Seulgi membawa nampan berisikan semangkuk sup dan segelas air putih menuju kamar Yerim namun langkahnya terhenti ketika melihat Yerim dan Jungkook sedang berpelukan. Seulgi diam, ia mendengar dengan jelas tangisan ketakutan dari Yerim yang sampai sekarang tidak siap menghadapi kenyataan tentang dirinya. Seulgi memejamkan matanya memutuskan menutup pintu kamar itu lalu kembali membawa nampan berisikan sup untuk Yerim ke dapur.
Sesampainya di dapur Seulgi meletakkan nampan yang ia bawa diatas meja yang ada disana lalu menyandarkan tubuhnya di pantry. Seulgi termenung, larut dalam kekhawatirannya tentang nasib Yerim selanjutnya sampai getaran yang berasal dari ponselnya disaku jaket hitam yang ia kenakan membuyarkan lamunannya.
Seulgi merogoh sakunya, mengeluarkan ponsel pintar miliknya dan melihat nama pemanggilnya sebelum mengangkatnya dengan cepat.
*
Seungwan mengigit bibir bawahnya kembali gelisah karena belum mendapatkan kabar apapun dari Seulgi. Harusnya gadis itu sudah menelepon dirinya untuk memberitahukan keadaan Yerim. Seungwan menoleh, ia menatap kearah Yoongi yang telah terlelap sejak dua jam yang lalu. Karena alasan itulah Seungwan bisa dengan bebas bergelut dengan kegelisahaannya memikirkan tentang Yerim.
Lelah menunggu Seulgi menghubunginya duluan membuat Seungwan memutuskan untuk menelpon gadis itu terlebih dahulu. Seungwan segera berdiri, ia berjalan keluar menuju balkon kamarnya yang luas dan bernuansa biru langit. Warna favoritenya dan juga Yoongi.
"Bagaimana keadannya, Seul?," tanya Seungwan langsung ketika Seulgi menjawab panggilannya pada dering ketiga. Sungguh, Seungwan sangat takut jika semuanya terungkap sekarang.
"Dia tidak baik, Seungwan. Hari ini kita bisa saja menyembunyikan kebenarannya sekarang tapi tidak untuk kedepannya. Jujur saja, aku takut bila saat itu tiba..," jawab Seulgi diseberang sana membuat tubuh Seungwan melemas khawatir. "Seungwan...," Seulgi menangis. "Aku tidak tega melihat Yerim seperti ini, apa yang harus aku lakukan untuk membantunya..," decit Seulgi.
"Seul..," Seungwan menarik nafas panjang. Ia sendiri juga bingung harus melakukan apa. "Kau tidak bisa menyerah seperti ini, jangan menunjukkan kesedihanmu itu padanya karna aku yakin itu akan semakin merusak mentalnya, Seul. Aku juga takut, sama sepertimu..," nasihat Seungwan dengan mata terpejam. Meresapi perkataannya sendiri.
"Maafkan aku, Seungwan. Aku hanya bingung memikirkan keadaan Yerim ditambah orangtua kami yang juga ikut menghilang, aku takut ini ada hubungannya dengan fakta tentang Yerim.."
Seungwan terdiam, ia terlihat seperti sedang berpikir sebelum membalas Seulgi. "Kau benar, kalau aku tidak salah ingat bukankah didalam diary milik ibu Yerim tertera jelas bahwa ada yang mengancam keberadaan Yerim hingga membuat dirinya terus menerus diajak pergi berpindah tempat. Apa mungkin itu ayah Yerim? tapi tidak!! Jelas sekali bahwa ayahnya juga menginginkan Yerim untuk dilindungi..," jelas Seungwan.
"Seorang ayah pasti menginginkan keselamatan putrinya, aku khawatir, mungkinkah ada sesuatu yang lain yang mengancam keberadaan Yerim? Maksudku mungkin saja ada yang tidak suka dengan ayahnya dan ingin melenyapkan Yerim."
"Itu bisa jadi opsi lain, apa kau lupa fakta bahwa Yerim memiliki ibu tiri dan saudara tiri? Seul, Jika hanya karena dendam kenapa hanya Yerim yang dijadikan sasaran seolah Yerim lah yang paling terlihat mengancam disini.."
"Mungkinkah karena dia keturunan campuran?"
"Bisa jadi dan... ah yah, aku hampir lupa, Seul, beberapa hari ini ada laporan dari warrior Yoongi dari perbatasan, beberapa dari mereka melihat Demon sering sekali berkeliaran. Dan dari arah tuju mereka jelas sekali mereka menuju Bangtanmoon pack, apa mungkin jika mereka adalah Demon yang ingin mencari tau letak keberadaan Yeriim."

KAMU SEDANG MEMBACA
Unexpected Mate √
FanfictionKim Yerim sudah yakin betul bahwa ia hanyalah seorang gadis biasa tetapi mengapa ibunya selalu bersikeras membawanya pergi seolah dia adalah sebuah ancaman besar bagi orang lain.. Hingga suatu hari... Kehidupan Yerim berubah drastis ketika dirinya...