Chapter 10

6.9K 438 47
                                    

Oke

Persiapkan diri kalian. Tarik nafas dalam-dalam lalu buang.

Sudah?

Inget! Gue gak bakal tanggung jawab kalo kalian mengalami gejala senyam-senyum sendiri, teriak gak jelas atau yang paling parah kehabisan nafas.

Siapkan hal penting, boneka buat digigit supaya gak teriak-teriak. Dan pastikan kalian memiliki tabungan oksigen.

Oke, keep :)

Clue bab kali ini adalah ranjang ;))

Clue bab kali ini adalah ranjang ;))

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selamat membaca ❤

***

James datang setengah jam setelah Nadine menghubungi pria itu. Dengan nafas yang memburu serta tubuh yang berkeringat, James berjalan mendekati tempat tidurnya. Rambut acak-acakan dengan wajah datar yang selalu ditampilkan James, entah mengapa membuat Nadine terpesona.

Pria itu memiliki garis wajah yang paling sempurna di dunia. Rambut hitamnya yang diikat ke belakang, memperlihatkan penuh wajah James.  Nadine tidak pernah mendapatkan sosok seperti ini sebelumnya. Mata tajamnya yang berwarna cokelat,  seakan dapat menjerat siapa pun yang menatapnya. Hidungnya yang mancung khas orang-orang asing, membuat Nadine merasa iri. Mata yang tajam dibingkai dengan alis yang melengkung serta bulu mata yang berwarna hitam. Bibirnya terbentuk dengan garis tegas dan lurus, memberitahu Nadine bahwa James bukanlah pria yang mudah ditaklukkan.

Nadine dibuat tidak fokus dengan keberadaan James di dekatnya. Pria itu sekan mempengaruhinya, melalui kekuatan magis yang tak terlihat. Jantung Nadine entah mengapa berdetak tak sesuai dengan iramanya. Perutnya merasa tergelitik ketika James meletakkan tangannya di kening Nadine.

Tatapan mata James menajam semenjak pria itu mendaratkan telapak tangannya di kening Nadine. Untuk pertama kali dalam hidupnya, Nadine benar-benar merasa akan pingsan. Tercengang, dan ada sesuatu yang lain. Sesuatu yang menyerupai kobaran api besar yang membuat Nadine terbakar dengan rasa senang. Sesuatu yang membuatnya gugup, waspada dan merasa bersemangat. Satu hal yang tidak pernah ia rasakan sebelumnya.

Untuk pertama kalinya setelah sekian lama, Nadine tidak yakin ia bisa menjaga kesadarannya. Ia sama sekali tidak yakin bisa mengendalikan dirinya sendiri di hadapan James.

Ketika Nadine menutup mata dan berusaha meresapi kelembutan yang diberikan oleh James, bayang-bayang itu kembali terbentuk. Sosok pria yang sama, mata tajam yang membunuh. Aura kegelisahan yang tadi sempat menghampirinya. Bayang-bayang itu tajam, berani dan begitu... mempesona.

Wajah itu terlihat lebih keras dari pada yang ia duga. Esensi kekuatan pada wajah James, terlukis dengan jelas dan sulit untuk dilupakan. James adalah pria yang tidak memiliki alasan untuk menutupi karakter aslinya. Bahu yang sedikit lebih lebar dan rambut berwarna hitam yang terikat, membawa tangan Nadine untuk menyentuhnya. Begitu lembut, hingga membuat Nadine terbuai.

Seducing James (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang