Vernon bisa melihat Umji dari kejauhan. Gadis itu duduk di barisan depan penonton, dan tengah menatapnya juga. Tapi Vernon buru-buru mengalihkan pandangannya ke arah lain, dan memilih berbaur dengan yang lain.
Apapun yang terjadi, Vernon harus fokus hari ini. Meskipun ada Umji disana, Vernon tidak akan membiarkan Umji menjadi salah satu pengalih fokusnya.
•
Pertandingan berlangsung sengit. Skor antara kedua tim saling kejar-kejaran dan tidak pernah berbeda jauh. Vernon sendiri habis-habisan mengeluarkan seluruh tenaganya dan ia berhasil mencetak banyak skor selama pertandingan berlangsung. Pada akhirnya, tim Vernon menang tipis dari tim basket sekolah sebelah. Pendukung tim mereka pun bersorak sorai atas kemenangan tim vernon.
Tak terkecuali Umji. Ia sedari tadi mengumbar senyumnya sembari terus memuji kinerja tim basket yang bermain sangat luar biasa.
Lagi-lagi, dari tengah lapangan, Vernon tidak sengaja menatap ke arah Umji yang tersenyum lebar ke arahnya. Umji nyaris saja memberikan acungan jempol untuk Vernon, tapi cowok itu malah lebih dulu berbalik dan mengambil air mineralnya.
Okay, Umji tahu kalau ia dan Vernon tidak dekat satu sama lain. Umji mengenalnya karena suatu keterpaksaan; karena vernon terkenal, pernah mengerjainya di tengah lapangan basket, dan karena ia pernah menjadi manajer pengganti tim basket.
Tapi bukankah itu suatu hal yang wajar untuk bertegur sapa? maksudnya, ia dan Vernon setidaknya saling kenal, lalu kenapa Vernon seolah mengacuhkannya?
"cih, sombong banget" decih Umji. Ia melirik ke samping kanannya dan mendapati Wooseok yang sibuk dengan ponselnya. Sudah dipastikan kalau ia tidak tertarik sama sekali dengan pertandingan basket.
Sadar bahwa ia hanya akan diacuhkan seperti ini, Umji memilih untuk pergi ke tempat lain.
"seok, gue balik duluan ya,"
"oh, iya ji. Hati-hati yaa,"
Umji tersenyum kecut. Bahkan Wooseok tidak mengantarnya ke depan. Ia bahkan tidak menatap ke arah Umji.
Tanpa banyak kata lagi, Umji langsung menuruni tangga dan berjalan dipinggir lapangan, bermaksud menemui Vernon.
"hey, selamat ya! gue sebagai mantan manajer pengganti kalian ikutan bangga,"
Umji memberikan minuman dingin kepada semua anggota tim basket, hitung-hitung sebagai ucapan selamat atas kemenangan mereka.
"Thanks ji, lo kemana aja? Selesai jadi manajer pengganti langsung lenyap ngga ada kabar," Ujar Mingyu.
"ya... gue dikelas, belajar kayak biasa, nggak kemana-mana kok, hehe"
"tapi lo nggak keliatan dimana-mana, ji. Tuh si vernon galau gaada lo hahaha"
Umji bingung harus menyengir, atau melongo. Vernon galau kenapa? gara-gara ia berhenti jadi manajer pengganti mereka?
alah, paling bete gara-gara gaada yang bisa dia jadiin babu lagi.
"hahaha gue bersyukur udah selesai jadi manajer kalian, tersiksa tau gaaa"
"ih gue kan nggak ada ngebuli lo, ji"
Umji mengangguk-angguk, enggan berdebat lebih jauh.

KAMU SEDANG MEMBACA
falling for you ✔
Short Storyit started since he pranked her on the courtyard. ㅡ2018