5

2.4K 495 25
                                    

Umji akhirnya pulang ke rumah.

Setelah menjadi pembantu seharian, bukan hanya pembantu, tapi jadi tukang pijat dadakan.

bayangkan, ia harus memijat pergelangan kaki ketiga orang ituㅡ vernon dan dua orang kawannya.

"kaki kami sakit habis latihan. Manajer gak boleh ngebiarin kami sakit, apalagi kaki ini aset kami,"

iya, iya serah lo aja udah.

dan sekarang, rasa pegal itu berpindah ke kedua tangan Umji, sampai rasanya ia tidak sanggup mengerjakan tugasnya.

Tapi, umji harus tetap mengerjakan tugasnya, meskipun tangannya dipatahkan oleh Vernon sekalipun!

• • •

"manajerrr!!!"

"berisik!! gue mau tidur!!"

"beliin sabun mandi!!"

Umji langsung membuka matanya, kantuknya langsung lenyap.

"gila! baru kemaren lusa beli, masa udab habis?? lo cemilin???"

"gue mandinya make banyak, makanya wangi, gak kayak lo. Buruan sanaaa, nih duitnya"

Sialan. Vernon dengan seenaknya melemparkan uang lalu kembali menyandarkan punggungnya di tembok, sambil kipasan.

Okay, Umji hanya harus bertahan sekitar sembilan hari lagi. Dan tugasnya sebagai manajer pengganti bakal selesai, selamat datang kembali untuk Kyla.

• • •

Sepertinya hari hendak hujan, sementara Umji tidak bawa payung sama sekali, ia juga tidak pakai jaket karena sedari tadi mendung, dan angin sepoi-sepoi bertiup.

Dan memang, diperjalanan pulang menuju sekolah, hujan turun, sangat lebat, disertai petir.

"Yah, bukan salah gue dong kalo telat, hujan gini, gamungkin gue nerobos kan?"

Umji memainkan tetes air hujan dengan ujung slippersnya, dan beberapa saat kemudian, ia terperanjat, teringat satu halㅡ

"ah!! sepatu gue!!"

Umji baru ingat jika sepatunya masih tergeletak begitu saja diluar ruangan. Mengingat kepekaan tim basket kepada manajernya yang begitu buruk, jadilah Umji berani menerobos hujan demi mengamankan sepatunya.

Bahkan ia melupakan pakaian seragamnya yang sudah basah kuyup.


"heh!"

Umji berhenti saat mendengar suara seseorang memanggilnya di tengah hujan.


"Lo kekanakkan banget, ya? main-main hujan? disambar petir baru tau rasa,"

Vernon mendatanginya dengan sebuah payung, lalu berdiri disampingnya, membuat Umji aman dari terpaan hujan yang semakin lebat.

"lo kenapa disini? bukannya mau mandi? ini gue udah beli sabun," Umji menyodorkan sebuah kantung plastik berisi dua sabun mandi cair.

Vernon melirik bungkusan itu, lalu menghela nafasnya.

"Iya, saking lamanya nunggu lo datang yang entah beli sabunnya di negara mana, gue jadi kelaparan, dan akhirnya gue jalan sendiri, beli bakso sekalian buat yang lain," jelas Vernon kesal.

falling for you ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang