Sekarang Alana dan Vito sudah berada ditanah yang tidak ditumbuhin pohon yang terlalu luas, tapi ini cukup untuk cahaya bulan masuk.
Alana berada dibawah pohon sambil memperhatikan Vito yang tengah duduk di tengah lapang. Alana sangat antusias ingin melihat serigala Vito (eywa).
"LANA!" Vito menjerit saat tubuhnya mulai merasakan nyeri. Alana hanya diam memandanginya.
"Arghh" yang mendengar pasti sedikit ngilu atau bahkan kasihan. Teriakan demi teriakan dikeluarkan Vito.
Alana berlari kearah Vito yang sudah berubah menjadi eywa.
"Eywa! Kau cantik sekali." Ucap Alana.
"Hei, aku jantan kenapa cantik?" Suara Eywa yang lebih berat dari Vito.
"Maaf, bagaimana rasanya?."
"Ah, biasa saja." Jawaban Eywa sangat cuek membuat Bulan sedikit tak suka. Alana kembali tersenyum.
"Emm, baiklah. Sekarang bergantilah aku ingin bicara dengam Vito." Ucap Alana.
"Baru saja keluar, sudah dikurung lagi." Walaupun menjawab seperti itu, Eywa tetap menurut pada Alana.
"Aduh...sakit, rasanya sangat menyakitkan." Ucap Vito.
"Jelas terasa sakit, tapi nanti kau akan terbiasa." Alana membantu Vito untuk berjalan sepertinya memang Vito sudah sangat lelah.
"Vito! Besok kita ke kos-kosan mu saja ya?."
"Hah apa? Tapi,-"
"Yasudah kalau tak mau. Aku akan kerumah Lisa. Nanti kalau mereka menangkapmu dan aku tidak bersamamu. Kau akan dapat masalah." Ucap Alana.
"Aish. Kau ini menakutiku saja. Begini, kau pergi kerumah Lisa, nanti kita sering-sering bertemu."
"Em..bagaimana ya?." Alana berpikir.
"Iya deh. Ada benarnya juga, lagian kan cewe sama cowo nggak boleh serumah kalau belum....Vit..Vito! Aish tidur lagi." Alana kesal berarti sedari tadi ia berbicara sendiri.
"Nggak seru Vit!. Ah mungkin dia lelah, yasudah lah." Alana pun ikut tertidur.
🐺🐺
"Bangun Vit. Kita harus pergi." Ucap Alana.
"Emh..." Vito terbangun dengan setengah nyawa.
"Ayo cepat."
Mereka berdua berlari menuju kearah kota. Alana yang memimpin lagi-lagi. Vito yang masih awam hanya mengikuti arahan Alana.
Vito kembali ke kos-kosannya diantar dengan Alana, dan Alana kerumah Lisa. Sebenarnya Vito ingin mengatar Alana tapi ditolak dengan alasan menjaga Vito agar baik-baik saja.
Tok..tok..tok
Tok..tok..tok
Ini kali keduanya Alana mengetuk pintu rumah Lisa.Tok..tok.
Ceklek.
"LANA!" Pekik Lisa. Sudah diduga Lana pasti Lisa akan berteriak jika melihatnya.
"Aku merindukan mu Lana." Lisa memeluk Lana. "Tapi tunggu..." Lisa melepas pelukannya dan melihat keadaan Lana.
"Pakaianmu lusuh sekali. Ya tuhan kau sangat berantakan. Kemana saja kau? Kau kabur?" Lanjut Lisa.
"Emm..Lisa.Emm..apa aku boleh masuk?" Ucap Alana pelan.
"Oh iya maaf. Ayo masuk pasti kau lelah." Ucap Lisa.
Alana masuk bersama Lisa. Rumahnya terlihat sepi.
"Ayah dan ibu dimana?" Tanya Alana.
"Mereka pergi keluar kota kemarin. Sebenarnya mereka ingin mengajakku tapi ku tolak."
"Kenapa?" Ucap Alana sambil duduk dikasurnya. Disusul dengan Lisa yang duduk di meja rias.
"Aku masih menunggumu pulang. Kau ini sebenarnya kemana sih? Sampai membuat Kevin mengamuk begitu?" Ucap Lisa.
"Hah maksudmu apa?"
"Iya kevin mengamuk dirumahnya dan menghancurkan segala isi kamarnya."
Alana tegang.
"Bahkan ibunya sampai menangis karena Kevin tak mau keluar kamar." Lanjut Lisa.
"Segitunya kah?" Ucap Alana dalam hati.
"OH IYA!.." Teriakan Lisa membuat Alana terkejut.
"Apa!"
"Kemarin ada..."
Chapter 29 selesai.
(Potong THR)Yuhu atpow balik lagi nih😊
Minal aidin wa faizin ya para pembaca setiaku😁😊 mohon maaf kalo author and kawan" ada salah..
Maaf ya udah hiatus ada 2 bulann gitu hehe.
Ini tuh chapter gaje yang emang lagi gk ada ide buat ngelanjut,jadi mohon maklum.TBC..
![](https://img.wattpad.com/cover/141359617-288-k166863.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Alana the power of werewolf
Lupi mannariAlana seorang shewolf yang menghadapi kehidupan sangat rumit. Bertemu dengan seorang anak laki-laki yang menjadi majikannya. Bagaimana ia menjalani kehidupannya???? Highest rank; #1 in forced (180119) #2 in werewolf (270219) #2 in hewolf...