SEBELUM BACA, BIASAKAN VOTE. JANGAN LUPA KOMEN BIAR AUTHOR SEMANGAT 💕💞💞
"Bagaimana? Kau belum dapat kabar?" tanya Baekhyun dengan nada khawatir begitu bertemu dengan Taeyeon. Taeyeon menggeleng lemah, dia belum mendapat tanda-tanda keberadaan putrinya.
"Kai oppa sedang mencari ke sekitar sekolah, sementara Eonni dan Daniel sedang di London. Baekhyun, bagaimana jika terjadi sesuatu pada Miren?"
"Hei, tenanglah," ujar Baekhyun sambil memegang pundak Taeyeon. "aku ada di sini. Aku yang akan memastikan Miren akan pulang, aku jamin. Ah ya, apa tidak ada CCTV yang bisa kita lihat?"
"Tidak ada. Aku sudah bertanay pada satpam, tapi tidak ada CCTV saat Miren turun dari antar jemput."
"Bagaimana kalau sekarang kita mencarinya juga? Kau tahu kan, tempat-tempat yang mungkin didatangi Miren?"
Taeyeon mengangguk. Mereka berdua segera masuk ke dalam mobil, mencoba mencari keberadaan Miren.
****
"Tenanglah, Miren pasti baik-baik saja."Tangan kanan Baekhyun memegang kemudi, sedangkan tangan satunya memegang tangan Taeyeon yang terisak. Ini sudah berjam-jam sejak mereka mencari Miren, namun nihil, tidak terlihat tanda-tanda keberadaan Miren.
Ponsel Taeyeon kemudian berbunyi, wanita itu bergegas mengangkatnya.
"Siapa?" Baekhyun melirik Taeyeon yang terdiam setelah mengangkat telepon. Sikap Taeyeon yang hanya terdiam membuat Baekhyun meminggirkan mobil dan mengambil ponsel Taeyeon.
"Halo, ini siapa?"
"Eomma!" Suara Miren terdengar dari seberang telepon. Terdengar gadis itu sedang menangis.
"Miren?" tanya Baekhyun memastikan. Sepertinya orang yang berbicara dengan Taeyeon berbeda karena Taeyeon tampak terkejut.
"Miren kau dimana?"
"Dimana orang tua anak ini?" Kini seorang pria bersuara berat yang menjawab Baekhyun.
"Aku! Aku ayahnya! Dimana anakku?!"
Pria di seberang telepon itu tertawa.
"Tentu saja anakmu ada bersamaku? Kau ingin anakmu kembali? Tidak semudah itu. Katakan pada Kim Taeyeon. Jika dia ingin anaknya kembali, jemput anak ini dengan membawa uang tunai 5 milyar won."
"Dimana kau?"
"Aku akan mengirimkannya padamu. Tapi ingat, hanya istrimu yang boleh datang. Dan uang yang dia bawa tidak boleh kurang dari yang kusebutkan. Jika kau atau polisi berani datang, siap-siap saja mengadakan pemakaman."
"YAA!!" teriak Baekhyun marah saat mendengar kalimat pria tadi, namun percuma karena sambungan telepon telah ditutup.
"Ada apa?" tanya Taeyeon khawatir.
"Kita ke bank sekarang. Aku akan menjalaskan apa yang terjadi," ujar Baekhyun saat membaca sebuah alamat yang dikirimkan ke ponsel Taeyeon.
****
"Eommaaaaa." Miren di pojok ruangan terisak. Kini dia ada di ruangan yang gelap, kotor, dan menyeramkan, sepertinya bangunan ini bekas pabrik atau semacamnya."DIAMLAH!" bentak pria di depannya, pria yang menelepon Baekhyun.
"Ahjussi, dimana eommaku? Miren ingin eomma, Miren ingin pulaang," rengek Miren.
Pria dengan masker dan pakaian serba hitam itu mendelik padanya. Tangisan Miren sejak siang membuat kepala pria itu rasanya ingin pecah.
"Anak kecil, jika kau menangis sekali lagi, akan aku pastikan kau tidak bisa bertemu eommamu lagi!" Pria itu memberi ancaman yang membuat Miren langsung terdiam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Baek: Taeyeon Needed!
FanfictionBaekhyun dan Taeyeon. Tidak ada ikatan, tidak ada rasa. Tapi satu malam singkat merubah keduanya. Baekhyun dan Taeyeon sama-sama belajar menjadi dewasa setelah malam itu. Apalagi Taeyeon, yang hidup dengan kesedihan sekaligus kebahagiaan karena Baek...