✔ MATE - 2

12.4K 983 66
                                    

...

Mataku mengerjap pelan saat sebuah cahaya lampu mencoba menerobos kelopak mataku yang tertutup.

Ini dimana?

Hanya kalimat itu yang pertama ada dalam otakku.

Aku terdiam sambil menyapukan pandanganku ke seluruh sudut ruangan asing ini. Ruangan ini di dominasi warna abu-abu. Lalu aku kembali berpikir dan mengingat kejadian beberapa waktu yang lalu.

Hal yang membuatku pingsan. Saat Ali tengah melakukan adegan hot itu.

"OMG BABY!!!" teriakanku menggema nyaring di ruangan bernuansa abu-abu ini.

Ceklek!

Kepalaku refleks menoleh ke arah sumber suara dan mendapati Ali muncul dari balik daun pintu silver itu. Ia tersenyum miring sambil berjalan ke arahku. Wajahnya santai seperti tidak terjadi sesuatu beberapa menit yang lalu.

"Kenapa liatnya kayak gitu?" tanyanya sambil duduk di tepi meja coklat sebelah tempat tidur.

Aku menatapnya sambil menautkan kedua alisku. "Apa yang lo lakuin tadi?" sergahku.

Ali mengendikkan kedua bahunya lalu beranjak dari tempatnya dan berdiri di sebelah tempat tidur yang saat ini aku tempati. Memilih duduk di tepi tempat tidur sambil menatap nakal ke arahku.

"Kenapa? Pengen nyoba----"

"GILA!!" teriakku. Ali langsung tertawa terbahak sampai memegangi perutnya. "Lo---sumpah. Gue gak habis pikir lo bakal lakuin hal itu!"

"Hal itu? Hal apa?" pancing Ali.

Aku terdiam sesaat, bingung menjelaskannya. Sepertinya Ali sengaja memancingku dan entah kenapa wajahku terasa panas mengingat hal itu.

Sialan.

Aku langsung menyingkap selimut yang menutupi sebagian tubuhku dan berniat keluar dari ruangan ini. Setelah selesai memakai sepatu wedgesku, aku melangkah pergi. Tapi tarikan tangan Ali membuat tubuhku oleng dan akhirnya jatuh dipelukannya.

Hidung kami sampai bersentuhan. Mataku membulat dan semua sarafku seolah mati rasa. Jarak wajah kami sedekat ini hingga aku bisa melihat bayangan wajahku di dalam bola matanya yang hitam.

"Ini rahasia kita berdua. Lo akan tau akibatnya kalo lo sampe ngadu sama Bokap Nyokap gue!" desisnya pelan.

Aku langsung mendorong dada Ali dengan kuat. Efeknya tubuh Ali hampir jatuh di atas tempat tidur.

"Gue gak takut sama ancaman lo. Gak bermutu!" balasku dan langsung melangkah keluar. Mendadak langkahku terhenti dan menatap sekitarku. Ada yang aneh.

Pandangan mataku beralih menatap jam tangan Baby-G yang melingkar di tangan kiriku. Seketika mataku mendelik.

"WHAT???" teriakku saat menatap jam digital itu.

20.15

Sudah berapa jam aku pingsan?

Disaat aku masih sibuk dengan pikiranku sendiri, tiba-tiba pintu di belakangku terbuka lebar. Aku menoleh dan melihat Ali sedang menelpon seseorang.

"Iya, Om. Mbak Prilly nanti pulang bareng saya. Makasih ya, Om. Saya janji akan menjaganya!" setelah itu Ali menutup telponnya dan tersenyum miring ke arahku.

Sepertinya ada yang ia rencanakan.

"Itu tadi siapa? Bokap gue?" tebakku.

Ali mengangguk sedikit dan menarik tanganku masuk kembali ke dalam ruangannya.

✔ MATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang