E17 (Miren Miren)

2.1K 212 18
                                    

"Dia sangat imut." Baekhyun menatap foto di tangannya.

Baekhyun mati-matian membujuk Taeyeon agar mau menunjukkan foto Miren ketika bayi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Baekhyun mati-matian membujuk Taeyeon agar mau menunjukkan foto Miren ketika bayi. Baekhyun telah kehilangan waktu berharganya untuk melihat Miren tumbuh. Pasti akan menyenangkan jika ia bisa melihat saat-saat pertama dalam hidup Miren.

"Dia telah mirip denganku sejak bayi," ujar Baekhyun sambil sedikit tergelak.

Taeyeon meremas dress toscanya, ada ketidakrelaan di wajahnya. Baekhyun tidak tahu, betapa Taeyeon kesusahan mengurus Miren sendiri. Miren yang sering terbangun tengah malam membuat tidur Taeyeon kacau, belum lagi ia masih harus mengurus perusahaannya. Kai dan Krystal sring menawarkan bantuan, tapi tak jarang Taeyeon menolak karena merasa tidak enak, mengingat Kai juga memiliki tanggungan Daniel.

"Jika aku bisa memutar waktu, aku ingin ada di sana. Aku ingin melihat saat Miren merangkak, berjalan, berbicara dan melakukan banyak hal untuk pertama kalinya." Baekhyun tersenyum kecut.

"Kau terlambat, benar-benar terlambat." Taeyeon menatap Baekhyun intens. Setelah enam tahun Baekhyun bisa berkata seperti itu? Kemana saja ia selama ini?.

"Aku hampir mati karena morning sickness yang kumiliki saat mengandung Miren. Tapi apa yang kau lakukan? Kau dengan santainya menjalankan mobil seolah-olah aku tidak ada di sana. Kau ingat?"

Baekhyun menunduk. Tentu saja ia ingat. Taeyeon tak pernah tahu, Baekhyun hampir saja menabrak bus saat dengan tiba-tiba memutar balikkan mobilnya. Tapi saat Baekhyun sampai di kantor lagi, Taeyeon telah pergi, Baekhyun juga terlambat waktu itu.

"Maaf." Hanya itu yang dapat keluar dari bibir Baekhyun. Untuk saat ini percuma menjelaskan apa pun pada Taeyeon.

"Berhentilah berkata maaf. Aku jengah dengan maafmu." Taeyeon bangkit dari duduknya. Sejak beberapa waktu lalu, Taeyeon berada di ruangan Baekhyun. Pria itu memaksanya memperlihatkan foto Miren saat bayi. Taeyeon ingin marah sebenarnya, tapi Taeyeon tidak dapat menipu dirinya sendiri, bagi sebagian hati Taeyeon, Baekhyun masih ayah Miren. Yah... Meski pun Baekhyun dan Taeyeon sama-sama sadar bahwa kenyataan itu telah mereka ubah hanya dengan secarik kertas.

"Aku akan ikut menjemput Miren."

Taeyeon menggeleng.

"Krystal Eonni telah menjemputnya, aku dan Miren akan ke bandara," ujar Taeyeon sembari mengambil slingbagnya, lantas meninggalkan ruangan Baekhyun begitu saja. Baekhyun menghela nafas sebentar, lantas segera menyusul Taeyeon.

                        ****

"Kenapa dia di sini?" Krystal menatap Baekhyun bingung. Tentu saja ia telah mengetahui bahwa Baekhyun adalah ayah Miren. Tapi melihat kebencian yang Taeyeon miliki membuat kehadiran pria itu cukup dipertanyakan.

"Dia mengikutiku." Taeyeon membenahi kunciran Miren. Anak itu sekarang sedang bercanda dengan Daniel dan Baekhyun yang bersimpuh di depannya.

"Oh ya, pukul berapa kedatangannya?" Krystal melirik arlojinya. Mereka sekarang ada di bandara.

"Pesawatnya sudah mendarat, sebentar lagi dia keluar."

"Siapa yang kalian tunggu?" tanya Baekhyun melihat Miren yang begitu antusias. Taeyeon tidak merespon, matanya sibuk mengamati penumpang yang baru datang.

Mata Taeyeon berbinar begitu melihat sosok pria dengan topi hitamnya tengah berjalan ke arah mereka.

"Oppa!" Taeyeon memeluk pria itu begitu jarak mereka tinggal beberapa langkah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Oppa!" Taeyeon memeluk pria itu begitu jarak mereka tinggal beberapa langkah. Pria itu tersenyum senang membalas pelukan Taeyeon, lantas mengacak rambut Taeyeon pelan. Baekhyun merengut, ia tidak suka pemandangan ini.

"My Princess! Bagaimana kabarmu?" Pria itu melebarkan tangannya. Miren yang sedari tadi melompat senang labgsung lari ke gendongannya.

"Appa! Miren sangat merindukan Appa!" Miren memeluk erat pria yang tengah menggendongnya. Hati Baekhyun rasanya sedang diiris, perih sekali. Ini lebih perih dari melihat Taeyeon berpelukan dengannya. Appa? Ingin sekali Baekhyun berteriak bahwa dialah ayah Miren.

Jongdae, nama pria itu lalu menyapa Krystal dan Daniel setelah menurunkan Miren. Matanya langsung berhenti begitu melihat Baekhyun yang tengah menatapnya tajam.

"Apa... Kau Baekhyun? Namaku Kim Jongdae." Baekhyun dengan sangat malas mengeluarkan tangannya untuk membalas salaman Jongdae. Tapi wajahnya masih kesal.

"Ayo kita ke rumah, aku sudah masak banyak untukmu." Krystal menarik Jongdae sambil berkedip pada Taeyeon, ia harus mengurus Baekhyun.

"Pulanglah," ujar Taeyeon begitu Krystal dan Jongdae serta anak-anak mulai meninggalkan mereka.

"Siapa dia?" Baekhyun sedikit menggeram.

"Kim Jongdae," jawab Taeyeon sekenanya.

"Dia suamimu?"

Taeyeon mengangkat satu alisnya.

"Wae? Urusan kita karena Miren. Hubungannya denganku tidak ada urusannya denganmu."

"Tidak ada?" Baekhyun melotot. "Miren, anakku memanggil laki-laki itu Appa dan kau bilang tidak ada hubungannya denganku?"

Taeyeon tertawa kecil, ia melangkah mendekati Baekhyun.

"Enam tahun lalu kau menolak mentah-mentah dipanggil Appa oleh janin di kandunganku. Lalu apa ini?"

"Bukankah aku telah mengatakan aku menyesal? Berapa kali aku harus minta maaf padamu?"

"Sampai aku puas melihat penderitaanmu," ujar Taeyeon begitu saja. Ia pergi meninggalkan Baekhyun yang kini tengah berdecak kesal.

                          ****
Baekhyun tersenyum melihat Miren yang ia gandeng. Anak itu sangat ceria. Hari ini, ia ingin mengajak Miren ke rumah orang tuanya.

"Sebentar!" Suara Nyonya Byun terdengar setelah Baekhyun menekan bel.

"Baekhyun!" Wanita paruh baya itu memeluk anaknya erat. Namun matanya langsung membesar melihat Miren yang masih dengan seragamnya tengah menatapnya.

"Ayo perkenalkan dirimu!" Baekhyun menyemangati Miren. Dengan sopan, Miren menunduk pada Nyonya Byun.

"Annyeonghaseyo, namaku Kim Miren."

"Jinja! Miren?!" Nyonya Byun menatap Miren antusias.

"Kenapa memangnya?" Miren mengerjap heran. Ada apa dengan namanya?. Nyonya Byun tersenyum, ia lalu menyejajarkan tingginya dengan Miren.

"Kenalkan, namaku Byun Miren. Kau bisa memnaggilku Nyonya Byun atau... Halmoni, aku ingin sekali dipanggil begitu."

Miren membelalakkan matanya. Sekarang ia tahu kenapa Ahjussinya itu juga heran mendengar namanya. Ternyata namanya sama dengan ibu Baekhyun ahjussi.

"Bagaimana kalau kita masuk? Halmoni akan memasak sesuatu untukmu!"

Miren mengangguk. Waktu di London, nenek Daniel sering membuatkannya tiramisu, dia juga baim. Tapi Miren ingin merasakan punya nenek sendiri. Nyonya Byun tampaknya sangat baik, Miren melangkah riang ke dalam rumah.
 
                         ****         

Baek: Taeyeon Needed!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang