chapter 12

3.5K 219 0
                                    


Happy reading😄
.

Mereka pulang menggunakan taxi.


Sampai dirumah.

Cklek

"Ibu..Lisa pulang" Ucap Lisa sambil melepas sepatunya.

"Eh sudah pulang. Cepat ganti pakaianmu dan makan oke?"

"Siap bu, Lana ayo naik" Ajak Lisa.

"Hm.." Alana langsung menuju kamarnya dilantai 2.

Alana yang sudah berada dikamarnya langsung merebahkan dirinya.
"Huft lelah sekali" Alana memejamkan matanya.

Alana kembali teringat kejadian penabrakan disekolahnya tadi. Beruntung ia dapat menolong Lisa,tapi apa orang lain akan tau tentang dirinya mengingat tidak terjadi apa-apa padanya saat tertabrak mobil yang melaju sangat kencang itu, bahkan mobilnya yang ringsek.

Bicara tentang kekuatannya tiba-tiba ia teringat kevin seorang hewolf.

"Akh..sh.." Lehernya mulai terasa sakit dan panas. Ia bangkit dan menuju cermin.

"Kevin sialan.." Ia melihat dua tanda bekas gigitan kevin dilehernya.

Mengenai reject ia tidak mau sembarangan dengan kata sakral itu. Ia takut kevin akan mengamuk jika ia melakukannya. Seperti yang pernah ia lihat dulu saat kakak laki-lakinya di reject oleh mate nya yang lebih memilih manusia biasa daripada kakaknya itu. Kakaknya mengamuk, menghancurkan segalanya hingga ia harus di kurung oleh ayahnya dan esok harinya ia ditemukan meninggal.
Menbayangkannya saja sudah ngeri apalagi jika itu benar-benar terjadi pada kevin.

"Akh.." Tubuh Alana mulai panas, ia tak tahan. Alana berlari ke kamar mandi dan merendam dirinya di bathup. Rasa panas itu masih menjalar keseluruh tubuhnya. Mengetahui yang ia lakukan akan sia-sia. Alana bangkit mengganti pakaian lalu menyalakan AC sampai suhu 4°c.

Tok tok tok.

Disaat seperti ini ada yang mengetuk pintu kamar Alana membuatnya menggeram marah. Ingin dia mengabaikan suara ketukan itu tetapi suara itu semakin lama semakin keras dan mengganggu. Ia pun berlari menuju pintu dan membukanya.

Cklek

"Ada apa?" Tanya Alana sambil menutupi lehernya. Ia menunduk mengabaikan seseorang didepannya karena masih terfokus pada panas tubuhnya.

Brakk

"Akh.." Itu suara Alana karena punggungnya terbentur tembok.

"Kevin!" Teriak Alana.

"Harusnya aku kesini dari tadi. Kau sepertinya sangat kesakitan. Maafkan aku sayang" Ucap kevin dan memeluknya.

"Tidak.. aku tidak butuh kau. Pergi!" Alana mendorong kevin agar menjauh.


Chapter 12 selesai.
(Potong kertas📜✂)

TBC

Alana the power of werewolfTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang