Chapter 24

3.6K 239 10
                                    

Koreksi kalo ada typo!Jangan lupa vote dan spam komen

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Koreksi kalo ada typo!
Jangan lupa vote dan spam komen

SELAMAT MEMBACA :)

***

James duduk di kursi santai di dekat perapian. Lauren menyaksikan siaran ulang sitkom komedi bersama kekasihnya. Sedangkan Nadine, gadis itu berada satu meter jauhnya dari dirinya. Mereka berkumpul layaknya dua orang pasangan suami istri yang tinggal di apartemen yang sama. Sampai sejauh ini James sama sekali tidak masalah dengan kehadiran Tyson—kekasih Lauren—yang selalu bersikap kekanakan terhadap Lauren.   Ia senang Lauren bisa mendapatkan kebahagiannya sendiri setelah apa yang pernah dialami wanita itu beberapa tahun yang lalu. Yang dilihat James, Tyson memperlakukan kakaknya dengan baik. Pria itu bersikap manis dengan memanjakan Lauren setiap saat. Sesekali James melirik ke arah Nadine yang tertangkap basah selalu memperhatikan Lauren dan Tyson. James tahu Nadine iri dengan sikap manis kekasih Lauren. Ia tahu terkadang gadis itu juga ingin diperlakukan sama seperti Lauren. Tapi mau bagaimana lagi, James memiliki caranya sendiri untuk membahagiakan Nadine.

James menarik nafas dan menghembuskannya dengan kasar. Ia bangkit dari tempat duduk dan berjalan ke arah dapur untuk mengambil sekaleng miniman dingin dari kulkas. James kembali dan meberikannya kepada Nadine. Pria itu memerintahkan Nadine agar berdiri, yang dituruti dengan ragu oleh gadis itu. Saat James mengambil alih tempat duduk yang ditempati Nadine, pria itu menepuk-nepuk pahanya. Menyuruh Nadine agar duduk dipangkuannya.

Nadine menurut. Dengan pipi memanas ia duduk di atas paha James, menyandarkan kepalanya di bahu pria itu. "Kenapa kau tiba-tiba bersikap manis?"

James menggeleng. "Aku tidak bersikap manis. Hanya saja aku tidak ingin berada jauh darimu. Ini lebih baik dari pada duduk di seberangmu tanpa bisa melakukan apa pun."

Nadine tersipu. "Ish. Berhenti membual, James."

James menepuk-nepuk bokong Nadine dengan tangannya. Membawa wajah gadis itu semakin dekat ke bibirnya dan mencium pelan ujung hidung Nadine dengan cepat. "Aku tidak membual. Kau memang bersifat candu bagiku."

James tersenyum manis. Membuat jantung Nadine semakin berdetak lebih cepat . Nadine sendiri memegang dadanya dan menepuknya beberapa kali, berusaha untuk mengontrol detak jantungnya yang berpacu.

Sebuah suara tawa yang memenuhi ruang tamu melenyapkan suasana romantis di antara James dan Nadine. Lauren yang berada di dalam pelukannya tertawa keras dan Tyson yang terkekeh kecil melihat interaksi James dan Nadine.

James mendengus, menatap tajam ke arah Lauren. "Tidak ada yang lucu, sialan!"

"Tentu saja ada," Lauren kembali tertawa. "Aku tidak menyangka adik kecilku yang masih mengompol di umur delapan tahun bisa berbicara seperti itu."

James semakin kesal. "Brengsek. Tutup mulutmu, Lauren."

Nadine terkekeh dan Laura kembali tertawa dengan suara yang lebih keras. "Astaga, aku tidak bisa menghentikan tawaku."

Seducing James (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang