PLAYLIST NOW
BTS- Fake LoveKoreksi kalo ada typo!
Jangan lupa vote dan spam komen
Love you guys!Selamat membaca :)
***
Hari ini Nadine sudah kembali ke sekolah. Ia duduk termenung seorang diri di kantin sekolah dengan sepiring kentang goreng di hadapannya Semenjak perkelahian yang terjadi di antara dirinya dan James, Nadine tidak lagi berusaha untuk menghubungi pria itu. Pertemuan di apartemen James sudah menjelaskan semuanya, kalau pria itu sudah tidak menginginkannya lagi.
Nadine terlonjak kaget saat Valerie dan Sofia tiba-tiba saja duduk di sampingnya. Kedua gadis itu melihatnya dengan simpati. Nadine tahu, dirinya memang terlihat kacau dan mengerikan. Tidak ada riasan yang ia gunakan di wajahnya. Matanya sembab dan merah, wajahnya pucat, dan bibirnya benar-benar kering. Nadine yakin ini penampilan terburuk sepanjang hidupnya. Tapi ia tidak peduli, yang ia perdulikan saat ini hanyalah James dan bagaimana caranya membuat pria itu kembali berbicara kepadanya. Terkadang Nadine merasa pria itu bersikap kekanakan dengan prilakunya saat ini. Tapi saat Nadine mencoba berpikir untuk berada di posisi James, ia akan melakukan hal yang sama bahkan lebih buruk dari apa yang dilakukan James padanya saat ini.
"Bagaimana hubunganmu dengan James?" Sofia bertanya.
Dua hari yang lalu Valerie dan Sofia datang ke apartemennya setelah liburan panjang dan menyenangkan yang mereka lalui. Nadine menceritakan semuanya; retaknya hubungannya dan James, perkelahian dan penyebab hancurnya hubungan mereka. Tidak ada satu pun yang ia tutupi dari kedua sahabatnya.
"Benar-benar buruk."
"Jika saja aku tidak menelponmu dan membahasa taruhan sialan itu, mungkin hubungan kalian akan baik-baik saja."
Nadine berusaha menarik bibirnya ke atas saat menatap Valerie. "Ini bukan salahmu. Tidak selamanya kebohongan bisa di tutupi. Kapan pun waktunya, kebohongan pasti terborkar. Kita hanya bisa menunggu."
"Tetap saja aku merasa bersalah di sini. Aku memiliki andil yang besar untuk sakit hati yang sedang kau rasakan."
"Aku tidak apa-apa. Berhentilah merasa bersalah, demi aku." Nadine memeluk Valerie.
Bel berbunyi, pertanda jam istirahat sudah berakhir. Tanpa semangat Nadine mengikuti langkah kedua temannya. Nadine semakin merasa buruk ketika Valerie dan Sofia menatapnya dengan cemas dan prihatin. Benar-benar situasi yang tidak ia kehendaki. Mereka berhenti di depan loker untuk mengambil buku mata pelajaran dan berpisah di koridor saat Nadine harus masuk di kelas Seni sedangkan Valerie dan Sofia berada di kelas Sejarah.
Nadine mendengarkan penjelasan guru seni-nya tanpa minat. Pikirannya masih melayang dengan hal-hal yang baru saja menghancurkannya belakangan ini. Ia hanya seorang gadis remaja yang terbiasa bersenang-senang lalu tiba-tiba diterpa dengan masalah yang benar-benar membuatnya hampir gila. Nadine bahkan tidak peduli siapa yang hadir di kelas seni saat ini, materi apa yang sedang dijelaskan, atau hadir tidaknya James di kelas saat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Seducing James (Selesai)
Fiksi PenggemarHanya karena sebuah taruhan konyol, Nadine harus membuat pria yang terkenal dingin dan tak peduli sekitar---bahkan gelarnya sebagi primadona sekolah---mencintainya dengan sepenuh hati. Tentu saja Nadine tidak melakukannya karena ia menyukai James. I...