"Ju...june.."Mendadak Yunhyeong menciut, ditatap sedingin itu oleh suaminya sendiri membuatnya seakan ditikam seribu pisau tepat di jantungnya
"Darimana saja?"Setelah lama terdiam akhirnya Junhoe buka mulut, ia masih menatap lekat istrinya, nada bicaranya sangat dingin
"Maaf.."Yunhyeong tertunduk merasa bersalah
"Aku menelpon direkturmu dan mereka mengatakan kalau kau sudah pulang sejak tadi"Junhoe terlihat sangat galak sekarang, Yunhyeong menatap suaminya gugup
"Kau tidak menelponku, ponselmu mati, dan tidak bersama bodyguard? Kau tahu seberapa cemasnya aku?"Junhoe masih mencecarnya, Yunhyeong semakin tersudut
"Jika pertunjukkan itu menyita waktumu, aku tidak akan segan-segan untuk menarikmu kembali,"Ujar Junhoe sarat akan nada ancaman, ia berjalan hampir melewati Yunhyeong yang masih terdiam membisu kehilangan kata-kata, belum pernah ia melihat Junhoe sebegitu marahnya padanya, dan Junhoe tak pernah sedingin itu juga
"Dan... aku tidak suka kau terlalu dekat dengan lelaki itu,"Tambah Junhoe sangat dingin sesaat sebelum ia masuk ke kamar mandi, Yunhyeong membisu ini semua salahnya Junhoe pasti sudah tau ia bersama Hanbin.
Tak lama kemudian terdengar suara keran air yang menandakan Junhoe sedang mandi di dalam sana. Yunhyeong terdiam beberapa saat, air matanya mengalir tanpa terkendali ia menyekanya kasar, menutupi tangisnya agar Junhoe tak melihatnya.
Junhoe sudah rapi masih duduk bersandar sambil membaca sebuah buku di tempat tidur mereka, saat Yunhyeong keluar dari kamar mandi dengan baju tidurnya, matanya sedikit sembab, tanpa Yunhyeong sadari Junhoe terus memerhatikannya, Yunhyeong sangat takut dengan Junhoe saat ini, meski ia sangat ingin bicara dengannya memohoh maaf. Yunhyeong sudah berbaring di tempat tidur masih belum berani menatap Junhoe yang meliriknya lewat sudut matanya, ia tahu Yunhyeong habis menangis, dan ia sungguh sangat menyayangi istrinya, hanya saja sekarang bukan saat yang tepat untuk menciumnya. Yunhyeong menutup matanya erat, bergelung mungil disisi Junhoe, matanya terpejam namun tak dapat menyembunyikan air mata yang terus menetes, hingga akhirnya ia tertidur dengan sendirinya, menyisakan bekas air mata yang mengering.
Junhoe baru terasa mengantuk setengah jam setelah istrinya tertidur, ia mematikan lampu bacanya, berbaring, mengulurkan lengannya, membalik tubuh Yunhyeong pelan menghadapnya dan mendekap Yunhyeong erat. Yunhyeong menggeliat nyaman dalam pelukan Junhoe, tubuhnya mencari-cari posisi yang lebih hangat, membuat Junhoe tersenyum geli dibuatnya.
Junhoe menatap wajah Yunhyeong lembut, mencium mata sembab istrinya penuh cinta, sambil berbisik pelan
"Saranghae Goo Yunhyeong," dan Junhoe tertidur pulas sambil memeluk Yunhyeong erat.
Ooooo
Yunhyeong terbangun dengan rasa sakit yang luar biasa dikepalanya, dan untuk beberapa waktu ia membenarkan dirinya terbaring di tempat tidur memandangi langit-langit kamar. Ia ingin sekali bicara dengan Junhoe saat ini, tapi Junhoe bahkan sudah tak disampingnya lagi, Junhoe sudah pastilah masih marah padanya, dan rasa rindu yang besar seketika menyeruak batinnya.
"Huhuhu ju..nne."Dan Yunhyeong terisak pilu, air matanya mengalir menetes tanpa tertahan lagi membasahi wajah dan bantalnya.
Hari ini ia malas bangun, malas beraktifitas, malas segalanya, ia hanya ingin terbaring seperti ini terus, mungkin jika bisa ia ingin sepanjang hari begini. Namun pesan singkat dari sahabatnya Jinhwan, membangunkannya perlahan, membuatnya menyeret kakinya menuju kamar mandi, menghentikan secara paksa air mata yang masih ingin menetes, menepis jauh-jauh kekhawatiran akan Junhoe yang sedang tak menegurnya, dan entahlah hari ini ia ingin sekali mengakhirinya dengan menangis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr.Goo's Wife
Fanfictionaku tidak pernah merasakan hal seperti ini sebelumnya, kau benar benar berbeda - Goo Junhoe kau, sungguh membuatku ingin melihat senyummu - Song Yunhyeong Peringatan! Alur maju mundur cantik