Umji sakit hati? tidak sama sekali.
Ia hanya kesal. Jelaslah, siapa yang tidak kesal jika dipermainkan, dipermalukan dan dijadikan bahan lelucon dihadapan banyak orang? Semua orang menertawakannya seolah Umji adalah badut yang lucu.
"Vernon sialan,"
Masa bodoh jika Vernon itu adalah kakelnya. Yang jelas, sikapnya sama sekali tidak mencerminkan seorang kakak kelas yang baik.
Umji melewati koridor dengan langkah cepat. Perjalanannya menuju kelas diiringi suara cekikikan dan tawa orang-orang disekitarnya. Semua orang menertawakannya. Sekali lagi, terima kasih untuk Vernon karena sudah membuat Umji menjadi terkenal dalam sehari.
"loh, Umji mau kemana? Pacarnya gak ikut?"
Oh, sial. Satu lagi hal menyebalkan menghampirinya. Umji mendelik ke arah suara, ia mendapati dua orang yang tidak lain adalah Siyeon dan Nancyㅡdengan tampang yang angkuh.
"loh, pacarnya emang siapa, yeon?" tanya nancy.
"Kan Kak Vernon jadi pacarnya Umji, nan!"
Nancy menggeleng diiringi decakan, "yeon, Kak Vernon tadi cuma akting. Dia mau buktiin kalo perannya di drama sekolah ntar emang bagus,"
Umji merasa telinganya semakin panas, dan menjalar ke hatinya. Ia berusaha sesabar mungkin menghadapi semua hal menyebalkan yang hampir tiap hari ia hadapi, termasuk hari ini.
Tanpa mengeluarkan kata apapun, Umji berjalan melalui mereka dan sengaja mendepak bahu keduanya. Umji sudah berjalan jauh, tapi ia masih mendengar gelegar tawa mereka.
Tuhan, buat Umji menghilang sekarang juga.
• •
Vernon dan anggota tim basket lainnya sedang mengeringkan badan mereka yang basah kuyup karena keringat, sambil sesekali meneguk air mineral, Vernon tersenyum dan tidak tahan untuk tidak tertawa saat mendengar celotehan teman-temannya tentang kejadian tadi.
"Kesian mukanya bingung gitu, kayak orang bego, tega lo non ngerjain dia wkwk" Ujar Mingyu diiringi cekikikan khasnya.
"ya gue mau kasih liat kalian kalo akting gue emang bagus wk," sahut Vernon.
"iya, saking bagusnya tadi lo hampir bikin dia jawab waktu lo nembak dia wkwk"
"kalo dia jawab iya sebelom lo bilang zonk, lo bakal gimana?"
Vernon berpikir sebentar, "yaa mungkin gue bakal pura-pura suka ama dia kali ya, atau tetep jawab kalo tadi cuma boongan hahaha"
Wonwoo menendang kaki Vernon, "jahat banget lo emang,"
• •
Umji mendatangi kantin seorang diri. Seperti biasa, ia akan duduk di pojok, sambil menunggu Somi datang, sohib satu-satunya.
"Jiii"
Somi langsung menarik kursi di depannya dan meletakkan nampan makan siangnya. Senyumnya yang semula mengembang malah memudar saat melihat wajah Umji yang kusut.
"lo kenapa ji? sakit?"
Umji menggeleng, ia menusuk sosis panggang di depannya dengan kejam.
"som, ibarat kata sosis ini si Vernon, nah gue bakal lakuin ini ke dia,"
Somi membelalakkan matanya melihat tingkah Umji. Ia menusuk -nusuk sosis itu, mengirisnya dengan pisau, sampai hancur.
"Umㅡji, kenapa?"
Wajah Umji yang semula geram dan dingin berubah cemberut.
"Somiiii gue kesel sama si kakel bule sok kegantengan itu huhuhu"
"siapa? Vernon? lah emang ganteng, ji"
Umji mengangkat wajahnya, mendelik pada Somi.
"ganteng tapi gaada attitude ya percuma! musnah aja mendingan!!"
Somi menggaruk-garuk lehernya, ia bingung, sebenarnya apa yang membuat Somi sangat kesal dengan Vernon sekarang?
"Ji, emang kak Vernon habis ngapain lo?"
Umji menggertakkan giginya, geram.
"Haruskah gue cerita, som??? bukannya semua orang udah pada tau??"
Somi menggeleng, "nah, gue belom tau"
"lo emang manusia gak apdet sih, som" Umji menggeleng.
"Jadi, mulai hari ini gue deklarasiin diri gue sebagai anti vernon vernon club!"
Untuk yang kesekian kalinya, Somi membuat matanya menjadi lebih besar.
• •

KAMU SEDANG MEMBACA
falling for you ✔
القصة القصيرةit started since he pranked her on the courtyard. ㅡ2018