chapter 30

454 24 11
                                    

Alana terkejut dengan pernyataan Lisa. Ia tak mengira jika Kevin akan seseram itu ketika marah seperti halnya cerita Lisa.

"Kemarin ada apa Lisa? Jangan membuatku penasaran" ucap Alana.

"Kau tau, saat aku mencoba menghubungi mu ketika kau bilang menginap dirumah temanmu, yang mengangkat telepon ku bukan dirimu melainkan orang lain. Kau sedang tidak membohongi ku kan?" Ucap Lisa

"Maksudmu?"

"Iya, saat aku menghubungi mu yang mengangkat seorang laki-laki. Dia bilang kau kabur bersama laki-laki. Maksudku, kemarin kau menginap dirumah temanmu lalu ada laki-laki yang entah siapa itu bilang kau kabur bersama laki-laki. Tidak masuk akal. Itu tidak benarkan, kau tidak kabur kan?"

"Ti...tidak" jawab Alana gugup.

"Lalu, dimana ponselmu?" Tanya Lisa.

"Ponselku hi...hi..hilang. Ah, iya hilang"

"hilang?. Jelas jelas yang menjawab telpon kakak teman mu." Lisa memang belum sepenuhnya percaya.

"A..apa apaan sih Lis. Mungkin tertinggal. Sudah lah" ucap Alana.

"Kau tak akan mengambilnya?" Tanya Lisa.

"Tak usah. Mungkin teman ku akan mengembalikannya saat sekolah besok" Jawab Alana.
"Owh iya sekolah. Saat aku tak ada. Kau ada masalah di sekolah?" Lanjut Alana.

"Tak ada Lana. Aku selalu bersama Alvin" Lisa terlihat senang sekali.

"Kau suka pada Alvin ya?" Tanya Lana sebenarnya sambil mengalihkan pembicaraan.

"Ah I...i.itu. a...aku.." Lisa tergagap

"Apa kalian sudah pacaran?"

Lisa mengangguk

"WAH.... Kalian benar benar jadian?. Kau harus mentraktirku"

"Iya iya tapi jangan bilang ke siapa siapa."

"Bagaimana bisa?" Tanya Alana.

"Emmmmm. Ternyata.... Alvin menyukaiku" ucap Lisa tersipu malu.

"Hahahaha.... Sebenarnya aku sudah tau Alvin menyukaimu, tapi kamu aja yang tidak peka"

"Hah? Kau tau? Aih, kenapa kau tidak memberitahuku" ucap Lisa kesal

"Biar kau tau dari Alvin sendiri. Bukan dari aku. Kau tau saat kau tidur di paha Alvin. Pipinya langsung memerah"

"Kapan? Kapan aku tidur di pahanya?"

"Cieeee. Pura-pura lupa. Kau tau saat dari rumah pohon? Kau tidur di pahanya saat pulang"

"Dia tak pernah bilang. Tapi pipinya selalu memerah saat dia menatapku"

"Uuuuuuuu. So sweeeeeeet" Alana meledek

"Dan kau? Kalian berdua putus karena apa, kupikir baik-baik saja" Tanya Lisa

"Emm soal itu, ceritanya panjang. Sudahlah" Jawab Alana dengan wajah murung

"Lalu siapa yang mengakhirinya?"

"Dia."

Melihat respon Alana yang kurang mengenakan, Lisa pikir ia tak perlu membahas soal itu saat ini. Ia bisa bertanya lain kali ketika suasana sudah kembali normal.

"Lana kau istirahatlah. Aku akan kerumah Alvin untuk melihat keadaan mereka" Ucap Lisa

"Kau tak apa sendiri?"

"Tak apa. Kau lelah.... Daaaa" ucap Lisa

Skip

Di sekolah

Sebenarnya hari ini Alana sangat malas kesekolah. Bayangkan Alana dan Gerhana berjalan sekitar 5 jam. Itu pun kadang menjadi penumpang gelap truk truk yang lewat. Belum lagi si Gerhana yang terkadang selalu rewel. "Lana aku lelah" , "Lana kakiku pegal" dan lain-lain.

Rasa malas membuatnya lesu.
Kelas sudah ramai, sesampainya dimejanya ia langsung menenggelamkan kepalanya diantara lipatan tangannya. Tak lama Anis pun datang. Sontak Alana langsung menegakkan badannya.

Anis terlihat sangat berbeda dari biasanya. Sungguh 2 hari yang sangat cepat untuk merubah Anis yang ia kenal.

"Anis?" Sapa Alana

Anis hanya diam. Melihat kearahnya dan membuang muka.

Kacamata Anis sudah terganti dengan softlens, rambut ponytail nya sudah terganti dengan uraian.
Bahkan dia terlihat sangat feminim

"Anis. Kita keperpustakaan?" Ajak Alana kepada Anis

"Pergi saja sendiri" ucap Anis dengan culas

Alana terdiam. Apa Anis begitu sakit hati dengannya. Sampai sampai Alana di perlakukan seperti itu.

.
.
.
.
.

Istirahat tiba.

Alana akan beranjak menuju kantin. Tapi kelas malah sangat ramai.

"Apa Anis memang sudah jadi anggota Girls society?"

"Itu sangat tidak mungkin"

"Tapi penampilan Anis sudah menyerupai mereka"

"Ini sudah 2 hari Anis istirahat dengan mereka, Paling juga jadi babu"

"Ga papa lah. Yang penting berteman sama orang populer"
ucap anak anak yang ada di kelas.

Alana terkejut. Orang yang pernah menabrak Lisa dan melabrak dirinya menjemput Anis

"Hei. Anis kita kekantin bareng" ucap salah satu dari girls society

"Ayo" ucap Anis mengabaikan Alana. mereka pun dengan cepat pergi dari kelas

Alana hanya menghela nafas.
Dia sendirian. Vito tak datang. Alana memaklumi itu karna memang perjalanan yang sangat melelahkan.
Lebih baik segera ke kantin sebelum jam istirahat berakhir.

Di tempat lain.

"Sudah sehari semalam kita mencari dan belum juga ketemu. Lebih baik aku kembali ke kota. Mungkin mereka sudah kembali" ucap Kevin

"Tunggu. Aku ikut" ucap sang Alpha

"Wilayahmu hanya di sini. Kau tidak perlu memasuki kota. Jika tujuanmu hanya mencari laki-laki itu, aku bisa memberikannya padamu" ucap Kevin lagi

"Aku ingin menangkapnya sendiri" jawab sang Alpha

"Lalu apa yang akan kau lakukan?" Tanya kevin

"Aku bisa melakukan apapun. Tunggu saja"

Mendengar perkataan Sang Alpha, membuat Kevin diterpa perasaan yang tidak enak. Apapun yang terjadi Kevin akan menjaga Alana dan menjadikannya miliknya lagi.

Chapter 30 selesai
Potong kaki kursi😎

(Mimin dah gatau mau apalagi yang mau dipotong 😂)
Ada yang mau kasih saran?

TBC...





Alana the power of werewolfTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang