Mungkin berita ini lebih disorot dibandingkan berita Kak Sewoon yang berhasil menjuarai Olimpiade Sains di Tokyo.
Keadaan aula depan sekolah itu dipenuhi oleh siswa-siswi yang tidak langsung masuk ke kelas masing-masing. Sekarang baru pukul tujuh lewat sepuluh menit, tapi keadaan disana benar-benar ramai, tidak seperti biasanya.
Keramaian itu bukan tanpa sebab. Ada sebuah pengumuman yang ditayangkan di tv berukuran besar, di main hall sekolah itu.
Bukan pengumuman berupa tulisan, melainkan sebuah video rekaman tersembunyi tentang seseorang yang memaksa seorang gadis hingga menamparnya.
Video itu jelas-jelas menunjukkan postur tubuh dan suara yang dikenali oleh seluruh siswa-siswi disana.
"eh itu Wooseok, bukan?"
"gila! dia nampar si cewek??"
"eh dia maksa mau gituin si cewek? wah si anjing,"
"cih, pantesan gue udah gak suka sama gelagatnya yg sombong mentang-mentang atlet, eh emang ternyata sifatnya kyk gini,"
"ini sih namanya pelecehan seksual,"
"laporin aja sih, ke polisi, trus dikeluarin dari sekolah,"
"bikin malu,"
Kerumunan itu didominasi oleh anak-anak cewek. Kebanyakan dari mereka adalah sang pemuja Wooseok saat ia kembali menjuarai kompetisi olahraga dan membawa medali untuk sekolahnya. Tapi itu dulu, sekarang sepertinya tidak lagi. Bisa dilihat dari bagaimana mereka saling berbisik, dan memasang mimik jijik saat membicarakan pria itu.
"eh ada orangnya,"
Salah seorang dari mereka berbisik saat menangkap sosok seseorang yang tengah diperbincangkan saat ini. Wooseok.
Wooseok berjalan di koridor dengan wajah datar sambil melirik ke samping kiri dan kanannya. Ia tidak bertanya-tanya apa yang sedang terjadi dan mengapa orang-orang menatapnya begitu. Wooseok tersenyum tipis.
"katanya Wooseok bakal dikeluarin dari sekolah, perbuatannya sudah gak bisa ditolerir lagi," ujar Jeno yang baru saja datang bergabung ke dalam kerumunan itu.
"lo kata siapa?" Ini Nakyung yang bertanya.
"denger dari ketua kelas, sama ketua osis,"
"hah? gilaaa, serius?"
"baca aja tuh," Tunjuk Jeno pada salah satu papan pengumuman di mading.
"atau tanya langsung sama orangnya?" ujar Mingyu.
Mingyu melirik ke sisi lain tempat itu dan mendapati Wooseok yang tengah menatap ke layar yang menampilkan berita tentangnya. Ia mendecak kesal, melirik ke kiri dan kanan, mendapati banyak orang yang menatap balik ke arahnya.
"Wih, siapa yang nulis beritanya nih? Bagus banget," ucap Wooseok santai, seolah tidak merasa bersalah sama sekali.
"Santai banget," Ujar Mingyu, lalu menunjuk ke ruang kepala sekolah, "dipanggil Kepala Sekolah, tuh. Siap-siap dikeluarin,"
"Siapa yang nulis berita ini ya kalo boleh tau?" tanya Wooseok. Ia memandangi orang di sekelilingnya tanpa merasa bersalah sedikitpun.
"Siapa yang nulis, ga penting. Yang pasti lo gak bisa bilang ini bohong karena emang ada videonya," ujar Jeno.
"Lo mau bilang ini bukan lo?"
Wooseok tersenyum lalu mengangguk pelan. Seolah tahu siapa yang menyebarkan berita tentangnya.
"Ih anjir ketawa,"
"Emang psychopat ternyata,"
Wooseok mendengarnya tapi ia sama sekali tidak ambil pusing.
KAMU SEDANG MEMBACA
falling for you ✔
Historia Cortait started since he pranked her on the courtyard. ㅡ2018