wooseok; blocked.
meskipun begitu, Umji masih merasa belum aman. Ia berkali-kali meminum air putihnya. Ia mengenakan jaket hari ini. Tidak lain karena Umji merasa badannya kurang fit.
Umji tidak bisa tidur beberapa hari ini. Ia bahkan sengaja datang tepat pukul tujuh pagi, dimana sudah banyak siswa-siswi yang berdatangan dan memasuki koridor sekolah bersamaan. Setidaknya dengan banyak orang, ia merasa aman.
Sejauh ini, Umji tidak bertemu dengan orang itu. Ia selalu memerhatikan sisi kiri dan kanannya. Ia selalu siaga terhadap berbagai sentuhan tiba-tiba yang mengenai tubuhnya.
Hingga akhirnya ada seseorang yang menepuk pundaknya dan nyaris membuat Umji hendak menamparnya.
"Hey! hey! ini gue, ji!" Vernon mengangkat kedua tangannya, sementara Umji masih menatap Vernon dengan kedua mata yang melotot, dan tangan kanan yang mengacung di udara, bersiap menamparnya.
Tangan Umji bergetar di udara. Ia menurunkannya perlahan dan kembali berbalik seraya mengatakan maaf pada Vernon.
"lo kenapa, Ji?" Vernon menarik pelan tangan Umji, ia lalu menyadari wajah Umji yang nampak sedikit pucat dan kelihatannya ia tidak tidur.
"nggak pa-pa, non" jawabnya lesu.
"serius?"
"iya non, gue masuk duluan ya,"
Vernon membiarkan Umji memasuki kelasnya. Tapi ia tidak langsung meninggalkan Umji. Vernon masih memerhatikan Umji hingga ia sampai di mejanya. Setelah itu pun ia masih merasa Umji benar-benar dalam kondisi yang tidak baik. Ia langsung menelungkupkan wajahnya di atas meja.
• •
"Ji, hey!"
Umji tersentak. Ia mengenali suara itu. Ia pura-pura tidak mendengarnya, tapi terlambat. Sang pemilik suara sudah lebih dahulu menarik tangan Umji.
"oh, h-hey," sapa Umji. Terpaksa.
Itu Wooseok.
"kok chat gue nggak dibales sih ji?" ujarnya, tetap dengan senyuman yang sering Umji lihat.
Hanya saja, sekarang Umji membenci senyuman itu.
"eh, ehm.. hp gue rusak, seok. Jadi gak bisa buka app. forced close terus," Umji berbohong. Padahal ia sudah memblokir kontak Wooseok.
"oh," ujar Wooseok.
Umji tersenyum sebagai balasan. Senyum kikuk, karena setelahnya mereka tidak bicara apapun lagi. Akhirnya Wooseok pamit lebih dulu dan berjalan ke arah yang berlawanan dengan Umji.
Kedua kaki Umji lemas. Ia segera beranjak dari sana dan kembali masuk ke kelas. Rasanya ia tidak ingin lagi keluar kelas jika harus bertemu Wooseok.
Umji meraih ponselnya dan sepertinya ia baru saja mendapat karma karena berbohong soal ponselnya yang rusak.
"kok error??" Umji mengetuk-ngetukkan ponselnya ke meja dan layar ponselnya masih tidak bergerak. Diketukkan ketiga, ponsel itu mati, tapi setelahnya tidak bisa dinyalakan lagi.
"argh okay, gue pulang jalan kaki,"
dan keputusannya itu membuat Umji menyesal setengah mati.
tbc
a.n ga sanggup ngetik panjang2 jadi word perchapt nya dikit2 aja yaaahapread!

KAMU SEDANG MEMBACA
falling for you ✔
Short Storyit started since he pranked her on the courtyard. ㅡ2018