epilog-2

1.2K 120 11
                                    

Chanwoo dan Yunhyeong berada di bandara internasional. Mereka jelas tak mungkin menggunakan pesawat pribadi mengingat Junhoe bisa kapan saja melacak keberadaan mereka, dan ide gila Chanwoo ini membuat Yunhyeong terlihat lebih kalem dari biasanya.

"Chanu, lapar tidak?" Tanya Yunhyeong pada Chanwoo yang duduk terbungkam di balik sweater tebalnya, sebagai umma Yunhyeong mengerti betul jika Chanwoo sudah diam konyol begini, itu artinya dia kelaparan. Dan benar saja Chanwoo mengangguk mantap

"Kajja kita beli makan," ajak Yunhyeong, ia menggandeng tangan Chanwoo, Chanwoo mengikut dan mereka menuju salah satu kafe di ruangan tunggu yang menyediakan banyak makanan. Yunhyeong membantu membawakan banyak makanan yang dipesan Chanwoo sambil menatap lucu putranya yang memesan makanan super banyak bahkan lebih dari 2 nampan hanya untuk dirinya sendiri. Tahu jika selera makan putranya memang gila, Yunhyeong sudah tak heran lagi dan senang karena selera makan Chanwoo adalah alat ukur untuk melihat tingkat kesehatannya.

"Umma, ayo makan," Chanwoo menawari dengan mulut penuh makanan, Yunhyeong terkikik geli melihatnya

"Hah, uri Chanu, makannya habiskan saja, umma sudah kenyang,"

"Umma ini enak sekali,"

"Ia umma tau, habiskan saja," Yunhyeong kemudian melirik ponselnya yang sudah di turn off kan sejak tadi, sedikit merasa bersalah pada suaminya.

"June..." Batinnya sendu

"Appa," Chanwoo menjawab ponselnya yang berdering tepat setelah Yunhyeong menyebut nama Junhoe, ia kaget sekali saat Chanwoo menyebut appa.

"Nde, Chanu baik-baik saja, Chanu sedang makan appa, emmm mau bicara dengan umma? Baiklah... umma, appa," Chanwoo memberikan ponselnya dan ia kembali melahap makan siangnya, Yunhyeong lumayan ragu untuk menjawab telepon itu, tapi bila dipikir-pikir ia lumayan rindu dengan suaminya, setengah hari ini tidak mendengar suaranya.

"Sayang..." Suara berat Junhoe terdengar pelan di ujung sana

"emm," Jawab Yunhyeong manja

"Ayo pulang, ayo kita antar Chanwoo ke asramanya," Ajak Junhoe sabar

"Tidak mau, Aku masih ingin bersama Chanu, nanti kalau Chanu kembali ke asrama, Aku tidak bisa melihatnya lagi," Protes Yunhyeong

"Sayang, astaga, Chanu akan ujian sebentar lagi, lagipula sekolah itu untuk masa depannya Sayang, ayo pulang sekarang, aku sudah menunggumu di luar bandara," Yunhyeong kaget, ternyata Junhoe sudah tahu mereka di bandara

"June, sekali ini saja, lagipula Aku hanya akan pergi beberapa hari bersama Chanu, Aku janji setelah ini Aku sendiri yang akan mengawasi Chanu belajar," Ujar Yunhyeong, mendegar hal itu Chanwoo langsung menghentikan makannya, meski tetap tak menghilangkan selera makannya.

"Aku akan berangkat sekarang, saranghae,"Yunhyeong segera memutuskan telepon, untuk menghidari perdebatan panjang lagi.

"Sayang,... Sayang..." Junhoe putus asa, istrinya tak pernah berubah, selalu saja bertindak sesuka hatinya, dan kali ini malah melibatkan putra mereka, dan kembali merutuki dirinya sendiri, karena lupa bertanya mereka akan kemana, mengingat ia tidak tahu betul kemana tujuan istri dan dan anaknya sebenarnya.

"George, cari tahu kemana Nyonya dan Tuan muda pergi," Titahnya pada salah satu asistennya

"Baik tuan," George menurut dengan patuh.

OoooO

Yunhyeong duduk dengan mata sendu, Chanwoo sudah hampir menyelesaikan makannya, dan menatap tak jauh dari tempat duduknya, anak gadis seumurannya sedang bersama kedua orang tuanya, terlihat bahagia sekali, tidak, ia bukan sedang menikmati kebahagian itu, atau iri dengan hal itu, jelas sekali betapa ia bahagia lebih dari siapapun, namun gadis kecil itu adalah teman sekelasnya, dan bicara tentang liburan, hari ini bukan hari libur dan kalau tidak membolos, gadis itu pasti sudah mendapat ijin dari sekolah, ternyata tak hanya dia yang menghilang dihari detik-detik menjelang ujian. Gadis kecil itu balas melihat Chanwoo, dan mulutnya menganga lebar saking kagetnya saat melihat Chanwoo, ia menarik-narik tangan appanya dan menunjuk Chanwoo di saat yang bersamaan, sang appa ikut menoleh dan tersenyum ramah.

Mr.Goo's WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang