EP27 (PELUK)

2K 217 17
                                    

Baekhyun melangkah pelan di belakang kedua orang tuanya. Dia sengaja membawa tuan dan nyonya byun untuk membujuk Miren. Semarah apa pun anak itu padanya, dia tidak mungkin mengacuhkan mereka, bukan?.

"Halmoni! Haraboji!" Miren berlari dari tangga untuk memeluk tuan dan nyonya Byun.

Baekhyun menelan ludah. Rasanya sudah lama sekali sejak Miren menghambur ke pelukannya. Jujur Baekhyun rindu. Dia rindu menjadi "ahjussi" kesayangan Miren.

"Silahkan duduk," ujar Taeyeon mempersilahkan tamu-tamunya untuk duduk.

"Miren sehat?" tanya Nyonya Byun sambil mengelus pucuk kepala cucunya. Miren tersenyum senang, membuat hati Baekhyun terasa perih. Astaga, sudah berapa lama Miren tidak tersenyum padanya?.

"Halmoni, Haraboji, ayo kita bermain di taman!" Miren menarik dua orang paruh baya itu setelah sebelumnya melirik Baekhyun sekilas.

"Miren masih marah padaku?" tanya Baekhyun pada Taeyeon yang baru saja meletakkan toples biskuit.

Taeyeon tersenyum tipis. Tak perlu dengan kata-kata, Baekhyun tahu jawabannya. Miren bahkan menunjukkan rasa tidak suka akan kehadiran Baekhyun.

"Rasanya... Ternyata sesakit ini," ujar Baekhyun dengan tatapan datar. "rasanya dibuang, rasanya tidak diinginkan, ternyata sesakit ini. Maaf aku membuat Miren merasakan ini bahkan sebelum dia lahir di dunia," lanjutnya.

Taeyeon menghela nafas. Di situasi seperti ini tidak ada yang bisa dia lakukan. Semuanya tergantung pada keputusan Miren, bukan?.

"Eomma," panggil Miren yang telah berdiri di pintu kaca menuju taman. Baekhyun menelan ludah, sejak kapan putrinya berada di situ?. Apakah dia mendengar kalimat Baekhyun barusan?.

"Ada apa sayang?" Taeyeon berjalan mendekati Miren.

"Umm... Eomma... Eomma tidak mau ikut ke taman? Tidak seru jika hanya bersama halmoni dan haraboji." Miren menatap Baekhyun sekilas. "Dan Ahjussi juga," ujarnya sebelum berlari ke taman lagi.

Baekhyun tersenyum kecut. Entahlah, dia bahagia karena Miren memintanya ke taman. Tapi ada rasa kecewa ketika Miren memanggilnya dengan ahjussi. Sesusah itukah memanggil appa?.

Baekhyun kemudian berdiri untuk menyusul Taeyeon yang lebih dulu berjalan ke taman. Dilihatnya orang tuanya sedang duduk di gazebo, sementara Taeyeon tengah berbicara sesuatu pada mereka.

"Halmoni, ayo main kejar-kejaran bersama Miren!" Miren membulatkan mata, menunggu jawaban Nyonya Byun. Nyonya Byun hanya tertawa, lalu menggeleng dengan alasan tubuhnya yang sudah tua.

"Bagaimana jika Miren bermain kejar-kejaran bersama Eomma dan Baekhyun Ahjussi?" tawar Taeyeon begitu melihat wajah kecewa putrinya.

Miren berpikir sejenak sebelum mengangguk. Gadis itu kemudian berlari sambil berteriak agar Taeyeon mengejarnya.

Taeyeon mengejar Miren, namun gadis itu lolos dari kejarannya. Miren terus berlari di taman mereka yang cukup luas, lalu dia tak sadar akan kehadiran Baekhyun di depannya.

"Tertangkap!" ujar Baekhyun begitu Miren berada di pelukannya. Baekhyun tertawa lebar karena berhasil menangkap Miren.

"Turunkan aku," pinta Miren yang langsung dipenuhi Baekhyun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Turunkan aku," pinta Miren yang langsung dipenuhi Baekhyun. Begitu menginjak tanah, Miren berlari lagi. Melihat itu, Baekhyun bersemangat mengejar Miren lagi.

Tak terasa mereka bermain kejar-kejaran cukup lama. Meski pun Tuan dan Nyonya Byun hanya memberi semangat dari gazebo dan Taeyeon yang tidak pernah berhasil menangkap Miren. Semuanya berakhir dengan Miren di pelukan Baekhyun, namun langsung minta diturunkan lagi.

Mereka berlima lalu masuk kembali ke dalam rumah. Tuan dan Nyonya Byun berpamitan, sementara Baekhyun tetap tinggal, mereka memang memakai mobil berbeda saat datang kemari.

"Bagaimana sekolah Miren?" tanya Baekhyun pada putrinya yang sedang memainkan boneka. Miren menjawab sekenanya, seolah tidak terlalu peduli dengan pertanyaan Baekhyun.

"Miren-ah," tegur Taeyeon pelan, tak suka anaknya tidak sopan pada Baekhyun.

"Tidak apa-apa, Taeyeon. Lagipula pertanyaanku pasti tidak menarik."

Baekhyun tersenyum simpul. Sebenarnya dia tahu dari tadi Miren mencuri-curi pandang saat bermain boneka. Ah, ia harap Miren akan segera memaafkannya.

Ponsel Baekhyun tiba-tiba saja berbunyi, segera saja pria itu mengangkatnya.

"Siapa?"

"Eunji, dia bilang aku harus ke kantor."

"Pergilah," ujar Taeyeon sambil tersenyum. Meski pun usaha Baekhyun hari ini tidak sepenuhnga berhasil, paling tidak Miren merasa sedikit senang.

Baekhyun maju ke tempat Miren duduk, dia berlutut. Apa yang dilakukan Baekhyun membuat Miren mendongak dan menatap heran mata "ahjussi"-nya itu.

"Miren-ah, bolehkah Appa... Ah, maksudnya, bolehkah Baekhyun Ahjussi memeluk Miren? Rasanya sudah lama sekali kita tidak berpelukan." Baekhyun menatap mata Miren, berharap mendapat persetujuannya.

"Tapi ahjussi selalu memelukku saat kejar-kejaran tadi," jawab Miren polos. Sungguh, Taeyeon berusaha keras menahan tawa. Bagaimana pun Miren masih anak kecil, bukan?.

"Baiklah," ucap Miren tiba-tiba. Baekhyun menatap Miren dengan tatapan senang sekaligus tidak percaya.

Perlahan, Baekhyun merentangkan tangannya, lalu membawa tubuh Miren ke pelukannya. Baekhyun tersenyum sambil mengelus rambut Miren, dapatdia rasakan wangi khas sampo anak-anak.

"Sudah." Miren memberi gestur tidak nyaman agar Baekhyun melepaskan pelukannya. Baekhyun menurut, membawa tubuhnya menjauh dari Miren.

"Biar kuantar ke depan." Taeyeon mengikuri langkah Baekhyun keluar rumah.

Mereka berjalan beriringan menuju mob Baekhyun. Kurang beberapa meter lagi, Baekhyun tiba-tiba berhenti dan menghadapkan tubuhnya ke Taeyeon.

"Ada apa Baekhyun?" Taeyeon sedikit gugup mendapati Baekhyun yang menatapnya intens.

"Bolehkah aku memelukmu?"

"Hah?"

"Setelah kupikir-pikir, terakhir kali kita berpelukan sudah sangat lama sekali. Atau sepertinya kita belum pernah berpelukan sama sekali. Bolehkah aku... Memelukmu?"

Taeyeon terdiam sejenak, kepalanya lalu bergerak naik turun perlahan, memberi izin pada Baekhyun.

"Ahh... Nyamannya." Baekhyun tersenyum saat tubuh Taeyeon berada dalam pelukannya. Tubuh mungil wanita itu sangat pas berada di pelukan Baekhyun.

Taeyeon memejamkan mata. Cardigan tebal Baekhyun membuat tubuhnya merasa hangat. Tiba-tiba Taeyeon teringat saat Jongdae memeluknya. Jika dirasakan tubuh Jongdae dan Baekhyun cukup mirip.

"Sudah Baekhyun, Eunji bisa memarahimu."

Baekhyun melepaskan pelukannya saat tersadar telah memeluk Taeyeon cukup lama.

"Kalian hanya berdua di sini, hubungi aku jika terjadi sesuatu," ujar Baekhyun sebelum masuk ke mobil.

Tangan Taeyeon melambai pada mobil Baekhyun yang mulai melaju. Ah, kadang Taeyeon ingin mengalami saat-saat seperti ini. Dia ingin memiliki keluarga yang harmonis, keluarga kecil yang memiliki ayah bagi Miren. Serakahkah Taeyeon jika dia ingin keluarga kecil itu benar-benar ada?.

***
Hai! Aku update lagi walau pun find-cy belum 50 readers soalnya udah ga sabar up. :D part berikutnya agak seru sih, jadi aku pengen ada syaratnya sebelum up. Plis bantu baca dan vote ceritaku yang lain, ya!. Ada juga Fault yang cerita anak SMA, cukup ringan dan bikin baper. Silahkan mampir!

STOP SILENT READER!!!!

Baek: Taeyeon Needed!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang