3 bulan yang lalu
Joy mengejutkan Baekhyun ketika perempuan itu telah berada di kantornya pagi-pagi sekali. Padahal biasanya Joy beberapa kali terlambat karena urusan make up."Ada apa?" Baekhyun meletakkan laptopnya di sofa, lantas menyuruh Joy menyingkir dari kursinya.
"Ikut denganku!" Joy membenahi sling bagnya, lalu berjalan keluar ruangan.
Baekhyun benar-benar malas mengikuti Joy. Namun Baekhyun tahu, Joy bisa merajuk satu bulan jika keinginannya tidak dituruti. Dan bagaimana pun, itu bisa membuat urusan kantor kacau.
Ternyata Joy membawa Baekhyun ke rumahnya. Baekhyun yang sering ke sana langsung masuk ke ruang makan. Rumah Joy sepertinya kosong.
"Joy apa yang ingin kau lakukan? Kau membawaku ke sini saat rumahmu kosong? Kau ingin memperkosaku?" Joy melotot ke Baekhyun. Ini tidak lucu.
"Ehem! Aku hanya bercanda. Katakan ada apa? Kau tahu kan banyak yang harus aku urus di kantor."
"Kau ahli memasak," ujar Joy.
"Maksudmu?"
"Saat sekolah kau sering membawakanku masakanmu, kau juga pernah menjadi juara memasak. Berarti kau ahli memasak."
Baekhyun mengangguk. Ia memang suka memasak, mungkin itu karena mendiang kakeknya adalah koki ternama.
"Kalau begitu buatkan aku bulgogi!" Joy membuka kulkas, memperlihatkan isinya yang penuh.
"Ya! Kau pikir aku pembantumu? Joy, kau punya 10 koki pribadi, lalu kenapa kau memintaku memasak untukmu?" Baekhyun bangkit dari duduknya.
"Memasaklah! Atau kau ingin aku memberi tahu Nyonya Byun tentang Taeyeon?" Joy melipat kedua tangannya, mencoba mengancam Baekhyun.
"Aish!" Baekhyun tak punya pilihan lain. Ia meraih celemek dan menuju ke kulkas.
Joy duduk di sofa, sehingga dapat melihat Baekhyun dengan mudah.
Baekhyun dengan lincah mengambil bahan-bahan dari kulkas. Ia mulai memotong, mencincang, mengupas, dan yang lainnya seperti ahli. Joy mengamatinya dengan intens. Baekhyun tampak menarik ketika memasak. Namun anehnya ia tidak memiliki sedikit pun rasa suka untuk Baekhyun. Justru Sungjae, saudara jauh Baekhyun yang berhasil merebut hatinya dalam satu pertemuan ketika pesta ulang tahun Baekhyun.
"Selesai!" Baekhyun meletakkan semangkuk bulgogi yang tampak lezat di meja makan.
Joy bangkit dan mendekat ke meja makan. Ia dapat mencium aroma yang begitu lezat dari masakan Baekhyun. Joy melirik ke Baekhyun yang kini telah melepas celemeknya.
"Pergi!" perintah Joy. Baekhyun menunjukkan raut tak terima.
"Aku baru saja memasak dan aku menyuruhku pergi? Kau benar-benar keterlaluan."
"Baekhyun, pergi atau aku akan membuat orang tuamu terkejut? Cepat pergi sebelum bulgoginya mendingin, aku ingin menikmatinya tanpa melihatmu."
"Aku tak percaya ini," ucap Baekhyun kesal. Namun laki-laki itu menurut, ia meraih kunci mobil dan berjalan cepat menuju pintu.
"Ini sudah selesai, kau bisa turun!" Joy sedikit berteriak sambil mendongak ke lantai atas. Lalu dari tangga di sebelah dapur persis, seorang perempuan turun perlahan.
Itu Taeyeon. Ia berada di rumah Joy sedari pagi. Tadi malam ia ngidam, ingin sekali makan bulgogi. Namun, Taeyeon benar-benar ingin merasakan bulgogi buatan Baekhyun. Karena itu ia merengek pada Joy tadi malam, untungnya Joy dengan cepat mengiyakan permintaan Taeyeon.
Taeyeon duduk di meja makan dengan perasaan senang. Ia meraih sumpit dan mulai melahap bulgogi. Wajahnya langsung berseri begitu kelembutan daging meleleh di lidahnya.
"Aku tidak tahu ini akrena ngidamku, atau memang Baekhyun sangat ahli sehingga bulgogi ini sangat lezat."
Joy mengamati Taeyeon makan. Perempuan itu sepertinya belum makan apa-apa karena ia mengunyah bulgogi dengan lahap.
"Taeyeon-ssi, kenapa aku tidak minta langsung saja pada Baekhyun?"
Taeyeon memperlambat gerakan tangannya.
"Jika aku minta pada Baekhyun apa dia akan mau? Lelaki itu ingin bayiku meninggal, lalu kenapa ia mau repot-repot memasak demi bayiku? Bukankah itu tidak masuk akal?"
"Baekhyun sekarang jadi orang jahat di hidupmu. Padahal Baekhyun adalah orang yang baik."
"Joy, aku tahu Baekhyun orang baik. Tapi, ada kalanya orang baik memutuskan yang terbaik bagi dirinya. Meski pun aku harus merawat anak ini sendirian, aku tak masalah. Karena aku harus mengakui keputusan Baekhyun."
Joy berdecak, hidupnya dipenuhi orang-orang 'baik'.
"Apa kau menyukai Baekhyun? Bagaimana kalian bisa sampai memiliki bayi?"
"Joy, aku tidak mau membicarakan hal itu."
"Baiklah! Tapi maaf sekali aku harus meninggalkanmu. Aku harus ke kantor, Baekhyun bisa mengamuk jika aku bolos karena makan bulgogi. Jika selesai nanti, kau bisa langsung memanggil maidku di atas. Jaga bayimu baik-baik."
Taeyeon tersenyum, lantas mengelus perutnya. Joy mengambil sling bag dan ponsel di sofa. Ia melangkah menuju pintu. Namun ia hampir saja menjerit ketika sampai di ruang tamu. Ia mendapati Baekhyun tengah berdiri di sebelah sofa tamu. Ruang tamu berada di sisi yang dekat dengan ruang makan, jadi Joy yakin Baekhyun mengetahui semuanya. Apalagi kini Baekhyun tengah menatapnya tajam.
Sebelum Joy sempat mengatakan sepatah kata pun, Baekhyun sudah terlebih dahulu keluar dari rumah Joy. Joy tidak berniat mengejar, bisa-bisa Taeyeon tahu jika Baekhyun menguping pembicaraan mereka. Yah, mungkin Baekhyun akan merajuk selama beberapa hari.
KAMU SEDANG MEMBACA
Baek: Taeyeon Needed!
Fiksi PenggemarBaekhyun dan Taeyeon. Tidak ada ikatan, tidak ada rasa. Tapi satu malam singkat merubah keduanya. Baekhyun dan Taeyeon sama-sama belajar menjadi dewasa setelah malam itu. Apalagi Taeyeon, yang hidup dengan kesedihan sekaligus kebahagiaan karena Baek...