"
"bayangkan dia mengembalikan club yang dijadikan bahan taruhan kepada teman2nya, sedangkan dia tau demi mendapatkan club itu dia menghancuri hidup wanita sebaik kamu queen"
aku kaget kenapa dia bisa tau sedangkan aku tidak pernah memberitahukannya.
"zaki adik sepupu aku, makanya aku tau asal muasal club itu bisa jatuh ke tangan ziyan dan aku juga tau permasalahan yang terjadi di antara kalian di masa lalu"
"aku tau kok dia cemburu melihat kedekatan kita, makanya aku sering memanas2innya"
"arga berhak tau siapa ayah kandungnya"
pernyataan mas denny membuat aku kaget, tapi aku gak siap memberitahunya sedangkan aku tau ziyan tidak menyukai anak2.
"aku belum puas sebelum dia mendapat balasan atas perlakuannya kepada aku dan arga mas"
"ya aku akui sampai saat ini aku masih mencintainya, sangat mencintainya, tapi aku juga ingin dia menyadari kalau perbuatannya itu dulu sangat salah"
"benar perbuatannya salah dan tidak bisa dimaafkan, tapi bukan berarti tidak bisa kamu maafkan, allah saja maha pemaaf, kenapa kita sebagai hambanya tidak mencoba untuk memaafkan, asal orang itu mengaku salah dan berjanji tidak akan mengulanginya lagi"
entahlah, semua perkataan mas denny ada benarnya, kadang aku terpikir, seandainya dia mengaku salah dan meminta maaf, mungkin aku akan bisa menerimanya lagi sebagai ayah dari arga.
"tidak!!!! jangan harap mendapat maaf sebelum dia merasakan sakit hati di permainkan oleh orang yang dicintai" kataku dalam hati.
tbc

KAMU SEDANG MEMBACA
2. Queen Story's
RomansaQueen Sagara : "Mommy dan papi apa2an sih, umurku baru 23 tahun, masa dipaksa nikah sih, dengan cowok gak jelas pula" Ziyan Wijaya : "menikah dengan gadis manja ini???? mama dan papa gak salah kan? cewek manja tapi cantik, aku harus memenangkan taru...