Lima hari lalu, pada hari pertama Arthit ditangkap...
Arthit bisa mencium aroma werewolf yang berat dari dalam gedung kantor polisi yang menunjukkan lebih dari 30% dari komunitasnya adalah werewolf. Arthit menyeringai dan segera menebak, kepala departemen polisi pasti adalah Alpha, dan ternyata tebakannya tidak meleset. Tiba-tiba matanya menangkap seseorang yang familiar di kejauhan, sedang memata-matainya tetapi kemudian menghilang sedetik kemudian.
Arthit dibawa ke ruang interogasi, setelah beberapa saat Nat dan Kit masuk dan duduk di depannya .
"Jadi, Arthit..." Nat menyapanya. "Boleh aku tahu nama aslimu?"
"Apa maksudmu?"
Nat menunjukkan kepadanya, laporan informasi data pribadinya. "Jadi apa hubunganmu dengan Arthit Suthiluck yang meninggal 50 tahun lalu di Jepang? Mengapa Kau menggunakan identitasnya untuk semua akun, properti, dan transaksimu? "
"Aku mewarisi warisannya untuk melindungi hartanya! Apakah ada masalah?"
"Tidak!" Jawab Nat dan menghela nafas dan membuka file tentang kasus penyerangan terhadap Shone.
"Mari kita mulai!" Nat membuka interogasi. "Apa tujuanmu menyerang rumah miliarder? Kau ingin merampok atau membunuhnya? "
Kit menunjukkan rekaman Arthit memaksa masuk ke gedung dan melukai penjaga di pintu masuk.
"Hanya itu saja? Apakah ada rekaman yang menunjukkan apa yang terjadi di dalam rumah untuk membuktikan aku mencoba membunuhnya?"
"Tidak!" Jawab Nat dengan malas. Dia merasa aneh bagaimana CCTV di rumah itu tiba-tiba rusak, seolah-olah bukti rekaman kejadiannya sengaja di hapus.
"Hebat!" Arthit tersenyum lebar. "Aku bisa membuktikan diriku tidak bersalah jika kau membawa saksi atau korbannya ke sini dan berbicara dengan mataku ke mata!"
Nat dan Kit bertukar pandang, sebenarnya mereka percaya Arthit punya alasan melukai pria kaya itu. Kit juga mendengar tentang hubungan Shone dan Pim sedikit dari Singto.
Nat segera menutup filenya dan meletakkannya di samping.
"Kau tutup kasusnya?" tanya Kit sambil menaikkan alisnya.
"Aku tidak tertarik dengan kasus ini, sebaiknya kita serahkan kepada departemen urusan publik nanti!"
"Apa?! Serius?"
"Atau kau ingin mengambil alih?"
Kit langsung menutup mulutnya. Nat kemudian membuka file lain, dengan judul pembunuh berantai dan menunjukkan ke Arthit beberapa foto dirinya tertangkap camera di dekat pos polisi.
"Apa yang kau lakukan di tempat ini? Apakah kau melihat sesuatu yang mencurigakan? "
"Maksudmu werewolf?" tanya Arthit terus terang.
Kit lmelotot padanya seketika. "Kau juga pernah melihat werewolf?"
"Ahem!" Nat mencoba mengingatkan Kit.
Arthit mendekatkan hidungnya ke kedua detektif di sana dan bertanya. "Apakah kalian percaya pada werewolf?"
"Ya." Jawab Kit tanpa ragu.
Nat langsung memelototinya. "Tidak, sebelum aku bertemu dengan satu!" jawab Nat.
"Aku melakukan penelitian tentang werewolf sejak lama, mereka memiliki cakar, taring, bulu, sangat cepat, dan favorit mereka adalah hati manusia...." Arthit kemudian membawa jarinya dan menyentuh bulan purnama yang di dalam video. "Mereka akan sangat kelaparan dan kadang-kadang akan kehilangan akal sehat mereka di malam bulan purnama, lalu berburu untuk mencari makan..."
KAMU SEDANG MEMBACA
Bahasa Indonesia - The Day, Where We Forget Each Other (THE END)
WerewolfCharacater : Singto-Krist/Arthit-Kongpop ; Ming Genre : Werewolf/Mystery Spoiler : Singto adalah seorang perwira polisi biasa, juga suami dan ayah biasa. Suatu hari dia diselamatkan oleh seekor anjing serigala putih, dan perjalanan hidupnya yang t...