chapter 11

3.6K 207 3
                                    

"Dari mana kau tahu kalau aku itu shewolf jangan asal bicara!"

"Aku tahu. Saat kau marah bau werewolf muncul.Kau shewolf yang aku cari-cari. Beruntung sekali aku menemukan mu" jelas kevin.

"Tidak....aku bukan shewolf. Tolong jangan apa-apakan aku" Mohon Alana sambil berusaha menjauh.

"Kau shewolf...Aku mohon jangan menolakku. Kau tahu bukan tanpamu aku tidak bisa mengontrol emosi ku" Kevin ikut memohon dan mendekati Alana.

"Jangan mendekat!!" Ucap Alana.

"Kenapa? Jangan rejeckt aku. Lebih baik mati dari pada hewolf tanpa shewolf"

"Kubilang aku bukan shewolf!" Alana sudah mulai marah yang berarti bau werewolfnya keluar. Kevin mengendus-endus diudara.

"Bau ini...bau dari tubuhmu kau shewolf. Kau memang shewolf" Kevin merubah warna matanya menjadi kuning terang dan taring nya pun sudah mulai muncul. Kevin mendekati Alana sedangkan Alana mundur berusaha menjauh. Kevin memojokkan Alana. Mencium bibir Alana dengan lembut. Alana membulatkan matanya ingin memberontak tetapi kevin memegangi kedua tangan Alana dan mengapit kakinya hingga Tidak bisa bergerak.

Bibir kevin sudah tidak berada dibibir Alana tetapi menjalar ke leher  untuk menggigit Alana.

"Akh" Alana meringis kesakitan karena taring Kevin menggigit leher Alana. Kevin menjilati darah yang ada ditempat gigitannya itu. kevin senang karena sudah mengimprint Alana yang berarti Alana sudah menjadi Miliknya. Kevin melepas cengkraman dan himpitannya tetapi masih menjilati leher Alana yang masih mengeluarkan darah.

Plak..

Alana menampar kevin hingga kevin mundur beberapa langkah. Alana menangis sambil memegangi lehernya. Ia berlari keluar dari tempat itu sambil menangis dan ia terus saja menutup luka di lehernya dengan tangan. Sedangkan Kevin masih ditempat menatap punggung Alana yang menjauh. Ia memeganggi pipinya yang ditampar Alana. Cukup sakit.

Sekarang Alana sudah terikat dengan kevin dan Alana sudah menjadi miliknya. Pulang nanti ia akan memberitahukan pada ibunya kabar gembira ini.

-------

Acara pembukaan mos sudah selesai dan jam sekolah juga sudah selesai.Kini Alana sedang berada dibawah pohon didepan sekolah menunggu Lisa datang untuk pulang bersama. Rambut yang tadinya ia ikat kini ia gerai untuk menutupi luka yang dibuat Kevin. Sebenarnya cuacanya sedang terik dan sungguh panas tetapi mau bagaimana lagi. Tak jarang ia dilirik bahkan digoda kakak kelas pria yang lewat. Alana sedikit risih dengan hal itu.

"Alana! Sudah lama menunggu?" Lisa berteriak karena jarak yang jauh.

"Iya! Cepat...capek nunggunya!" Jawab Alana.

"Iya..iya!" Lisa berlari menghampiri Alana. Disaat Lisa sedang berlari dari arah samping ada sebuah mobil yang melaju kencang kearah Lisa.

"Lisa! Awas!" Teriak Alana membuat Lisa berhenti berlari.

"Apa!" Jawabnya pada Alana  sambil berteriak.

"Awas!" Alana berteriak lalu berlari kearah Lisa. Ucapan Alana membuat Lisa bingung. Ia menengok ke kiri kemudian kekanan. Ia baru sadar jika ia akan tertabrak. Lisa berteriak memejamkan matanya dan menutup telinganya kemudian berjongkok.

"Aaaaaa!!" Alana sudah sampai didekat Lisa dan memeluknya.

Brukk..

Cetarr..

Suara pecahan kaca mobil bagian depan karena mobil mengalami benturan keras dan jangan lupa mobil bagian depan penyok dan ringsek.

Darah segar mengalir dari kepala tetapi bukan berasal dari Lisa dan Alana melainkan dari pengemudi  dan beberapa penumpang mobil itu. Lalu apa yang terjadi dengan Lisa dan Alana..?

Lisa dan Alana selamat. Alana mengeluarkan kekuatan werewolfnya untuk melindungi Lisa. Beruntung sekolah tidak terlalu ramai karena sebagian sudah pulang tetapi banyak juga yang melihat kejadian itu. Terkejut dan heran kenapa mereka berdua selamat dari kecelakaan maut itu.

"Kau tidak apa-apa kan Lisa?" Tanya Alana.

"Harusnya aku yang bertanya padamu" Teriak Lisa.

"Siapa yang ingin menabrak kita?" Tanya Lisa.

"Aku tak tahu" Jawab apa adanya. Keadaan semakin ramai karena orang-orang berkerumun untuk melihat mereka setelah tabrakan itu. Bagaimana bisa yang celaka adalah yang menabraknya. Beberapa guru pun ikut melihat keadaan mereka dan segera memanggil ambulance  untuk menangani si penabrak itu. Alana bangkit mendekati mobil untuk memastikan siapa yang ingin mencelakai Lisa. Keadaannya naas darah segar mengucur dari pelipisnya dan dia tidak sadarkan diri.

"Ternyata dia" Ucap Alana pelan agar tidak terdengar oleh orang lain. Orang yang ingin mencelakai Lisa adalah orang sama yang waktu itu pernah memalak Lisa.

"Lisa, ayo kita pulang. Biarkan guru yang mengurusnya" Ucap Alana masa bodoh.

"Memangnya tidak apa-apa kalau kita tinggal?" Tanya Lisa sambil bangkit dibantu oleh Alana. Lisa ingin melihat si penabrak itu tetapi Alana menghalanginya.

"Sudah kau tak usah perdulikan mereka" Ucap Alana.

Mereka pulang dengan menggunakan taxi.

Chapter 11 selesai
(Potong kayu😊😘)

TBC...

Alana the power of werewolfTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang