Namun saat di buang ke hutan, Arthit ternyata masih hidup namun sekarat, dengan sisa nafasnya yang terakhir ia bersumpah untuk membalas dendam pada para penduduk desa. Iapun melakukan ritual magic yang dipelajarinya sejak dini dari kakeknya yang merupakan seorang penyihir, dengan mengikat jiwanya dengan seekor serigala menggunakan darahnya sendiri.
Ia kembali dengan wujud manusia serigala dan membalas dendam dengan membantai seluruh penduduk desa, tidak terkecuali anak-anak, dan seluruh keluarga Kong. Kong yang berhasil lolos kemudian mengumpulkan para survivor untuk memburu Arthit dan berhasil menangkapnya.
Kong yang mengetahui sosok asli manusia serigala, yaitu Arthit menjadi shock dan patah hati. Seketika itu, rasa cintanya pada pria itu berubah menjadi kebencian. Kong mengutuk Arthit sebagai monster lalu menghujamkan pisau di dada Arthit, menarik keluar hatinya lalu bunuh diri.
Para survivor lalu memasak hati Arthit untuk di makan bersama. Mereka mengira Arthit telah mati, dan meninggalkannya mayatnya begitu saja bersama Kong.
Namun ternyata Arthit hidup kembali, meskipun tanpa hati dan menjadi monster selamanya seperti kutukan Kong. Setelah memakamkan Kong, dan berkabung untuknya, Arthit pun bunuh diri karena rasa rasa bersalah dan kesedihannya yang tidak terbendung. Ia bermaksud menemui Kong di alam baka. Namun apapun yang ia lakukan, berapa kalipun ia mencoba bunuh diri, ia tetap hidup kembali.
Suatu hari ia bermimpi bertemu kakeknya, dan diberitahu cara untuk mematahkan kutukan, yaitu dengan meminta Kong mengembalikan hatinya. Jadi Arthit harus mencari pria itu di setiap reikarnasi kehidupan dan membuatnya menerimanya dalam wujud monster, memaafkannya dan memberikan hatinya kembali pada Arthit.
Sementara itu para penduduk yang memakan hati Arthit berubah menjadi werewolf, Arthit yang mengetahui hal tersebut memburu mereka selama ratusan tahun dengan cara mengorek keluar hati mereka. Namun, beberapa monster bersembunyi dengan berbaur dengan manusia, menikah dan berkembang biak dan menciptakan werewolf baru.
------------------------------------------------------------------------
"Ouch, aku mau muntah...." Fah menutup hidung dan mulutnya melihat mayat tercabik-cabik dan hancur di depannya. "P'Nat, aku mau berhenti saja!!!"
"Ini bukan perbuatan manusia..." komentar Kit.
"Manusia atau bukan, ayo kita bawa pulang untuk di lakukan autopsy..." ujar Nat. "Fah, kuijinkan kau resign setelah kasus ini terpecahkan!"
"Tidak!!! Aku tak sanggup melihatnya!"
Kit menepuk pundak gadis itu dan berkata. "Setelah ini kau bisa kurus, kujamin kau pasti tidak selera makan berminggu-minggu!"
"Aku mulai benci pekerjaan ini! Aku mau tukaran dengan departemen urusan umum saja..."
"Aku bersedia menggantikan posisimu..." sahut Ming tiba-tiba.
"Untuk apa kau kemari?" tuding Nat. "Kau tidak punya autoritas disini! Menyingkirlah dari TKP jangan menyentuh barang bukti!"
"Aw, P'Nat! Aku hanya ingin membantu, apakah aku boleh bergabung dengan departemen mu?"
"Apa keahlianmu?"
"Aku sangat teliti, dan aku tidak takut melihat mayat!"
"Aw, kupikir alasanmu bergabung cuma satu..." ujar Fah.
Ming langsung melototinya dan menaikkan alisnya untuk bertanya. Fah mengeluarkan ponselnya dan menunjukkan foto yang diambilnya diam-diam di kantor pada Ming.
Pria itu membelalakkan mata terkejut dan hendak merebut ponselnya, namun gadis itu langsung menutup layarnya dan memasukkannya ke dalam kantong celananya dan mengejeknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bahasa Indonesia - The Day, Where We Forget Each Other (THE END)
Manusia SerigalaCharacater : Singto-Krist/Arthit-Kongpop ; Ming Genre : Werewolf/Mystery Spoiler : Singto adalah seorang perwira polisi biasa, juga suami dan ayah biasa. Suatu hari dia diselamatkan oleh seekor anjing serigala putih, dan perjalanan hidupnya yang t...