Part 2

1.6K 115 3
                                    

Jeonghan diam mengamati sang ibu dari samping. Eomma-nya itu sedang mengemas masakan ayam kesukaan Jeonghan ke dalam kotak makan berukuran besar. Sebenarnya Jeonghan sudah melarang sang ibunda untuk memasak terlalu banyak karena akan membuatnya lelah. Namun sang ibu tetap bersikeras karena anak pertamanya itu akan sangat sibuk untuk beberapa bulan ke depan sehingga sudah dapat dipastikan tidak akan punya waktu untuk pulang ke rumah.

"Eomma memasak cukup banyak, nanti makanlah dengan member yang lain," ucap Ibu sambil mengelap tangannya setelah selesai memasukkan semua kotak makan ke dalam tas.

"Baiklah. Terima kasih, Eomma," sahut Jeonghan sambil memeluk ibunya.

Ibu menepuk-nepuk lengan Jeonghan pelan yang masih melingkar di punggungnya. Jeonghan menguraikan pelukannya dan memandang dengan heran ke wanita di hadapannya yang sangat berharga di kehidupannya.

"Kenapa eomma?"

Ibu tersenyum kecil sambil mengusap pipi Jeonghan dengan sebelah tangannya. "Anak eomma sudah besar," ucapnya.

Jeonghan tertawa kecil karena gugup. Ibunya tidak biasa berlaku seperti ini jika sedang bersamanya.

"Tentu saja, Eomma. Aku sudah 25 tahun," jawab Jeonghan.

Ibu mengangguk lagi. Kali ini ia menarik tangannya menjauh dari wajah sang anak. "Kau sudah dengar kan? Teman SD mu sudah ada yang menikah?"

Dahi Jeonghan mengernyit, ia tampak mengingat-ingat dengan keras. "Ah, maksud Ibu, si Jaehyun ya? Tidak hanya dia, temanku lainnya juga sudah ada yang menikah beberapa," jawab Jeonghan sambil terkekeh.

"Kau tidak ingin?"

Jeonghan terbatuk-batuk karena tersedak ludahnya sendiri. Ia segera menyambar air mineral dari dalam kulkas. Setelah tenang, ia kemudian tertawa canggung. "Tentu saja aku ingin menikah, tapi tidak sekarang. Resiko dari pekerjaanku sebagai idol, Eomma."

"Agensimu kan tidak melarang untuk kau dekat dengan wanita," kata Ibu.

"Ya, tapi itu akan tidak menguntungkan untukku sebagai idol, selain itu juga akan berdampak pada Seventeen," kata Jeonghan lagi. "Eomma masih ingat skandal Jihoon kan? Aku tidak mau ambil resiko."

"Kau serius tidak ingin dekat dengan wanita lagi?"

Jeonghan terdiam sejenak. Ia mengelus lengan ibunya dengan lembut. "Tidak sekarang, Eomma. Percaya saja padaku. Kalau waktunya sudah pas, aku pasti akan mengenalkan eomma pada kekasihku jika sudah ada."

"Ini bukan karena kamu masih ingat dengan Myung hee kan?"

Jeonghan terdiam. Tak lama kemudian ponselnya berdering nyaring. Telepon dari manajernya. Dalam hati Jeonghan bersorak girang karena hal itu mampu menyelamatkannya dari cecaran sang ibu perihal jodoh.

"Eomma, sepertinya Sungmin hyung sudah ada di depan. Aku pergi dulu ya. Sampai ketemu lagi Eomma!" Jeonghan mencium pipi sang ibu dengan cepat. Ia menyambar tas ransel dan tas berisi makanan yang telah disiapkan Ibu sebelum melesat menuju mobil yang telah menjemputnya.

--

Dua bulan berlalu begitu saja. Jeonghan dan Seventeen kini sudah memulai kegiatan promosi lagu baru mereka. Comeback mereka kali ini mengusung konsep berbeda yang belum pernah mereka coba sebelumnya. Tentu saja, banyak fans yang mengantisipasi penampilan mereka kali ini. Hal itu pula lah yang membuat seluruh member Seventeen makin giat berlatih karena tidak mau membuat kecewa para Carat, sebutan fans mereka.

Kini mereka baru saja selesai melakukan pre-recording sebuah acara musik. Jeonghan menghempaskan tubuhnya yang lelah ke atas sofa. Sebelah tangannya langsung mencomot strawberry di atas meja dan memasukkannya ke dalam mulut.

[SVT FF Series] You're My Last DestinationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang