Baekhyun mengetukkan tangannya ke meja dengan tempo lambat. Matanya menatap data pemasukan di laptopnya. Seluruh karyawan di meja panjang itu terdiam, tak ada yang berani mengangkat kepala.
BRAK! Baekhyun menggebrak meja dengan keras. Matanya yang memancarkan kemarahan menatap satu persatu karyawannya.
"Bagaimana bisa?! Pemasukan bulan ini turun 5% dari bulan lalu! Kalian bisa bekerja tidak, hah!?"
"Maaf, Pak, tapi kinerja kami sudah maksimal, hanya saja ada lelang besar yang diambil perusahaan lain," kata Joy, sekertarisnya.
"Aku tidak mau tahu! Yang pasti, bulan depan data pemasukan harus bertambah daripada bulan lalu, mengerti?!" Seisi ruangan mengangguk patuh, itu artinya mereka harus lembur untuk memenuhi target.
Baekhyun lantas meninggalkan ruangan meeting, menuju meja kerjanya. Segera ia mengambil laptop dan mulai bekerja kembali. Kotak makan yang disiapkan Joy pun tidak ia sentuh sama sekali.
Begitulah Baekhyun, pemilik Artian Grup, perusahaan yang bergerak di berbagai bidang. Sifatnya yang ambisius membuat Baekhyun tak pernah puas. Yang ia tahu hanyalah terus menjadi lebih dari sebelumnya. Joy, sekertaris sekaligus sahabatnya dari kecil pun sering dibuat heran. Sifat Baekhyun membuatnya seperti tak punya tujuan hidup, hanya memikirkan pekerjaan.
"Kau sudah makan?" tanya Joy yang masuk ke ruangan membawa berkas. Baekhyun menggeleng, matanya tak lepas dari layar laptop.
"Kau tahu kan pemasukan kita berkurang? Aku paling tidak suka kinerja perusahaan ini menurun karena aku tidak sigap."
Joy menarik nafas panjang, walau pemasukan perusahaan ini berkurang lebih dari setengah pun, Artian Grup tetap termasuk dalam jajaran perusahaan unicorn.
"Kau sudah bertemu Taeyeon?"
"Taeyeon siapa?" tanya Baekhyun dengan tangan mengetik.
"Kau kan sempat minta tambahan sekretaris. Jadi sekarang sektor 1-4 dipegang olehku, selebihnya dia."
Baekhyun mengangkat salah satu alisnya.
"Kau yakin dia mampu? Aku percaya padamu karena kemampuanmu, tapi kau yakin dia sanggup?" Joy mengangguk mantap, ia telah menghabiskan dua minggu terakhir untuk mempelajari latar belakang dan kinerja Taeyeon.
"Tentu saja! Aku sedang membicarakan sekertaris baru untukmu saat meeting dengan Rysha Grup, dan dia mengajukan diri. Kau tahu? Dia adalah anak pendiri Rysha Grup. Tapi sebenarnya dia yang membesarkan perusahaan itu."
"Rysha Grup yang memenangkan lelang bulan lalu?" Joy mengangguk. "bukannya artinya dia sekaya aku, buat apa dia menjadi sekertaris jika dia sendiri telah sukses? Atau jangan-jangan dia ingin mencuri data perusahaan?"
"Bisa tidak jangan berburuk sangka?!" Baekhyun hanya sedikit menyeringai mendengar gerutuan Joy. Tapi tidak ada salahnya mencoba, toh selama ini Joy tampak kelelahan membantu semua tugasnya.
*****
Taeyeon membenahi blus coklat yang dipakainya. Rok ketat warna krem dan stiletto hitam menambah anggun penampilannya. Rambutnya yang dikepang lantas digelung membuat wajahnya tampak fresh, Taeyeon siap bekerja hari ini.Tentu terlihat bodoh bagi orang-orang. Kim Taeyeon, perempuan sukses di usia muda melamar pekerjaan sebagai sekertaris. Tapi inilah yang Taeyeon lakukan. Sejak pertama mendengar obrolan Joy dengan karyawannya, ia sangat tertarik menjadi sekertaris.
Sekarang Taeyeon telah berada di perusahaan tempat ia bekerja. Sesuai arahan Joy, ia langsung menuju ruangan presdir di lantai paling atas.
"Permisi," kata Taeyeon sambil mengetuk pintu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Baek: Taeyeon Needed!
FanfictionBaekhyun dan Taeyeon. Tidak ada ikatan, tidak ada rasa. Tapi satu malam singkat merubah keduanya. Baekhyun dan Taeyeon sama-sama belajar menjadi dewasa setelah malam itu. Apalagi Taeyeon, yang hidup dengan kesedihan sekaligus kebahagiaan karena Baek...