Chapter 8

6K 400 16
                                    

Selamat membaca❤

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selamat membaca❤

***

James sudah dibuat gila dengan kehadiran Nadine seharian ini di rumahnya. Ia tidak bisa menjalani hari minggu yang seharusnya ia habiskan untuk tidur dan bangun ketika lapar dan haus. Nadine benar-benar membuat kekacauan di apartemennya. Dimulai dengan menghancurkan dapurnya, mengotori ruang tamunya dengan saus pizza, memindah-mindah saluran TV hingga membuat James pusing, dan terakhir gadis itu memecahkan vas bunganya yang berada di atas meja di ruang tamu

Mungkin James menyukai, Nadine. Tapi jika bersangkutan dengan kehancuran apartemennya, James tidak akan tinggal diam dan membiarkan Nadine melakukan sesukanya. Gadis itu sudah keterlaluan sejak ia datang kemari. Nadine benar-benar sudah melewati batasannya.

James mengepalkan kedua tangannya menahan amarah yang akan segera meledak. Matanya menatap tajam ke arah Nadine yang sedang memakan camilan sambil melipat kedua kaki di atas karpet berbulu tebal. Gadis itu terus mengunyah, dengan mata yang menatap ke arah layar TV yang sedang menampilkan drama murahan.

James tidak dapat menahan kekesalannya lagi, saat Nadine tidak sengaja menumpahkan camilan ke atas karpet. Pria itu menyeret kakinya, menghampiri Nadine. Menarik tangan gadis itu dengan kasar, hingga membuat Nadine berdiri di hadapannya.

James menatap tajam Nadine. "Bisakah kau melakukan sesuaatu dengan benar!"

"Maafkan aku, aku tidak sengaja." Nadine meringis kecil.

James bedecih sebal. Ia tidak peduli ketika Nadine menatapnya dengan binar ketakutan. James harus bersikap tegas pada gadis itu agar Nadine mengerti kalau yang dia lakukan hanya akan membuat orang lain kesal dan marah kepadanya.

"Orang yang tidak sengaja, tidak akan melakukan kesalahannya berulang-ulang kali. Apa kau terlalu bodoh sampai kau tidak bisa melakukan apa pun dengan benar!"

James dapat merasakan hawa panas melingkupi mereka. James bahkan tidak peduli dengan ucapannya yang akan menyakiti hati Nadine. Gadis itu memang benar-benar keterlaluan. Jadi Nadine memang berhak mendapati segala kemarahannya.

Ketika Nadine menatapnya dengan mata yang berkaca-kaca, James berusaha menahan diri untuk tidak memeluk gadis Asia-nya. Sebaliknya, yang dilakukan James hanyalah menatap tajam Nadine dengan tangan yang semakin kuat mencengkeram pergelan tangan Nadine.

"Aku sungguh tidak sengaja."

Sebelum James dapat membuka suaranya, Nadine kembali berkata dengan lirih. "Aku tahu aku sudah mengacaukan minggu mu dan apartemen mu yang bersih. Aku minta maaf, tapi aku bersumpah aku tidak melakukannya dengan sengaja. Hanya saja, aku terlalu kesepian sampai-sampai aku bingung apa yang harus kulakukan. Kupikir, akhir pekanku akan menyenangkan jika kita menghabiskannya bersama-sama. Tapi ternyata aku hanya mengacaukan akhri pekan mu, maafkan aku."

Seducing James (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang