Taeyeon tersenyum mengamati putrinya yang tengah menyantap sup buatannya. Dia sudah mulai kembali ke aktivitas semula, berusaha menyembuhkan diri, demi Miren.
Tapi ada yang mengganjal di hati Taeyeon. kemarin saat Baekhyun mengantar Miren, wajah pria itu tampak lesu. Melihat Miren yang biasa saja, Taeyeon tahu Baekhyun belum memberi tahu semuanya.
"Miren-ii," panggil Taeyeon. Ia menelan ludah, menimbang-nimbang akan mengatakan ini atau tidak.
"Kenapa Eomma ? "
"Miren..." Taeyeon menghentikan kalimatnya, masih ragu.
"Katakan Eomma, jangan membuat Miren penasaran!" Miren menunjukkan wajah cemberut.
"Miren rindu appa?"
"Tentu saja, Miren sangat merindukan Jongdae Appa. Tapi kata bibi Krystal Miren harus mengikhlaskan Appa," ujar Miren dengan menunjukkan raut sedih.
Taeyeon menatap putrinya sendu.
"Bukan Jongdae Appa, tapi... Appa kandung Miren. Miren ingin bertemu dengannya?" tanya Taeyeon.
Di luar dugaan Taeyeon, Miren membanting sendoknya kesal.
"Tidak! Eomma bilang dia sudah meninggal! Aku tidak perlu appa! Aku punya Kai Samchon dan Baekhyun Ahjussi! Miren tidak butuh appa!" Miren meninggalkan meja makan, bergegas menuju kamar. Taeyeon sudah berusaha mencegahnya, namun dia kalah cepat.
Taeyeon memijit pelipisnya. Apa ini salahnya? Miren membenci ayah kandungnya sendiri, apa ini salahnya? Dia memang tidak pernah mengenalkan Miren pada sosok Baekhyun, karena dia pikir itu akan menyakiti perasaan Miren.
***
Miren memeluk boneka pandanya dengan erat. Boneka itu adalah pemberian dari Jongdae. Miren merengut, sampai sekarang hanya Jongdae ayahnya. Meski Taeyeon dan Jongdae tidak pernah menikah, Miren sangat menyayanginya.Kemarahan muncul dari hatinya saat Eomma dan Baekhyun Ahjussi membahas soal ayah kandung. Miren tidak suka! Ayahnya orang jahat. Lagipula Eomma pernah bilang ayahnya sudah meninggal, lalu kenapa harus dibahas lagi?.
"Miren-i." Suara Baekhyun disertai ketukan pintu membuat Miren melepaskan bonekanya. Gadis itu kemudian turun untuk membukakan pintu.
"Hai cantik," sapa Baekhyun begitu melihat Miren.
Miren tidak membalas, hanya terdiam dengan wajah kusut.
"Ada apa? Kenapa kau tampak sedih?" Baekhyun berlutut agar sejajar dengan Miren.
"Miren tidak suka Ahjussi atau Eomma membahas ayah," lirih Miren.
Baekhyun menelan ludah. Dia sudah mrmbayangkan sejak lama dipanggil Appa. Dan hari ini, hal itu harus terwujud. Miren harus tahu siapa ayah kandungnya.
"Miren mau ikut Ahjussi?"
"Kemana?"
"Ahjussi ingin mengajak Miren dan Eomma ke suatu tempat yang menyenangkan."
Miren menaikkan alis, "Eomma juga ikut?"
Baekhyun mengangguk, lalu meminta Miren untuk bersiap-siap. Mereka bertiga lalu pergi menggunakan mobil Baekhyun. Sebenarnya Taeyeon juga tidak tahu Baekhyun akan membawanya kemana.
Setelah cukup lama di dalam mobil, mereka akhirnya sampai di tempat tujuan. Taman bermain. Tempat ini ternyata masih ada. Tempat yang menyimpan banyak kenangan bagi Taeyeon.
"Ayo!" Baekhyun yang menggendong Miren di tangan kiri menggunakan tangan kanannya untuk menggandeng Taeyeon. Taeyeon sempat terdiam beberapa detik sebelum tersadar dan mengikuti langkah Baekhyun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Baek: Taeyeon Needed!
FanfictionBaekhyun dan Taeyeon. Tidak ada ikatan, tidak ada rasa. Tapi satu malam singkat merubah keduanya. Baekhyun dan Taeyeon sama-sama belajar menjadi dewasa setelah malam itu. Apalagi Taeyeon, yang hidup dengan kesedihan sekaligus kebahagiaan karena Baek...