falling for you ✔

32- end

Harusnya sih sekarang acaranya sudah mulai.

Tapi lagi-lagi jam ngaret, acara yang ditunggu-tunggu tidak kunjung mulai. Sudah sekitar satu jam Umji menunggu, dan panitia masih sibuk di belakang panggung sana, memperbaiki properti yang sepertinya sedikit rusak.

Umji menghela nafasnya. Tau gini nanti aja datangnya, keluhnya dalam hati. Tapi ia berusaha menunggu sebentar lagi. Ia cukup penasaran dengan akting Vernon yang katanya bagussss bangettt itu.

Kan katanya jadi cowok ganteng idaman sekolah, kaya, pinter main gitar, kapten basket, tapi suka balapan, suka tawuran.

tapi naksir sama cewek kalem sederhana gitu.

Umji membayangkan bagaimana nanti ia melihat adegan mesra si cowok berandal sama si cewek kalem. Vernon dan Siyeon dipasangkan menjadi pemeran utama dalam pementasan drama kali ini.

Jeno yang duduk disampingnya pun misuh-misuh. Ia menatap malas ke atas panggung, lalu beralih ke belakang panggung. Ia bisa melihat Siyeon yang tengah memperbaiki riasannya disana.

Umji tahu kalau Jeno cemburu. Jelaslah, siapa yang nggak cemburu lihat pacarnya main pentas drama musikal sama orang lain? Ada adegan romantisnya lagi.

Nah, Jeno wajar cemburu. Tapi, rasanya Umji tidak wajar kalau cemburu.

Memangnya Umji siapanya Vernon?

Temen aja bukan, apalagi pacar??

Tapi rasanya sakit aja kalau dibayangkan. Adegan peluk-pelukan, dansa, sampai ada kisㅡ

"nggak, nggak boleh ada kissingnya padahal,"

Umji sedikit kaget saat mendengar Jeno tiba-tiba menggerutu disampingnya. Matanya menatap tajam ke belakang panggung, menatap sang kekasih yang sepertinya fine fine saja melakoni perannya.

"kan ada kissingnya, Jenㅡ" ujar Umji, menyadarkan Jeno bahwa ia harus menerima kenyataan.

"ㅡkissing di pipi sih," lanjut Umji. Itulah yang setidaknya membuat Umji sedikit tenang. Cuma di pipi, gapapa, batin Umji.

Jeno melotot tidak setuju, "Apaan, kissingnya di bibir kok! makanya gue gak suka!"

Sekarang Umji yang merengut.

ih apa-apaan kissing di bibir? dikira drama korea???

Lalu dua orang ini sama-sama diam memikirkan satu hal yang sama di dalam kepala mereka.

• •

"loh, bukan Vernon?"

Jeno mendapati pria diatas panggung bukan Vernon, tetapi Jaemin.

"Kok bisa Jaemin? Vernon mana?"

"Dia udah batal jadi pemeran drama, katanya ada pertandingan basket minggu ini," ujar Kak Doyoung, ketua OSIS yang kebetulan ada disana.

"Trus kenapa Jaemin kepilih?"

"Kan ada audisi ulang?"

"Kok gue gatau??" tanya Jeno. Raut wajahnya kelihatan kecewa. padahal kalo gue tau gue nau ikut!  serunya dalam hati.

"bentar, jadi Vernon dimana sekarang?" tanya Umji.

"lagi latihan di lapangan biasa, mungkin?" ucap Kak Doyoung, mengira-ngira.

"malam-malam gini?" Umji membelalakkan matanya.