chapter 20

3.1K 146 0
                                    

#happy reading
.
.
.
.
.
.
.

Alana sekarang berada di kamar merebahkan dirinya yang terasa pegal karena hari ini adalah hari yang melelahkan. Pikirannya berkecamuk memikirkan perihal tadi saat dikantin.

Flasback on

Alana berada dikantin dengan teman kutu bukunya itu dan Vito.

Prang..

"Sialan"

Plakk..

"Maaf kak..hiks"

Terdengar suara haduh di kantin. Suara pecahan piring, bentakan, tamparan dan tangisan yang Alana dengar berada dibelakangnya.

Alana masih diam tapi tubuhnya sudah berdiri sambil mengepalkan tangannya. Ia sudah tau suara tangisan itu milik siapa. Alana mulai berjalan dengan kepala tertunduk dan menutup matanya menuju suara yang dituju. Suara itu (tangisan) terdengar semakin keras tat kala suara bentakan menyusul.

"Plak." Suara itu ada suara tamparan dari Alana untuk seseorang yang membentak tadi. Satu tamparan saja sudah membuat sudut bibirnya berdarah dan bekas jiplakan tangan di pipinya  #(seseorang itu perempuan).

"Lo siapa main nampar-nampar gue?!" Teriak seseorang itu.

"Heh..emang lo siapa main nampar-nampar orang?" Pertanyaan itu dibalik oleh Alana.

"Lo itu masih kelas x. Belagu amat lo junior!"

"Emang lo pikir gue takut sama preman nggak punya nyali kaya lo!"

"Brengsek lo" Seseorang itu hendak menampar Alana. Sudah bahkan...

"Aww" suara kesakitan itu bukan dari Alana tapi dari perempuan itu.

"Muka lo batu ya keras banget" Ucap perempuan itu.

"Sialan lo. Udah nampar gue, ngejek juga...nih gue tambahin"

Plakk

Alana kembali menampar perempuan itu pada bagian lain membuat perempuan itu pingsan. Dua orang temannya kelabakan dan menggendong perempuan itu.

"Bawa dia ke uks Sejam paling udah siuman. Lemah, segitu aja udah pingsan"
Alana berbalik membantu Lisa. Ya, tadi yang menangis Adalah lisa. Alana membantunya berdiri dan  membawanya ke kamar mandi untuk mencuci wajahnya.

Dikamar mandi.
Dengan tiba-tiba Lisa melepaskan pegangan Alana dan mendorong Alana hingga membentur tembok.

"Nggak usah sok peduli ama gue. Lo itu penghianat tau nggak. Udah cukup lo ambil  Kevin. Lo malu-maluin gue di depan umum, gara-gara lo gue keliatan lemah tau nggak" Ucap Lisa sambil menangis.

"Lis tenang dulu. Aku jelasin dulu"

"Udah nggak usah pake jelas-jelasin gue nggak butuh. Pergi!" Ucap Lisa sambil menunjuk pintu keluar kamar mandi.

Alana hanya menunduk dan melenggang pergi. Lisa menangis dan merosot luruh ke lantai kamar mandi menangisi dirinya yang memang lemah.

Flasback off

"Huft..aku harus bagaimana ini" pikiran Alana berkecamuk. Bahkan pulang sekolah tadi mereka  hanya diam didalam mobil. Mereka berdua masih bersama walaupun dalam suasana hening tak ada yang mau membuka suara untuk sekedar bertanya 'apakah kelasmu menyenangkan?' tentu saja mereka berdua terjebak dalam gengsi masing-masing.

Memikirkan hal seperti itu membuat Alana mengantuk. Tak berselang lama Alana pun masuk dalam dunia mimpi.




Halo gaes
Udah update nih
Sorry for typo

Chapter 20 selesai
(Potong kain;v)
Vote and coment ya😘
😊
03 januari 2k19  15:27

Alana the power of werewolfTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang