Umji baru terbangun pagi ini. Ia terlambat, dan sekarang ia pasrah. Pasrah dihukum. Entah itu merapikan buku di perpustakaan, berdiri di depan pintu kelas, atau membantu mengoreksi lembar jawaban ulangan matematika seluruh kelas dua.
Umji pasrah, pasalnya ia benar-benar terlambat sekarang. Percuma bergegas, waktu sudah menunjukkan pukul 7:45 pagi dan hanya tersisa lima belas menit sebelum gerbang benar-benar ditutup.
"Umji pergi," Umji meraih uang saku yang sudah diletakkan oleh papanya diatas meja, dan mengabaikan sepotong sandwhich serta susu hangat dari mamanya.
Ia melangkah terseok-seok karena sepatunya belum benar-benar terpasang rapi. Kesal, akhirnya Umji membetulkan sepatunya dan setelahnya ia berlari sekuat tenaga menuju sekolah.
Setelah dipikir-pikir, ribet juga kalau ia harus melaksanakan hukuman. Apalagi kalau hukumannya adalah membantu pak Sam mengoreksi tugas dan ulangan. Otak Umji sudah tidak bisa dibawa berpikir lagi. Sudah banyak hal yang ia pikirkan sekarang.
Salah satunya, pertanyaan dari Vernon malam tadi yang masih belum Umji jawab hingga sekarang.
'ji, sekarang seberapa besar rasa suka lo sama gue?'
Vernon benar-benar memenuhi seluruh pikiran Umji. Ia bahkan nyaris masuk got jika tidak ada paman tukang pos yang memberitahunya. Umji bergegas kembali menuju sekolah saat ia melihat pagar masih terbuka dan satpamnya sedang tidak ada.
Setidaknya, hari ini Umji tidak mengacaukan paginya. Ia bisa masuk melalui pagar, dan ia beruntung karena guru pagi itu belum masuk kelas.
• •
"Ji, lo ada waktu gak?"
Umji sedang berada di kantin dan ternyata ada Yeeun yang berdiri tepat di belakangnya. Yeeun tersenyum kikuk, ia bahkan ragu-ragu menyentuh bahu Umji.
"hmm ada apa, eun?" ini tumben-tumbenan nggak ada angin nggak ada hujan tetiba yeeun ngajak ngomong.
"kita ngomong di tempat lain aja ya, biar kita berdua aja" ujarnya pelan. Untungnya umji masih bisa mendengar ucapannya.
Umji mengangguk, "oh okay,"
Selesai membeli beberapa makanan, Umji dan Yeeun berjalan menuju halaman belakang sekolah. Disana juga ada beberapa kursi dan meja. Keduanya duduk di salah satu tempat yang kosong dan jauh dari orang lain.
"Ji, lo deket kan sama wooseok?" tanya Yeeun membuka pembicaraan.
Umji mengerjapkan matanya beberapa kali, lalu mengangguk. yah, kalau bisa dibilang dekat yaa seperti begitulah. Tapi jujur saja, rasanya akhir-akhir ini Umji ingin menjauh dari sosok berperawakan tinggi itu. Entah kenapa, ia juga tidak tau alasannya.
"yaa deket biasa aja sih, eun. Itu juga akhir-akhir ini doang. Kenapa emang?"
"Please banget, lo nggak usah bantuin dia lagi buat deketin gue," air muka Yeeun berubah serius, dan nampak takutㅡatau panik? Ia meraih tangan Umji, menggenggamnya pelan, "dan sekalian lo nggak usah deket-deket dia lagi, Ji" tambahnya.
Umji mengernyitkan keningnya. Sedikit heran kenapa Yeeun jadi begini.
"uhm okay, tapi kenapa eun? ada masalah? kenapa lo panik?"
Yeeun menundukkan kepalanya dan bibirnya mulai bergetar pelan.
"gue gak tau gimana mau bilangnya ke elo, soalnya lo udah kenal lumayan lama sama dia kan?" tanya yeeun.
"bilang aja ke gue, eun. Gue bakal denger kok,"
Yeeun masih ragu untuk bercerita,
"tapi gue ragu lo bakal percaya, ji"Umji mempererat genggaman tangan Yeeun, meyakinkannya, "gue percaya kok, serius" ujar Umji, "jadi cerita aja,"
dan setelah Umji mengatakan itu, Yeeun mulai menitikkan air matanya.
• • •
Umji langsung bergegas pulang sambil menutupi kepalanya dengan hoodie. Ia menerobos gerimis dan sama sekali tidak ingin menunggu hujan reda. Ia ingin segera kembali ke rumah, secepatnya.
Sesampainya di rumah, Umji langsung masuk ke kamar dan membilas dirinya dengan air hangat. Ia mencoba tenang, sebisa mungkin.
Ponsel Umji berbunyi saat ia tengah mengeringkan rambutnya. Satu notifikasi, dari Vernon.
vernon
ji
kok duluan pulang?
gue mau anterin padahalvernon
lo gk pp?Umji menghela nafasnya lalu mulai mengetikkan sesuatu sebagai balasan.
umji
iya gue gpp non
cuma lagi gk enak badan
makanya duluan pulang
sori yaaaaaavernon
oh yaudah
langsung istirahatumji
okayUmji beringsut diatas kasurnya. Ia langsung menyelimuti dirinya dan berniat untuk langsung tidur. Tapi lagi-lagi, satu notifikasi datang.
ia kira dari Vernon lagi, tapi ternyata bukan.
wooseok
ji
lagi ngapain?Sumpah. Rasanya Umji ingin melempar jauh-jauh ponselnya sekarang juga.
tbc.
kapankah work ini selesai wkwkwkwkwk

KAMU SEDANG MEMBACA
falling for you ✔
Short Storyit started since he pranked her on the courtyard. ㅡ2018