"Jisoo-ah..." Namjoon tersenyum ke arah Jisoo."Apa yang kau lakukan disini? Bagaimana kalau ada yang melihatmu?"
Namjoon tidak menghiraukan ucapan Jisoo dan memeluk gadis di hadapannya itu.
"Aku merindukanmu Jisoo. Aku..." Namjoon menjeda kalimatnya sejenak dan menghembuskan nafasnya kasar.
"Aku mencintaimu Jisoo. Kau mau jadi kekasihku?"
"Mwo? Eoh, itu... kenapa tiba-tiba?"
"Sukjin hyung dia akan merebutmu dariku jadi aku..."
"Karena itu? Yak! Kau benar-benar tidak punya sisi romantis. Apa yang kau tau hanya menulis lagu? Cih, pantas saja selama ini kau tidak punya pacar" Jisoo mencibir Namjoon.
Namjoon menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Dia merasa sangat kikuk dan tidak tau harus berkata apa lagi. Ini pertama kalinya Namjoon menyatakan cinta pada seorang gadis setelah menjadi seorang idol. Selama ini Namjoon hanya fokus pada grup dan lagunya. Namjoon sendiri tidak tau sejak kapan Jisoo berhasil merebut hatinya. Yang ia tahu, saat mengenal Lovelyz ia selalu ingin menjaga gadis bermata besar itu.
"Namjoon-ah..." Jisoo memanggil Namjoon yang terdiam dan terus memandanginya.
"Jisoo, aku mungkin bukan pria romantis seperti yang kau harapkan. Aku juga tidak mampu memberikan semua perhatianku padamu. Aku mungkin tidak akan bisa melindungimu secara nyata tapi aku akan melindungimu semampuku dari jauh. Memastikan kau tidak terluka dan sedih. Aku juga tidak bisa memberikan hal-hal yang biasanya dilakukan oleh sepasang kekasih tapi aku akan membuatmu selalu tersenyum dan merasakan kebahagiaan. Aku akan melakukan apapun agar kau selalu tersenyum walaupun kita... err... kau tau posisi kita adalah idol, jadi kita akan sangat jarang bertemu"
Jisoo menahan airmatanya dan tersenyum mendengar penuturan Namjoon.
"Sekarang saja enam bulan terasa sangat lama. Aku harap kau mengerti dan... aku tidak tau harus mengatakan apalagi Jisoo" ucap Namjoon terdengar putus asa karena jisoo hanya menatapnya. Sedangkan Jisoo tersenyum mendengar penuturan terakhir Namjoon.
"Hmm, aku mau dan aku mengerti. Mari kita jalani ini bersama. Aku menyukaimu dan menunggumu untuk mengatakan semuanya. Kau sangat lama" Namjoon kembali menggaruk tengkuknya dan tersenyum canggung ke arah Jisoo.
"Mian. Gomawo, Jisoo-ah" ucapnya dan memeluk Jisoo. Jisoo pun membalas pelukan Namjoon.
"Bagaimana kalau ada yang melihat kita?"
"Biarkan saja"
"Aku akan mati ditangan fansmu kalau mereka melihat kita berpelukan"
"Aku akan melindungimu. Jangan khawatir. Ayo, aku antar pulang!"
"Aku harus beli es krim untuk para member. Aku tidak bilang kalau akan bertemu denganmu. Tadi aku bilangnya mau ke toko jadi Jiae unnie minta dibelikan es krim"
"Kalau begitu, aku temani beli es krim"
"Tidak perlu. Aku bisa sendiri. Sebaiknya kau pulang sebelum ada yang melihatmu"
"Dan membiarkan kekasihku jalan sendirian ke toko? Kajja, nanti akan semakin larut" Namjoon melihat Jisoo yang jadi terlihat ragu.
"Tidak perlu khawatir, pakaianku cukup tertutup jadi tidak ada yang akan mengira kalau aku RM"
Jisoo akhirnya menyetujui keinginan Namjoon dan keduanya jalan bersama menuju toko yang tidak jauh dari taman.
***
Sementara di dorm, Yein dan Sujeong membersihkan peralatan makan para member.
"Yein, aku memang menyukai Jungkook tapi setelah aku tau dia menyukaimu. Aku berusaha untuk menghilangkan perasaan itu"
"Berusaha? Itu artinya belumkan? Kau masih menyukai Jungkook" Sujeong terkejut mendengar Yein tidak memanggilnya dengan sebutan unnie.
