chapter 19

3.3K 156 7
                                    


#happy reading:v

"Kau tak pernah berbicara padanya?" Tanya Sam.

"Tidak.Aku sengaja melakukannya, entah apa alasannya aku tidak tau. Tapi aku senang menggonggong menakuti anak kecil. Ah, sudahlah aku sudah sangat lelah besok aku...maksudku Alana harus sekolah, kau juga Kevin kan ketua osis pasti akan lebih sibuk. Lebih baik kita pulang"

Bulan berjalan menuju tangga ingin turun dari rumah pohon.

"Tunggu! Kau tidak bisa pulang dengan wujud seperti ini" Ucap Sam. Mereka masih berwujud serigala (bulan).

'Tapi Alana sudah tertidur aku tak tega membangunkannya untuk pulang"

"Tidak. Kau rubah jadi Alana biar nanti aku yang menggendongnya." kemudian Bulan merubah dirinya. Sekarang terlihat Alana yang tergeletak dengan nafas teratus yaps, dia tidur.

Sam pun berubah menjadi Kevin yang bertelanjang dada. Kevin membopongnya Ala bridal style menggunakan kecepatan werewolfnya membiarkan motornya tak terpakai.

Kevin sudah sampai dipekarangan rumah Lisa. Kevin melompat menuju balkon kamar Alana. Membuka pintu yang menghubungkan antara balkon dan kamar Alana (untung saja tidak dikunci) kemudian membaringkan Alana dan menutupinya dengan selimut sampai batas bahunya.

Kevin memandang wajah Alana yang tertidur pulas.

Cup

Sungguh kevin sangat pengecut mencium orang yang sedang lengah ini. Ya, kevin mencium bibir Alana yang masih terlelap.

Cup....cup..

Kemudian Kevin kembali mencium kedua pipi Alana.

Cup...cup..

Tak bosan ia kembali mencium kedua mata Alana yang tertutup.

Cup

Dan ini ciuman terakhir yang diberikan pada dahi Alana.

"Selamat malam Alana. Mimpi indah" Kevin kembali menuju balkon dan turun dengan melompat kemudian berjalan menuju motornya yang ia tinggal tadi.

🐺🐺

"Eung..." Alana melenguh dengan mata yang masih terpejam.
"Kok aku ada dikamar?" Tanya dia sendiri.
"Mungkin aku dibawa kevin" Alana berjalan menuju kamar mandi. Sebenarnya ini masih terlalu pagi bahkan masih jam setengah 5.

Alana sudah selesai tapi belum memakai seragamnya ia hanya duduk dan membaca novel. Ia menunggu jam setengah 6 untuk bersiap-siap.
.
.
.
.
.

Sekarang Alana sudah ada dikelas menggunakan pakaian yang sangat memalukan. Bagaimana tidak? Menggunakan topi dari kardus berkalung dot bayi dan sabuk permen ini sangat menjijikan, oh iya satu lagi seharusnya ia memakai topi tapi ia lupa membawanya atau lebih tepatnya ia lupa untuk membuatnya. Dikelas ada kakak osis yang membimbingnya.

"Kenapa kamu tidak bawa topinya?" Tanya kakak osis.

"Lupa membuat" Jawab Alana singkat.

"Kau dapat hukuman, silakan kau menghadap kakak itu" Ucap kakak osis itu sambil menunjuk kakak osis lain yang berdiri dilapangan sepertinya mereka menghukum orang lalai. Alana tambah malas karna yang ditunjuk adalah seseorang yang pernah membuat Alana kesal saat pembukaan mos. Apakah kalian ingat itu? Menjengkelkan.

"Heuh kenapa harus dia lagi sih!" Alana mengerutu

"Hei, aku tak menyuruhmu untuk hanya berdiri dan menggerutu. Cepat menghadapnya dan bilang kau tidak membawa topi".

Alana the power of werewolfTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang