"Tidak! Ini tidak enaaak..."Yunhyeong terus berteriak merengek pada semua maidnya di siang itu, ini bukan yang pertama kalinya sejak Nyonya muda itu hamil, hampir setiap hari, tiap menit bahkan tiap detik ia akan ngamuk-ngamuk pada semua orang yang ada disekelilingnya, satu-satunya orang yang bisa menenangkannya hanyalah Junhoe, yang bahkan tidak bisa setiap detik, setiap menit, setiap hari menemaninya. Kesibukannya sebagai CEO perusahaan besar dunia, membuatnya tak punya banyak waktu untuk menemani istrinya, hanya saja Yunhyeong juga tak pernah kehabisan cara untuk membuat Junhoe terus berada di sampingnya. Sudah menjadi rahasia umum jika istri miliyarder ini punya penyakit ceroboh dan manja yang akut, dan kondisi kehamilannya yang tidak stabil membuat sifat manjanya semakin parah, tahu jika istrinya memang sangat merepotkan namun Junhoe tetap berusaha sabar.
OoooO
"Sayang..."Junhoe bicara di ponsel, ini sudah hari ketiga ia berada di Jerman
"Hiks hiks,..."Yunhyeong terisak, Junhoe menarik nafas pelan
"Aku akan pulang kalau pekerjaanku selesai nee,"Junhoe mencoba meyakinkan,
"Tapi kapan selesainya, June, jahat."Suara manja Yunhyeong terdengar serak
"Iya maaf, aku akan segera pulang Sayang, jangan menangis,"Bujuk Junhoe sabar, Yunhyeong semakin terisak
"Hueee, Aku tidak mau sendirian terus, mereka tidak bisa masak enak, hueeee,"
"Iya, nanti kita makan enak, aku akan pulang secepatnya,"
"Iya harus secepatnya, Aku tidak mau makan kalau June tidak pulang,"Ancam Yunhyeong
"Aku akan pulang, kau harus makan yang banyak,"
"Tidak mau!"bentak Yunhyeong
"Hah, baiklah aku tidak akan pulang,sebelum kau makan"Junhoe balas mengancam, Yunhyeong tampak terdiam disana
"Hmm arra, Aku makan , June harus pulang secepatnya nee,"
"Iya, iya," dan ponsel di tutup, Junhoe menarik nafas berat, di pandanginya foto pernikahannya dengan Yunhyeong yang terbingkai indah di meja kerjanya.
"Bogoshippoyo, sayang,"Ucapnya lirih, sebelum suara ketukan di kantornya terdengar, dan Junhoe kembali menggeluti pekerjaannya.
Sementara itu Yunhyeong mulai kembali memanggil para maidnya dan memerintah mereka untuk menyiapkan kembali makan siangnya, bahkan demi kepulangan Junhoe, Yunhyeong mengirim foto dirinya sedang makan pada Junhoe.
"Heh, dasar bodoh,..."Junhoe terkekeh pelan begitu melihat hasil selca sang istri beserta makan siangnya.
OoooO
Hari ini pagi sekali Yunhyeong terbangun merasa mual yang sangat hebat, ia bahkan bolak-balik ke kamar mandi, memuntahkan semua isi perutnya, bermandikan keringat dingin dan tubuhnya begitu lemas, ia mencoba menghubungi Junhoe namun ia bahkan tak sanggup untuk bersuara, bahkan para maidnya sendiri tidak tahu apa yang dialami sang Nyonya didalam kamarnya.
"Aku kangen June,"Lirih Yunhyeong pelan begitu tubuhnya kembali ambruk di tempat tidur. Ia membiarkan air matanya mengalir
"Hiks, hiks, kapan June pulang, Aku sakit,"Lirihnya lagi, hingga akhirnya matanya terpejam lagi.
OoooO
"Goo Yunhyeong sepertinya tidak sehat, hah aku begitu mengkhawatirkan anak itu,"Ujar Jinwoo saat bersama dua sohib kentalnya
"Yah mungkin pulang kuliah kita bisa menemuinya, aku dengar Junhoe sedang ada di Jerman,"Timpal Jinhwan sambil terus mencatat sesuatu di agendanya
"Aku itu anak yang lemah, kehamilannya sekarang membuatnya semakin lemah, aku kasihan sekali dengannya,"Jaewon tampak sendu, sementara itu kedua temannya yang lainnya hanya mangut-mangut mengiyakan, mereka memang sangat mengkhawatirkan Yunhyeong, mengingat betapa rapuhnya sebetulnya Yunhyeong itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr.Goo's Wife
Fanfictionaku tidak pernah merasakan hal seperti ini sebelumnya, kau benar benar berbeda - Goo Junhoe kau, sungguh membuatku ingin melihat senyummu - Song Yunhyeong Peringatan! Alur maju mundur cantik