"Hiperemesis Gravidarum," Dokter Wilson menatap Junhoe lurus, menelusuri kegusaran CEO muda itu.
"Gejala ini memang sangat mengganggu, selain Nyonya akan selalu mengalami mual muntah yang terus-terusan, Nyonya juga akan kehilangan nafsu makan, dan bahkan ketika ia sudah makanpun semua makanan itu akan kembali di muntahkan, ini memang sering terjadi pada ibu hamil di usia kehamilan dibawah 4 bulan. Tuan Goo tidak perlu khawatir, gejala ini bisa dihentikan, kami sudah memberikannya cairan infus untuk mengembalikan kondisinya, dan beberapa terapi juga sudah kami berikan untuk menghentikan mual muntahnya, dan dari hasil USG yang saya lakukan bayi Tuan dan Nyonya baik-baik saja. Yang perlu dilakukan sekarang adalah memberikan asupan makanan pada Nyonya, berikan Nyonya makanan yang tidak terlalu berbau tajam, dan tidak terlalu banyak rasa, bila perlu cari makanan kering seperti biskuit, dan jangan makan sekaligus dalam porsi besar, usahakan makan secara bertahap, sedikit-sedikit tapi sering," Jelas Dokter Wilson panjang lebar, Junhoe menghela nafas lega, ia terdiam sesaat sebelum bicara
"Lalu kenapa, Yunhyeong selalu mengeluh makanan yang ia makan tidak enak?" Tanya Junhoe kemudian
"Oh karena kondisi itu, asam lambung Nyonya meningkat, produksi saliva Nyonya pun bertambah, dengan begini indera perasa Nyonya mungkin terasa lebih asam atau pahit, dan Nyonya mungkin tidak tahu cara menjelaskannya, jadi ia selalu menyalahkan makanan yang ia makan tidak enak, dan atau bisa juga karena nafsu makan yang kurang sehingga mempengaruhi psikologi Nyonya akan rasa makanan yang ia makan," Jawab Dokter Wilson pula, Junhoe mangut-mangut mengerti
"Syukurlah," Junhoe menghelan nafas lega
"Jangan terlalu khawatir Tuan Goo, kondisi Nyonya masih dalam batas normal untuk ibu hamil," Tukas Dokter Wilson, Junhoe mengangguk mengerti
"Terima kasih Dokter, saya permisi dulu," Junhoe bangkit dan mereka kemudian saling berjabat tangan.
OoooO
Junhoe membuka pintu kamar Yunhyeong perlahan, ia mengintip sedikit, melihat punggung Yunhyeong yang membelakanginya, perlahan ia menghampiri Yunhyeong yang terbaring dengan bahu bergetar, Yunhyeong pasti sedang menangis, Junhoe membungkuk mengelus rambut Yunhyeong lembut, dan mengecup pipinya pelan. Yunhyeong masih terisak dibelakang sana.
"Sayang," Junhoe menarik bahu Yunhyeong, memaksanya untuk berbaring menghadapnya, meski Yunhyeong tampak berontak dalam diam, namun perlahan ia juga akhirnya membalik tubuhnya, cepat-cepat ia menghapus air matanya dan memandang Junhoe dengan matanya saya sayu.
"Menangis membuatmu tidak cantik,"Ucap Junhoe sambil tersenyum lembut
"Hiks, June, aegya?" Tanya Yunhyeong kembali meneteskan air mata
"Aegya, sedang tidak bisa tidur di dalam sana, ummanya berisik menangis terus," Jawab Junhoe bijak, duduk di pinggiran tempat tidur sambil menggenggam tangan Yunhyeong, Yunhyeong tersenyum senang
"Hiks, syukurlah aegya baik-baik saja,"Ucap Yunhyeong bahagia, Junhoe mendekap Yunhyeong erat
"June," Yunhyeong menatap Junhoe,
"Apa?"
"Maafkan Aku, Aku tahu Aku sangat sulit diatur,keras kepala,manja, dan merepotkan, tapi jangan benci aku, Aku janji setelah ini Aku tidak akan membuatmu marah lagi,"Yunhyeong mengedipkan kedua matanya polos, Junhoe tersenyum simpul, sambil menarik nafas pelan ia berkata
"Maaf karena membentakmu kemarin," Tukas Junhoe sambil mengecup pelan dahi Yunhyeong...
OoooO
Junhoe berjalan mengitari ruangannya, telinganya mendengar dengan saksama pembicaraan melalui seluler itu, setelah merasa kondisi Yunhyeong membaik Junhoe memutuskan untuk kembali ke kantornya, memeriksa kantornya dan pekerjaannnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr.Goo's Wife
Fanfictionaku tidak pernah merasakan hal seperti ini sebelumnya, kau benar benar berbeda - Goo Junhoe kau, sungguh membuatku ingin melihat senyummu - Song Yunhyeong Peringatan! Alur maju mundur cantik