Kupikir ... setelah aku mendapat bekal makanan tempo hari dari seseorang yang tidak kuketahui itu, aku tidak akan pernah mendapat bekal makanan lagi.Tapi ternyata, orang yang selama ini aku curigai adalah Satya itu masih terus memberiku bekal makanan setiap hari. Sama sepertiku yang setiap hari masih terus memberikan Galang jus.
Aku sebenarnya kesal pada Satya. Untuk apa dia memberiku bekal makanan secara diam-diam seperti ini? Toh aku juga sudah tahu kalau yang Satya yang memberinya. Bukan Galang. Padahal aku berharap dia.
Biar saja lah. Aku untung juga karena uang jajanku jadi tidak terpakai banyak.
Tapi, aku merasa sedikit aneh.
Galang selalu melirikku sekilas saat aku memakan bekal itu sambil membaca tulisan yang ada di sana.
Apa dia cemburu?
Haha.
Kurasa tidak.
Untuk apa dia cemburu padaku? Setahuku dia masih punya pacar.
Astaga, aku baru ingat itu. Hahaha. Jadi selama ini, aku berharap pada seseorang yang sudah memiliki pacar?
Menyedihkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
101 Ways To Say I Love You
Historia Corta"Harga diri; Itu lebih dari sekedar menyatakan rasa." Ya itu menurutku, sampai akhirnya statement itu dihancurkan oleh seseorang laki-laki yang paling sulit dipahami. Galang.