"Kenapa kau marah padaku tadi? Aku hanya menanyakan padamu apa yang aku dengar. Apa susahnya kalau kau mengatakan kau masih menyukai Jungkook. Dan hubunganmu dengan Tae oppa, apa itu hanya sandiwara saja?"
"Yein, aku..."
"Aku lelah" Yein berlalu pergi namun sebelum menghilang dari dapur, ia berbalik lagi dan menatap Sujeong.
"Jungkook oppa milikku. Dia hanya milikku unnie dan aku tidak akan membiarkanmu atau siapapun merebutnya"
"Yein, aku tidak pernah berpikir untuk merebut Jungkook darimu. Aku menyukainya tapi aku mengetahui batasanku. Jadi kau tidak perlu khawatir. Dan aku unniemu, aku tidak mungkin menyakitimu hanya demi Jungkook. Aku menyayangimu Yein. Aku tidak ingin kita bertengkar seperti ini. Maaf jika tadi aku membentakmu"
Yein menghiraukan perkataan Sujeong dan berlalu menuju kamarnya meninggalkan Sujeong sendiri di dapur.
***
Tiba di kamar, Yein mendapati iPhone miliknya berbunyi. Ia melihat nama Jungkook tertera di layar iPhonenya.
"Ini sudah malam, kenapa menghubungiku?"
"Aku merindukanmu. Ada apa dengan suaramu? Kau baik-baik saja?"
"Kookie, aku dan Sujeong unnie bertengkar. Dia menyukaimu. Aku ingin membicarakan ini baik-baik tapi dia malah membentakku. Dia bilang kalau dia berusaha menghilangkan perasaannya terhadapmu. Itu artinya dia masih menyukaimukan. Lalu hubungannya dengan Tae oppa, apa mereka hanya pura-pura?"
"Kenapa kau begitu khawatir Yein? Tidak ada yang akan berubah walaupun Sujeong menyukaiku. Aku hanya menyukaimu. Jadi kenapa kalian harus bertengkar hanya karena hal ini?"
"Hanya? Jungkook, bagaimana kalau Sujeong unnie berpikir untuk merebutmu dariku?"
"Sujeong unniemu, dia tidak mungkin akan melakukan itu. Dia menyayangimu dan aku yakin perasaan sayangnya padamu jauh lebih besar daripada perasaannya padaku. Jadi jangan marah padanya hanya karena hal ini"
"Tapi Jungkook..."
"Yein, bukankah aku sudah bilang padamu. Aku hanya menyukaimu selama ini. Tidak ada yang bisa mengubah perasaanku. Aku hanya milikmu Yein. Jangan bertengkar dengan Sujeong karena hal ini. Dia pasti sangat sedih karena kau berpikir dia akan merebutku darimu"
"Lalu apa yang harus kulakukan?"
"Minta maaf padanya, Yein"
"Baiklah, aku akan melakukannya besok"
"Anak pintar. Sekarang tidurlah. Kau harus istirahat untuk konsermu nanti"
"Kau akan datang?"
"Aku akan berusaha"
"Kau berjanji untuk datang" ucap Yein sambil mempoutkan bibirnya.
"Eoh, kau bersikap imut sekarang? Aku tidak melihat tapi aku yakin kau sedang mempoutkan bibirmu
"Wae? Kau kan kekasihku"
Jungkook tertawa dengan penuturan Yein.
"Ya, aku kekasih Jung Yein. Jika kau dihadapanku saat ini, aku pasti akan langsung mencium bibirmu itu"
"Dasar byuntae"
"Pria byuntae kekasih Jung Yein. Aku senang kau seperti ini padaku. Bukankah aku harus dapat penghargaan?"
"Untuk?"
"Keberhasilanku meluluhkan hatimu" Yein tersenyum malu dan ia bersyukur Jungkook tidak melihat wajahnya yang memerah, kalau Jungkook melihatnya ia akan mengejeknya lagi.
"Hmm, kau dapat A++. Good night Kookie. Saranghae" ucap Yein dan memutuskan sambungan teleponnya.
Jungkook tertawa, kemudian mengetikkan sesuatu dan mengirimnya ke Yein.
'Hanya A++? Kau tidak ingin menciumku?
Good night, gorani. I love u too😘'Bersambung...
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Of BangLyz
Fanfiction"Rahasia yang tidak diketahui oleh orang lain selain kami, kisah persahabtan dan percintaan kami" - BangLyz