03. Tak Percaya

26 8 1
                                    


Aku masih tak percaya jika sekarang aku malah menyukai laki-laki itu.

Laki-laki yang jarang sekali berkomunikasi denganku. Padahal bangku kita hanya bersebrangan saja. Bahkan kita bisa saling ngobrol dari bangku masing-masing tanpa perlu mendatanginya.

Aku yakin, satu-satunya perempuan di kelas yang tak pernah bercanda atau sekedar berbasa-basi dengannya hanyalah aku. Karena aku dan dia sama-sama tak pernah berniat untuk berteman sepertinya.

Kami sejauh itu.

Dan mungkin orang-orang tak akan menyangka jika diam-diam aku telah jatuh hati padanya.

Aku tahu, akan banyak perempuan yang nantinya akan membicarakan aku jika rahasiaku ini terbongkar.

Karena aku dan dia sangat berbeda.

Teman dekatku hanya Defia. Dan aku merasa, aku kurang disukai di lingkungan kelasku. Sedangkan dia? Mungkin semua orang suka padanya. Apalagi para wanita di kelasku yang mayoritas 'alay' alias berlebihan. Mereka selalu menyapa Galang dengan cara yang menurutku menjijikan sekali.

Aku siapa? Aku sadar dia tak akan bisa suka padaku. Sekedar bertegur sapa saja tak pernah. Lalu bagaimana bisa jika kita saling menyukai? Bahkan menurutku, aku tak terlalu cantik dibandingkan teman-temanku.

"Galang." Teman cewek-ku menyapa Galang sambil senyum-senyum.

Aku mengernyit geli sambil memperhatikan mereka berdua.

"Apaan?"

Lalu teman-temanku yang lain langsung mengerubungi bangku Galang. Iya, itu teman-teman sekelasku yang alay-alay itu. Aku juga tak tahu apa yang dilakukan mereka.

Bisa kalian lihat sekarang? Dia begitu populer di mata kaum hawa, termasuk aku.

Aku semakin percaya, dari 80% orang yang ia kenal, aku hanyalah 0,5%nya yang mungkin akan ia notice. Sangat kecil kemungkinannya.

Maka dari itu, akan kubuat 101 cara agar dia suka padaku.

•••

Hahaha apa yaa kira-kira

101 Ways To Say I Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang