EP22(PERGI)

1.5K 197 19
                                    

"Jongdae Appa kenapa, Ahjussi?" Miren mengerjapkan matanya, meminta jawaban.

"Eomma bilang, Jongdae Appa ingin bertemu dengan Miren."

Baekhyun berlutut, lalu mengelus rambut hitam Miren.

"Sekarang?" tanya Miren.

Baekhyun mengangguk. Beberapa waktu kemudian, mereka berempat telah dalam perjalanan ke rumah sakit. Baekhyun menyetir dengan perasaan campur aduk. Dari suara Taeyeon, ia tahu ada sesuatu yang terjadi pada Jongdae. Jongdae orang yang sangat baik, apalagi dia telah menjaga Miren dan Taeyeon selama ini, Baekhyun hanya dapat berharap semoga Jongdae baik-baik saja.

                           ****
"Mirenie!" Jongdae merentangkan tangan, membiarkan gadis kecilnya loncat ke ranjang untuk masuk ke pelukannya.

Baekhyun menelan ludah melihat Jongdae yang pucat. Dilihatnya Taeyeon yang berdiri di samping ranjang, ia baru saja menangis.

"Appa,"

"Hm?"

"Baekhyun Ahjussi bilang Appa ingin bertemu Miren sekarang."

"Memang benar." Jongdae tersenyum.

"Why?"

"Because I miss you so much."

"I miss you to." Miren mencium pipi Jongdae.

Pandangan mata Jongdae kini beralih ke Baekhyun yang tengah terdiam.

"Baekhyun," panggil Jongdae pelan.

Baekhyun menoleh, membuat matanya bertemu dengan Jongdae.

"Orang tuamu ikut kemari?"

"Ya, mereka ada di luar sekarang."

"Bisakah kau meminta mereka menjaga Miren sebentar?"

Baekhyun mengangguk, Jongdae ingin membicarakan sesuatu dengannya dan Taeyeon. Ia meraih tubuh Miren dari ranjang dan menggendongnya keluar.

Begitu Miren dan kedua orang tuanya pergi menjauh, Baekhyun masuk kembali ke kamar rawat Jongdae.
    
                             ****
Di rumah sakit tempat Jongdae dirawat, ada sebuah taman. Taman itu tidak terlalu besar, namun nyaman dan bersih.

Tuan dan Nyonya Byun duduk di bangku taman sambil melihat cucu mereka yang sedang mengejar kupu-kupu. Hati Nyonya Byun sangat terluka. Ia berharap dapat memutar waktu sehingga bisa melihat Miren sedari gadis itu masih bayi. Miren anak yang sangat cerdas, Taeyeon pasti membesarkannya dengan baik.

Tiba-tiba Miren berhenti mengejar kupu-kupu dan malah menghampiri Tuan dan Nyonya Byun.

"Halmoni."

"Ya? Kenapa kau berhenti bermain?"

"Apa Jongdae Appa akan meninggal?" tanya Miren sambil menunduk. Nyonya Byun tercekat, bagaimana mungkin Miren bertanya seperti itu? Ia menelan ludah, bingung mencari jawaban.

"Jika Miren jadi anak yang baik dan mendoakan Jongdae Appa, dia pasti sembuh." Tuan Byun yang melihat istrinya kebingungan mengambil alih pertanyaan.

Miren menunduk, ia tahu, orang tua di depannya sedang berbohong.
                          ****
Ini sudah tiga bulan sejak kepergian Jongdae. Taeyeon menatap foto di meja rias. Di dalam foto itu ada dia, Jongdae, dan Miren yang sedang asyik bermain salju. Bagi Taeyeon kombinasi ini sempurna. Mereka bisa jadi keluarga paling bahagia di dunia. Salahkah jika ia bermimpi untuk menikah dengan Jongdae?. Tapi Jongdae selalu menolak permintaannya. Alasannya jelas, hidupnya tak lama lagi.

Taeyeon menyeka air matanya yang hampir jatuh. Ia mengambil ponsel dan melihat beberapa pesan masuk, tidak terlalu penting. Kepergian Jongdae merubah Taeyeon keseluruhan. Taeyeon jadi rapuh, ia bahkan mulai tidak begitu peduli ketika Baekhyun beberapa kali mengajak Miren menginap di rumahnya. Keluarga kakaknya selama ini ikut di rumah, menemani dan merawat Taeyeon yang masih sedih.

"Taeyeon."

Baekhyun berdiri di ambang pintu. Taeyeon tidak merespon, masih menunduk di depan meja rias. Baekhyun melangkah menghampiri Taeyeon, kepergian Jongdae terlalu berat.

"Kau mau makan?"

Taeyeon menggeleng, ia benar-benar tak berselera.

"Miren menunggu di bawah, turunlah jika kau berubah pikiran."

Lelaki itu membalik badan, ia tak bisa memaksa Taeyeon.

"Baekhyun," panggil Taeyeon menghentikan langkah Baekhyun. "tentang obrolan kita di rumah sakit, aku telah memutuskan."

Baekhyun mengernyit, menggali memorinya. Ah! Obrolan mereka dengan Jongdae. Lelaki itu, tepat sebelum nafas terakhirnya,meminta dengan sangat pada Taeyeon agar Baekhyun bisa kembali menjadi ayah Miren, seutuhnya. Taeyeon saat itu jelas menggeleng tegas, apalagi di mata hukum, Baekhyun resmi bukan ayah Miren lagi.

"Aku, akan mengizinkanmu," ujar Taeyeon pelan. Baekhyun menatap Taeyeon dengan perasaan bahagia. Ia telah dekat dengan Miren, jadi dia akan mudah memeberitahunya.

"Gumawo, jeongmal gumawo."

Baek: Taeyeon Needed!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang