Dua petugas datang untuk mengeluarkan Arthit dan Nickh dari penjara pada tengah malam untuk tujuan interogasi. Mereka dibawa ke gedung kantor polisi lama di belakang gedung baru yang dijadikan penjara, tetapi kemudian berjalan terpisah setelah masuk ke dalam.
Arthit dibawa ke ruang khusus untuk menginterogasi seorang kriminal kelas berat seperti pembunuh psikopat atau penjual narkotika, terletak di basement di mana penjara berada. Mereka berhenti beberapa langkah dari ruangan, sementara seorang petugas berbicara kepada receiver di samping pintu untuk melaporkan tentang kedatangan mereka.
Setelah menunggu sekitar dua jam, akhirnya pintu terbuka dari dalam, Arthit bisa mencium aroma yang familiar di balik pintu di mana manusia serigala telah menunggunya di dalam. Dua manusia werewolves mengawal Arthit masuk ke dalam menggantikan dua petugas yang diminta untuk meninggalkan tempat itu.
Ken duduk di salah satu kursi di belakang meja panjang dan dua manusia manusia serigala berdiri di belakangnya, seperti di pengadilan. Di tengah ruangan, ada lantai yang lebih rendah dikelilingi oleh beberapa anak tangga. Ada kursi besi di tengah ruangan dengan pagar, di mana tersangka akan duduk.
Ruangannya tidak terlalu besar, ada deretan rak buku di tingkat atas sebelah kanan, dan banyak lukisan lama di dinding. Pencahayaannya agak gelap, tidak ada jendela hanya ada ventilasi kecil di atas dinding karena lokasinya di ruang bawah tanah, dan sebuah kipas angin di tengah ruangan.
Arthit diborgol di kursi besi dan dijaga oleh manusia serigala di belakangnya. Dia memindai ruangan sejenak, dan tertegun olehnya. Tidak ada CCTV di ruangan atau peralatan elektronik lainnya, mereka seperti kembali ke ruang pengadilan abad pertengahan.
"Arthit Rojnapat, aku yakin ini bukan namamu yang sesungguhnya!" Ken membuka interogasi.
"Itu nama asli ku!"
"Jangan bohong!" Ken meninggikan nada suaranya. "Aku yakin kau sudah mengetahui siapa aku?!"
"Namun, kau tidak tahu siapa aku, bukan?!" Arthit menyeringai.
"Aku tidak peduli siapa kau! Tapi, kau seharusnya sudah tahu apa yang bisa ku lakukan, jadi jangan bersikap bodoh! "
"Tapi, aku merasa sepertinya kau takut padaku?" ujar Arthit padanya sambil menunjuk borgol dan seorang penjaga di sampingnya.
"Aku hanya menjalankan prosedur interogasi!"
"Jadi, kau menganggap dirimu sebagai hakim dan akan mengadiliku?"
"Terserah bagaimanapun kau menyebutnya, bisakah kita mulai?" Ken menunjukkan kepadanya gambar Krist di atas kertas. "Ceritakan semua yang kau tahu tentang legend wolf!" tanyanya to the point.
"Kau tidak bisa membedakan antara anjing dan serigala?"
"Aku tidak punya waktu untuk berdebat dengan mu! Katakan dimana aku bisa menemukannya?! "
"Aku tidak tahu, dan kenapa kau berpikir aku akan memberitahumu?!"
"Karena aku memberimu pilihan!"
Tiba-tiba rak buku terbuka, dan ada pintu rahasia di belakangnya, detik berikutnya, seorang manusia serigala keluar mendorong kandang besi, di dalamnya terdapat seekor werewolf yaitu Nickh yang terluka parah karena disiksa. Dia menggeram marah dan mencoba membebaskan diri, tetapi tidak memiliki sisa kekuatan.
Arthit membelalakkan matanya dan menatap lurus ke arah Nickh, dia bertanya-tanya apa yang mereka lakukan pada Nickh ketika mereka dibawa terpisah.
"Apa yang kau lakukan padanya?" tanya Arthit.
"Dia hanya salah satu contoh!"
Ken kemudian menunjukkan padanya gambar Singto dan seorang wanita yang merupakan ibu Nickh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bahasa Indonesia - The Day, Where We Forget Each Other (THE END)
WerewolfCharacater : Singto-Krist/Arthit-Kongpop ; Ming Genre : Werewolf/Mystery Spoiler : Singto adalah seorang perwira polisi biasa, juga suami dan ayah biasa. Suatu hari dia diselamatkan oleh seekor anjing serigala putih, dan perjalanan hidupnya yang t...