"Jiyeon, kau sudah menunggu lama?""Aku juga baru sampai"
Jimin dan Jiyeon akhirnya bertemu di Namsan Tower.
"Kau merindukanku?"
"Sangat"
"Aku juga sangat merindukanmu. Ini aneh, disini sangat sepi padahal jam segini biasanya sangat ramai"
"Hunseok oppa sudah mengatur semuanya. Aku ingin berkencan denganmu di Namsan Tower. Karena itu aku minta bantuan Hunseok oppa"
"Seharusnya kau katakan padaku"
Jiyeon hanya tersenyum pada Jimin.
'Bagaimana mengatakan ini?'
"Ada apa sayang? Kau terlihat khawatir"
Belum sempat menjawab pertanyaan Jimin, airmata sudah lebih dulu jatuh dari mata indah Jiyeon. Jimin terkejut dan khawatir melihat Jiyeon menangis di hadapannya.
"Sayang, kau baik-baik saja?"
"Apa yang harus kita lakukan? Aku tidak ingin kita pisah, Jimin"
"Apa maksudmu sayang?"
"Sajangnim memintaku untuk mengakhiri hubungan kita, aku tidak ingin melakukannya. Aku mencintaimu dan aku tidak ingin kita pisah" ucap Jiyeon menangis dan Jimin menariknya kepelukannya.
"Itu tidak akan terjadi. Aku juga tidak ingin kita pisah"
"Tapi aku harus menuruti keinginan sajangnim. Dia benar, aku tidak ingin karir Lovelyz hancur hanya karena ini. Aku tidak bisa mengambil risiko ini"
Jimin terkejut mendengar ucapan Jiyeon dan melepaskan pelukannya.
"Tidak Jiyeon"
"Tapi..."
"Kita saling mencintai dan kita tidak akan pisah hanya karena mereka menyuruh kita untuk pisah"
"Jimin ini demi kebaikan kita"
"Kebaikan? Kebaikan siapa? Aku tidak akan baik-baik saja jika kita pisah. Tidak, Jiyeon"
"Aku juga tidak, Jimin" Jiyeon memeluk Jimin dan menangis dipelukannya. Jimin juga sama, ia pun tidak mampu menahan airmata untuk tidak keluar. Keduanya menangis sambil memeluk satu sama lain.
***
"Yein..."
Melihat Jungkook memanggilnya, Yein pun bangkit dan langsung memeluk Jungkook setelah pria itu tiba dihadapannya.
"Yein, gwenchana?" Jungkook bertanya khawatir dan Yein hanya menggelengkan kepalanya di balik pelukan Jungkook.
Jungkook akhirnya mengajak Yein ke mobilnya dan pergi menuju sungai Han. Yein mengatakan semua pada Jungkook dan Jungkook terlihat sangat terkejut dengan pengakuan kekasihnya.
"Apa yang akan kau lakukan, Yein? Kau tidak akan mengikuti keinginan sajangnim, kan?" Tanya Jungkook menatap khawatir ke arah Yein.
"Molla"
"Kau mencintaiku kan?"
"Sangat.. aku sangat mencintaimu"
"Kalau begitu, masalah selesai. Kita saling mencintai, jadi kita tidak akan pernah pisah. Apapun yang terjadi"
"Tapi Jungkook..."
"Aku akan mengurus yang lainnya. Sajangnim dan semuanya. Jadi tetap di sampingku, Yein. Aku membutuhkanmu"
Yein memeluk Jungkook erat, seakan tidak ingin pisah. Begitupun Jungkook, dia sangat khawatir jika Yein pergi darinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Of BangLyz
أدب الهواة"Rahasia yang tidak diketahui oleh orang lain selain kami, kisah persahabtan dan percintaan kami" - BangLyz