14

2K 418 11
                                    

"bukannya wooseok masih suka sama yeeun, ya?"

"ga yakin gue kalo dia suka sama lo, ji"






Umji mengunyah pelan makanannya. Kedua telinganya setia mendengarkan ocehan somi yang jujur saja ...menyakitkannya.

Umji sengaja tidak memberitahu somi kalau ia bukan pacar sungguhannya wooseok, dan membiarkan somi menganggap sebaliknya, persis seperti anggapan orang lainnya.

Soalnya, kalau somi tahu tentang itu, umji pasti akan diguncang-guncang oleh somi, dan gadis bule itu akan memulai dramanya;

"lo musti sadar, ji. Lo suka sama wooseok, tapi ga gini caranya, sama aja kayak nyakitin hati lo"



mungkin begitu yang bakal dibilang somi.

"masa sih, som?"

Somi mengangguk kuat, "gini ya, kelihatan banget kalau wooseok masih ngarepin yeeun. Lo cuma jadi pelariannya aja, ji!"

"lebih tepatnya gue jadi alat strategi dia, som"

Umji menghela nafas. Ia tahu ujaran somi seratus persen benar; wooseok masih menyukai yeeun dan ia hanya bermain peran sebagai 'pacar pura-pura' wooseok demi membuat Yeeun panas. Karena wooseok tahu kalau Yeeun juga masih menyukainya.

sakit, sih. Tapi yaㅡgimana lagi. Umji berujar klise; demi dia, asalkan dia bahagia, gue gapapa.

duh, apa manusia macam itu masih ada? jawabannya, iya. Dia Umji.

"som, biarin gue nelan makanan gue dulu, plis"

• •

"ji, ikut gue yuk nonton pertandingan basket?"


Wooseok tiba-tiba menghampiri meja Umji. Umji hampir saja tersedak karena kedatangan wooseok yang tiba-tiba, sementara Somi hanya bisa melirik keduanya dengan tatapan yangㅡsulit diartikan.

"Pertandingan basketㅡapa?"

Umji buffering dan sekerika membuat wooseok gemas, dan akhirnya wooseok mencubit gemas pipi Umji.

Somi auto-melotot. Wooseok mencubit pipi umji? wah, drama macam apa ini? pikir somi.

Somi diam-diam memperhatikan ekspresi wajah Wooseok yang kelihatannyaㅡ

sangat meyakinkan.


"cowok macam apaa nih?"

Somi tidak sengaja melirik ke belakangnya dan mendapati Yeeun disana.

dan ia mendapati sudut mata wooseok yang tidak wajar.

oh. bener kan.

"astagaaa makanya jangan nonton drama terus, masa tim basket sekolah sendiri mau tanding gatau?" sindir Wooseok.

Umji mencebik, lalu melepaskan tangan wooseok dari kedua pipinya "emang penting?"

"ya nggak sih, yaudah intinya mau ikut gak nih?" tawar Wooseok lagi.

"bayar sendiri-sendiri apa dibayarin nih??"

"ya jelas dibayarin lah, masa pacar sendiri ga dibayarin?" Wooseok sengaja mengeraskan suaranya. Bukan tanpa tujuan, tapi karena ada seseorang yang duduk tepat di belakang Umji.

falling for you ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang