chapter 16

3.3K 185 2
                                    


#happy reading
.
.
.
.
.
.
"Aku mencoba untuk mengembalikan buku ini tapi terasa sulit sekali" Ucap Lisa menatap buku komik doraemon itu.

"Itu sudah lama sekali. Dia pasti sudah lupa" Sergah Alana.

"Mungkin saja." Lisa terdiam cukup lama kemudian mulai bicara. "sikap kevin berbeda jika terhadapmu." Lanjut Lisa.

"Hah..berbeda bagaimana?"

"Iya dia bersikap sangat dingin dan juga datar. Tapi saat bertemu denganmu ditaman dia seperti menghangat dan juga terlihat ramah. walau ia dan keluarganya sering berkunjung kesini tetapi aku tidak pernah berbicara dengannya. Aku sangat gugup saat dia menanyaiku ketika aku melihat dia keluar dari kamarmu. Bukan pertanyaan penting sih tapi itu membuat hatiku cukup senang. Raut wajahnya yang tampak senang sekali seperti bukan Kevin bahkan dia mengatakan 'dhaa' kepadaku." Ucapan Lisa terhenti.

Alana diam, ah tidak tapi mereka berdua sama-sama terdiam larut dalam pikiran masing-masing. Alana bingung harus berkata apa, ia pun memilih bungkam.

Disinilah mereka berdua dimeja makan yang terisi Lisa dan Alana.

"Jadi aku harus apa?" Alana membuka pembicaraan.

"Sepertinya Kevin suka padamu" Jawab Lisa.

"Lalu?"

"Kau bisa men...jauhi Kevin untuk..ku?" Ucapan Lisa membuat Alana tercekat. Dia berusaha menormalkan ekspresi wajahnya. Bagaimana? ia dan Kevin sudah terikat, mau bagaimanapun tetap tidak akan bisa menghindar karna batin dan perasaan mereka menyatu. Mungkin Kevin sekarang merasakan sakit walau Kevin tidak tau kenapa.

"Em..akan ku coba." Alana meyakinkan.

"Terima kasih Alana kau memang sahabatku." Sekarang Lisa terlihat tersenyum lebar.

"Apa aku boleh kembali kekamar sekarang?" Tanya Alana.

"Boleh tentu saja boleh"

Alana segera kekamarnya dan langsung menghempaskan dirinya kelasur. Ia memikirkan tentang reject tapi ia takut, Alana mencoba untuk memindlink kevin karna mereka sudah terikat.

"Kevin" Tak ada jawaban
"Kevin kau ada dimana?"

"La..lana kau kah itu?" Tanya kevin dari sebrang sana.

"Iya ini aku nanti malam jam 11 temui aku ditaman dekat rumah Lisa! Kau bisa tidak?"

"Tentu saja bisa sayang. Aku tidak percaya kau yang memindlink ku duluan" Ucap kevin sangat senang.

"Ya..terpaksa ada yang harus dibicarakan ini penting"

"Sepenting apakah itu? Apa kau mau tinggal denganku!"

"Jangan bodoh... sudahlah sampai jumpa jam 11"

"Sampai jum.." Sebelum kevin menyelesaikan ucapannya Alana sudah memutus mindlink itu.

🐺🐺


Jam 22.45

Alana sudah bersiap-siap ketaman. Ia yakin semua anggota keluarga yang lain sudah tidur. Ia keluar lewat balkon kamarnya.

Hap

Ia melompat dari lantai 2 dengan mulus. Ia berlari menuju kursi taman dan kevin belum datang. Alana memutuskan untuk duduk sambil melihat-lihat isi taman. Sepi, terkadang ada beberapa orang yang lewat memang karna sekarang ini sudah tengah malam.

"Alana!" Daat menengok ternyata bukan Kevin.

"Em..Gerhana!"

"Panggil saja vito" Jawabnya lalu duduk disamping Alana. Alana diam dan mengangguk.

"Kau keluar malam-malam begini?" Tanya vito.

