Selamat Membaca❤
***
UNEDITED
Kelas fisika akhirnya berakhir, saat seluruh siswa menyerahkan lembaran kuis yang diadakan dadakan oleh Mr. Stephard.
Nadine merasakan kepalanya yang berdenyut sakit, membayangkan angka dan huruf yang tertera di lembar jawabnnya. Nadine tidak menyukai fisika dan alhasil ia hanya menjawab kuis itu semampunya. Nadine tidak habis pikir mengapa Mr. Stephard bisa membuat soal-soal gila yang menguras pikiran. Apa pria tua itu masih memiliki kewarasannya saat menyelesaikan soal yang dibuatnya sendiri. Soal yang hampir saja mmebunuh seluruh siswa di kelas fisika. Benar-benar gila!
Setelah memasukkan seluruh bukunya ke dalam tas, Nadine berniat menghampiri Valerie dan Sofia yang sudah menunggunya di parkiran. Nadine tidak memiliki kelas lagi setelah ini, jadi ia memutuskan untuk menghabiskan waktunya dengan berbelanja bersama kedua temannya.
Nadine tersenyum di sepanjang koridor ketika orang-orang menyapanya. Dan mendelik marah saat gadis-gadis mengunjingnya dan menatapnya sinis. Nadine tidak mengerti apa yang membuat mereka iri dengannya. Jelas saja dengan tubuh tinggi khas orang-orang barat, mereka lebih cantik dari pada Nadine. Jadi apa yang mereka permasalahkan?
Nadine melambaikan tangannya ke arah Valerie dan Sofia yang berdiri di depan mobil. Nadine tidak membawa mobilnya hari ini karena Sofia menjemputnya pagi-pagi sekali.
"Bagaimana harimu?" tanya Sofia saat ia membuka pintu mobil.
"Sangat buruk."
Nadine duduk di kursi belakang seorang diri. Sedangkan Sofia duduk di kursi penumpang dan Valerie duduk di kursi kemudi di sebelah Sofia.
Valerie menyalakan radio saat mobil mulai berjalan membelah jalanan sibuk kota Melbourne. Dengan atap mobil yang terbuka, mereka berteriak sambil menyenandungkan bait demi bait lirik lagu. Rambut panjang mereka berterbangan saat bertabrakan dengan angin. Beberapa orang menyumpahi mereka karena terlalu berisik. Tapi, Nadine dan kedua teman-temannya tidak peduli. Mereka malah tertawa sambil menunjukkan jari tengahnya.
"Persetan dengamu, sayang!" teriak Sofia pada seorang pengendara motor di belakang mereka.
Lalu mereka kembali tertawa bersama-sama.
Valerie memperlambat laju mobilnya, ketika mereka memasuki kawasan pusat perbelanjaan di tengah kota. Sesudah merapikan rambut mereka yang berantakan, Nadine berdiri di depan memimpin kedua temannya memasuki mall tersebut.
Bagaikan aktris terkenal, semua orang memperhatikan ketiganya. Bahkan tak sedikit dari mereka, secara terang-terangan menatap Nadine, Valerie dan Sofia dengan pandangan kagum. Para pria bersiul ketika berselisihan dengannya. Dan para gadis serta wanita-wanita tua berbisik-bisik membicarakan merek pakaian yang mereka kenakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Seducing James (Selesai)
Fiksi PenggemarHanya karena sebuah taruhan konyol, Nadine harus membuat pria yang terkenal dingin dan tak peduli sekitar---bahkan gelarnya sebagi primadona sekolah---mencintainya dengan sepenuh hati. Tentu saja Nadine tidak melakukannya karena ia menyukai James. I...