Malam minggu yang bahagia bagi para pasangan yang menghabiskan malam bersama-sama. Dan rasa sesak bagi para jomblo yang menghabiskan waktunya di atas tempat tidur. Tapi kalian pasti gak bakal sengsara karena malam minggu ditemani James dan Nadine ;)
Chapter kali ini lebih banyak menggunakan narasi dari pada dialog percakapan. Gue harap kalian gak bakal skip karena narasinya kepanjangan.
Chapter ini mengandung sesuatu yang berbau dewasa. Gue harap kalian gak komen hal yang gak mengenakkan ketika couple kalian dibikin seperti itu. Gue cuma menulis apa yang ada di pikiran gue dan berharap kalo kalian suka.
***
Jangan lupa vote dan spam komentar! Siapa tau gue cepet update karena seneng baca komen kalian :)
Selamat membaca :)
***
Pejalanan yang ditempuh Nadine dari Australia ke Los Angeles benar-benar membuatnya lelah. Belum lagi ia harus berkendara ke Santa Monica dan kembali menghabiskan waktunya untuk duduk di dalam mobil sehingga membuat pinggangnya sakit ketika digerakkan. Dari samping, ia dapat melihat wajah lelah James dengan lingkaran hitam di sekitar matanya.
Satu jam berlalu, mobil yang disewa James berhenti di sebuah penginapan pantai yang terbuat dari kayu dan cat berwarna putih dengan campuran biru laut yang sebagian sudah mengelupas. Di bagian beranda yang berbentuk kurva, ada sebuah ayunan sederhana dan meja minum teh. Beberapa tanaman gantung menghiasi teras dan bunga musim panas yang tumbuh mengelilingi rumah pantai. Rumah ini hanya disewakan untuk satu orang agar menjaga privasi mereka. Seperti sebuah rumah pribadi, penyewa berhak melakukan apa pun di rumah ini. Tidak ada batasan atau aturan. Setiap pagi seseorang akan datang untuk membersihkan rumah dan membuat makan malam ketika sore hari. Selebihnya, rumah ini tidak akan ditinggali siapa pun kecuali penyewa.
Seorang pria tua menyambut kedatangan James dan Nadine. Pria berambut pirang tersebut tersenyum sambil menawarkan untuk membawa tas Nadine dan James, yang ditolak halus oleh James. Pria itu menjelaskan tentang rumah tersebut. Membawa mereka berkeliling sesaat sebelum beristirahat di kamar yang sudah disediakan.
Di ruang tamu terdapat sofa berwarna pastel berserta kursi malas di dekat jendela yang langsung memperlihatkan pemandangan laut. Di depannya ada TV plasma dan beberapa DVD lama yang sebagian sudah usang. Nadine dan James dibawa melewati sebuah lorong sebelum sampai ke dapur yang didominasi dengan warna coklat dan putih. Di atas meja pantri yang berukuran tidak terlalu besar terdapat sebuah kompor dan pemanggang roti. Kabinet yang terbuat dari kayu mengelilingi tempat ini, dan beberapa laci yang berguna untuk menyimpan makanan instan dan peralatan makan. Bak pencuci piring berada di dekat jendela kayu yang terpasang memanjang ke samping. Lalu sebuah bar kecil dengan dua kursi berada di seberang pantri dengan beberapa botol bir murahan dan kotak tisu di atasnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Seducing James (Selesai)
FanfictionHanya karena sebuah taruhan konyol, Nadine harus membuat pria yang terkenal dingin dan tak peduli sekitar---bahkan gelarnya sebagi primadona sekolah---mencintainya dengan sepenuh hati. Tentu saja Nadine tidak melakukannya karena ia menyukai James. I...