chapter 10

4.1K 224 3
                                    

Kring...kring.....

Bel pertanda istirahat berbunyi
Sekaligus pertanda semua siswa mos untuk berkumpul ke lapangan.

"Sudah disuruh ke lapangan nih. Ayo!" jak Gerhana pada Alana.

"Duluan nanti aku nyusul" jawab Alana.

"Vito buruan! Udah pada ke lapangan tuh!" Teriak teman Gerhana dengan tidak sabaran dari arah pintu masuk. Mungkin dari kelas sebelah.

"Iya sebentar. Lana duluan" setelah itu Gerhana pergi.

Cukup terkejut mengenai nama panggilan gerhana yaitu vito.
"Mungkin karena terlalu panjang jadi mengambil nama tengahnya" Gumam Alana.

Alana membereskan bukunya. Meletakan novelnya kedalam tas lalu berjalan di koridor kelas untuk ke lapangan upacara. Alana kebingungan mencari jalan menuju lapangan upacara. Ia cukup kesal kenapa kelas nya harus ada dibelakang lapangan basket terbuka sedangkan lapangan upacara ada di depan disekitar kelas XII dan kenapa kelasnya tidak didepan saja.

"Kalau sudah begini aku juga yang susahkan" Gerutu Alana.

"Alana!" Ada seseorang yang memanggil Alana dari belakang. Alana kemudian memutar tubuhnya hingga menghadap seseorang tersebut.

"Em..ada apa kevin?" yaps, seseorang itu adalah kevin yang juga menjabat menjadi ketua osis.

"Kenapa disini? kan lapangan ada diseblah sana" kevin menunjuk bagian kiri koridor dan terlihat jalan menuju lapangan upacara sedangkan Alana berjalan kearah kanan koridor.

"Kalau kau jalan kesana...disana itu kantin. Memang kamu lapar?" Tanya kevin dan dijawab gelengan oleh Alana. Kevin terkekeh dan melihat arloji dipergelangan tangannya.

"Em..acaranya akan segera dimulai. Ke lapangan bareng yuk" Ajak kevin tanpa menunggu jawaban dari Alana, kevin langsung memegang tangan Alana dan menarik pelan Alana segera menuju lapangan upacara.

Lapangan sudah sangat ramai dan terlihat siswa siswi tengah duduk pada masing-masing kelasnya serta ada panggung kecil dibagian depannya.

"Nah kita sudah sampai. kamu duduk dibagian kelasmu ya"

"Iya kevin"

"Ya sudah aku kesana dulu" Ucap kevin sambil menunjuk sekumpulan kakak kelas berpakaian almamater osis.
"Cepetan duduk acara sudah mau dimulai" lanjut Kevin.

Alana segera duduk dibangku kosong bagian kelasnya. Disampingnya duduk seorang anak perempuan berkacamata tengah membaca novel.

"Werewolf?" Alana membaca judul buku yang dibaca anak perempuan itu.

"Kau membaca cerita tentang werewolf?"Tanyaa Alana pada anak perempuan disampingnya itu.

"Eh.. Iya aku suka cerita ini! Apa kau juga suka cerita ini?" Tanya anak perempuan. Alana menggeleng.

"Aku hanya suka membaca novel saja tetapi bukan werewolf".

"Oh..begitu...Jadi kau penggemar novel juga? Aku penggemar novel tentang makhluk fantasy werewolf, vampir, mermaid, fairy, demon dan masih banyak lagi. Tetapi aku lebih suka werewolf bahkan aku berharap dia memang ada!" Anak perempuan itu bicara panjang lebar dan Alana hanya mengangguk. Alana berpikir sangat suka kah dia terhadap werewolf. Entahlah Alana tak mau membahas ini.

Acara pun dimulai. Saat acara berlangsung hampir setengah jam Alana hanya duduk bosan mendengarkan kakak osis yang sibuk memberi pertanyaan dan yang bisa menjawab akan mendapatkam hadiah. Semua siswa terlihat antusias kecuali Alana. Anis (anak perempuan nerd samping Alana) juga terlihat tidak antusias dia hanya membaca novelnya saja. Terbawa alur singkat cerita bagaimana Alana tahu anak itu bernama Anis disaat acara pertama dimulai Alana merasa bosan dan menanyakan nama Anis.

Alana the power of werewolfTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang