20

1.9K 387 20
                                        

hari ini hari minggu.

biasanya umji menggunakan hari minggu sebagai me-time nya. Sekarang, vernon mengklaim bahwa hari minggu adalah waktu untuk mereka.

jalan-jalan, misalnya.



karena bisa dibilang ini adalah 'kencan' pertama umji dengan vernon, mereka memulainya dengan hal biasa.

jalan-jalan di taman, makan es krim. jajan yang lainnya. repeat.

vernon dianggurkan. Umji lebih tertarik mengencani seluruh jajanan yang ada di sekitaran taman itu, entah itu es krim, permen kapas, atau sosis bakar.

"bentar ya non, gue beli itu dulu kesana"

"non, itu permen kapas kan ya? gue mau beli deh, tunggu disini"

"non, pegangin bentar. mau beli es krim yang itu dulu. Lo mau rasa apa?"


ji, makan makanan yang manis dalam jumlah terlalu banyak ga baik, lho.

soalnya kamu udah manis, nanti tambah manis.

"ada gak rasa kasihan lo ngeliat gue yang udah mirip bapak-bapak yang jagain anaknya?" tanya vernon dengan wajah yang memelas dan.. lelah.

"bentar, gue jarang jajan kayak gini. Habis ini kita langsung kesana kok,"

"yasudah,"





tapi yang terjadi selanjutnya malahㅡumji yang semakin menggila dengan makanan dan jajanan disana.

ia seperti orang yang baru kenal makanan.

"non, mau?" ia menawarkan sekantung keripik kentang pada vernon, dengan mulut yang masih penuh dengan makanan.

"nggak, gue lagi puasa" ketus vernon.

"hah?"

vernon berdecak sebal. Ia hanya berjalan lurus ke depan, tanpa berniat menegur umji.

"haa ngambek kan looo??"

"nggak, gue cuma bete"

"ya sama ajㅡeh wooseok?"

umji melihat wooseok yang ternyata ada di taman itu juga. Ia cuma sendirian, bersama skateboardnya dan ia tidak menegur umji balik.

dan mereka langsung auto stop. Vernon yang tadi sempat senyum, sekarang benar-benar suram.

"seok, lo ngapain ke taman? sendirian aja?" tegur Umji sambil menyunggingkan senyumnya.

wooseok cuma diam dan bahkan hendak berlalu dari umji.

umji menahan lengannya, masih dengan senyumnya yang mengembang.

"seok, lo kenapa?" tanya umji.






mau tidak mau, wooseok menyapa umji.





"oh, hai umji," sapa wooseok, malas.

"ya nggak, gue gak mau ganggu lo lagi. Kayak yang lo minta ke gue kemaren," jawabnya ketus.

"kan kata lo lo udah punya pacar, jadi yaudah, gue perjuangin yeeun sendiri aja."

"makasih loh ya buat bantuannya selama ini, bye"

wooseok menepuk singkat pundak umji kemudian berlalu dari hadapannya. Ia sempat bertemu mata dengan vernon, namun setelahnya ia langsung mengalihkan pandangannya.

"loh? seok? kapan gue bilang gitu??" tanya umji. Tapi wooseok sudah jauh di depan, dan mungkin saja ia masih mendengar umji dan pura-pura tak mendengarnya.




"kenapa wooseok tiba-tiba gitu?" umji bermonolog sendiri. Ia bertanya-tanya, kenapa wooseok langsung ketus padanya, padahal sebelumnya ia biasa-biasa saja.





oh iya, selama beberapa hari, umji memang jarang membuka aplikasi line nya. otomatis ia pun tidak tahu jika ada seseorang yang dengan seenaknya menggunakan ponselnya untuk mengirimi wooseok chat itu.





• • •
tbc.



a.n
gue bingung bagaimana mengakhiri work ini huhuhu
kalo ada ide langsung up. skrg lagi buntu, efek lagi di rs kali ya hmmm.

falling for you ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang