Kini 4 sekawan itu tak lagi berada di kampus, mereka masih setia mendengar kisah cinta Yunhyeong di sebuh kafe dekat kampus mereka, cerita ini sangat mendongeng, seperti susunan takdir yang indah yang tak cukup dilukiskan dengan kata-kata, tapi kebahagian sebenarnya dalam rumah tangga Yunhyeong bukanlah harta yang melimpah, atau kehormatan yang besar, kebahagian sebenarnya dalam kisah cinta mereka adalah bagimana setelah sejauh ini dengan semua kekacauan yang mereka buat, dengan semua masalah yang mereka hadapi, mereka tetap bersama saling menggenggam tangan erat, dan yang terpenting masih saling mencintai.
"Hah, cerita yang mengesankan, aku tak percaya kau seberuntung itu Goo Yunhyeong, pernahkan kau terpikir untuk mencintai laki-laki lain selain suamimu itu?"Tanya Jaewon penasaran
"Tidak, aku sudah mencoba tapi bagiku tidak ada yang lebih baik dari Junhoe,"Jawab Yunhyeong polos, dan ketiga temannya membelalakan matanya tak percaya.
"Astaga Tuhan, kau serius Nyonya Goo? Itu bukan sesuatu yang bagus, kau mencoba menyukai laki-laki lain? Aku cuma bercanda tadi,"Kini Jaewon merutuki candaanya sendiri, sementara Jinhwan hanya memutar bola matanya malas, dan Jinwoo menggeleng tak percaya
"Ya! Aku tidak serius, maksudku rasanya tidak normal sekali kalau aku tidak tertarik dengan laki-laki lain, apa aku salah?"Tanya Yunhyeong masih dengan raut wajah polosnya
"Sangat salah,"Jawab temannya yang lain serempak, sementara Yunhyeong hanya diam mempoutkan bibirnya lucu.
ooooo
Sore harinya setelah dengan begitu saja meninggalkan teman-temannya yang masih terbuai dengan kisah cinta bak dongeng itu, Yunhyeong berpamitan dan tergesa-gesa menuju panggung M.U.P, panggung drama musical dimana istri Goo Junhoe itu menyalurkan hobinya, hobi yang paling tidak disetujui Junhoe namun juga paling tidak bisa ditentangnya, namun tentu saja Junhoe masih terus mengontrolnya, terutama jadwal latihannya, mengingat Yunhyeong sendiri sebetulnya berfisik lemah.
Yunhyeong selesai latihan beberapa menit sebelum jam 9 malam, dan bergegas pulang mengingat tubuhnya yang sudah sangat lelah dan kekhawatirannya jika Junhoe pulang lebih awal darinya kemudian memaksanya untuk mengurangi jadwal latihan. Namun sepertinya keberuntungan sedang berpihak padanya, begitu tiba di rumah Junhoe belum pulang, dan tak lama kemudian Junhoe menelpon dan mengatakan bahwa malam ini ia lembur, meski agak sedikit sedih harus tidur sendiri malam ini namun Yunhyeong memilih untuk mengerti.
Yunhyeong terlelap cantik di tempat tidur king sizenya bergelung di dalam selimut tebalnya, ia sempat bermimpi indah dan merasa terbangun saat merasakan kehangatan menyelimuti tubuhnya, Junhoe sedang memeluknya dari belakang.
"Selamat tidur Nyonya Goo,"Junhoe memposisikan tubuhnya menghadap wajah Yunhyeong kemudian mengecup bibir cherry sang istri dengan lembut sebelum ikut terlelap sambil mendekat Yunhyeong hangat.
~~~~~~~~~
Keesokan harinya di pagi dingin seperti biasa di kota Newyork dimana sebuah rumah elit di kawasan asri, di sebuah kamar mewah di rumah megah itu, Yunhyeong masih bergelung di dalam selimut tebalnya, tak lagi merasakan kehangatan pelukan suaminya, Yunhyeong langsung bisa menebak bahwa Goo Junhoe sudah berangkat kerja, ia memilih untuk menikmati hawa dingin di kamarnya, tidak berniat untuk kembali tidur tapi juga tak berniat untuk bangun, ia hanya ingin bermalas-malasan sebentar. Beberapa menit berlalu akhirnya Yunhyeong memutuskan untuk bangun, ia terbangun dengan kepala yang sangat pusing.
"Hah pagi sekali dia berangkat,"Pikirnya, beberapa saat sebelum ia menoleh pada jam wekernya dan mendapati jarum pendeknya sudah menunjukkan angka 9, padahal hari ini Yunhyeong ada kelas pagi.
"Apa?!"Teriaknya kaget, Yunhyeong kemudian segera bergegas keluar kamar.
"Janet,"Panggilnya pada pembantunya yang kebetulan saat itu berjalan di depan kamarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr.Goo's Wife
Fanficaku tidak pernah merasakan hal seperti ini sebelumnya, kau benar benar berbeda - Goo Junhoe kau, sungguh membuatku ingin melihat senyummu - Song Yunhyeong Peringatan! Alur maju mundur cantik