"Emm, aku menunggu seseorang. Kalau kau?"

"Aku berkeliling bosan dirumah, aku tidak bisa tidur" Alana kembali diam. Tak sengaja Vito melihat kalung Alana.

"Kalung itu, kau dapat dari siapa?" Tanya vito karna sama persis dengan yang ia berikan pada Bulan (anjingnya).

"Ini..ini kalung pemberian seseorang, dia baik sekali." Alana gugup ia lupa menyembunyikan kalung itu.

"Kau tau, itu seperti bahkan persis dengan kalung yang ku berikan pada perliharaan.. bukan..dia teman, dia temanku dari kecil. Menemaniku melawan anak-anak yang mengangguku. Tapi dia menghilang tepat dihari kelulusanku." Vito murung kembali mengenang masa kecilnya. Sedangkan Alana ia hanya bisa diam.

"Ehem.." Suara deheman membuat mereka terkejut.

"Kevin!" panggil Alana. Kevin hanya menatap mereka tajam.

"Alana aku pergi dulu ya, kayanya ada yang nggak suka"

"Iya hati-hati" kemudian vito pergi. Kevin masih menatap Alana.

"Apa? Kau salah paham, duduk!"

"Dia siapa?"

"Dia teman sekelasku. Cepat duduk ada yang ingin ku bicarakan" Alana menarik tangan kevin agar duduk dan kevin pun duduk.

"Jangan menatapku seperti itu. Aku tidak takut" Ucap Alana tetapi kevin hanya diam.

"Kevin? Kau marah?" Tanya Alana lagi tapi Kevin tetap diam.

"Huft kau tak kunjung bicara. Sekali lagi apa kau marah?" Lagi-lagi tak ada jawaban.

"Baiklah sekarang reject aku!" Ucap Alana tegas membuat tatapan Kevin melemah.

"Kenapa?"

"Karna kau marahkan. Kau pasti benci dan aku tidak suka pasangan yang terlalu protektif dan juga Lisa suka padamu sejak lama. Aku lebih baik tidak memilikimu daripada harus bertengkar dengan sahabatku." Tatapan Kevin menyendu.

"Jadi hilangkan tanda ini." Alana menunjukan leher yang terdapat gigitannya dan tato.

Kevin menunduk dan mulai angkat bicara

"Aku akan merejectmu tapi untuk terakhir ini boleh aku menciummu?"

Alana tampak berpikir kemudian mengangguk. toh ini permintaan yang terakhir bersama kevin.
Kevin mendekati Alana lalu mendaratkan bibirnya di bibir Alana lama tidak ada lumatan tak ada gerakan dari bibir mereka, semua diam. Alana memejamkan matanya sedangkan Kevin memandang Alana tampak sebulir air mata keluar dari matanya. Kevin yakin sebenarnya Alana tidak akan mau Jika kevin merejectnya.

Setelah cukup lama Kevin melepas tautan itu. Suara terengah-engah berasal dari Alana.

"Sudah ku tetapkan aku tidak akan mereject mu. Masalah Lisa biar aku yang selesaikan, oke." lanjutnya.

Mendengar perkataan itu Alana membelalakan matanya kaget.

"Tap..tapi kau bilang akan" Alana gugup.

"Sudahlah ini sudah malam kau tidak pulang?" Tanya kevin.

"Ya. Ini kau tidak belajar berburu?" Alana

"Setelah ini aku akan kehutan. Kau mau ikut?" Kevin menggenggam tangan Alana.

"Boleh.." Mereka berdua bangkit dan menuju motor Kevin. Mereka akan kehutan untuk berburu memenuhi hasrat serigalannya.

🐺🐺















Hiks..hikss akhirnya update juga😩
Ceritanya ngebosenin gk sih
Kasih vote and coment nya ya😊
Maksa ini ceritanya😁
untuk mentemen minta doanya ya minggu depan udah semesteran dan pasti bakal susah update...
Sorry for typo...

Chapter 16 selesai
(Potong rumput)


TBC....









Alana the power of werewolfTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang